Kategori
Berita Daerah Ekonomi Pendidikan

Wawali Minta MTQ Jadi Wadah Pererat Ukhuwah Islamiyah

Spiritnesia.Com, Kupang – Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man membuka kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke 29 Tingkat Kota Kupang Tahun 2022 bertempat di aula hotel Kristal Kupang, Jumat (27/5). Tema MTQ kali ini adalah Mewujudkan Umat Berkarakter Qura’ni, Sehat dan Harmoni Dalam Keragaman.

Wakil Wali Kota Kupang dalam sambutannya merasa bangga karena momentum religius ini mampu mempersatukan semua elemen dalam sebuah ikatan silaturahmi, bukan saja sebagai insan-insan ciptaan Tuhan yang bermartabat tetapi juga sebagai bagian dari warga Kota Kupang tercinta.

“Kita patut bersyukur penyelenggaraan MTQ tingkat Kota Kupang ke 29 kali ini yang sempat tertunda karena pandemi covid 19 sudah bisa dilaksanakan kembali tahun ini,” ungkap Wawali.

Dijelaskan Wawali ajang MTQ bukan sekedar mencari Qori’ dan Qori’ah atau Hafidz-Hafidz terbaik, namun yang paling utama adalah mewujudkan karakter sesuai dengan tema lomba. MTQ juga merupakan salah satu upaya umat Islam di Indonesia untuk meluhurkan nilai-nilai Al-Quran agar menjadi pedoman hidup dan membentuk umat Islam yang berkarakter Qura’ni.

“Melalui MTQ ini menjadi kesempatan bagi generasi muda Islam untuk menunjukkan Ukhuwah Islamiyah, siapa pun juaranya nanti akan membawa nama Kota Kupang di ajang lomba yang lebih tinggi. Untuk itu Ukhuwah Islamiyah di mulai dari diri sendiri agar kita dengan mudah membangun tali persaudaraan di dalam hidup bermasyarakat sesuai dengan tema MTQ kali ini,” lanjut Wawali.

Di akhir sambutan, Wawali menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Ketua MUI Kota Kupang, para Alim Ulama, panitia penyelenggara dan LPTQ Kota Kupang yang telah menunjukkan kepedulian yang besar dalam mendukung kegiatan MTQ ke 29, serta kepada kafilah peserta diharapkan dapat mengikuti dengan baik dan dapat membawa manfaat dan maslahat dalam upaya mengaktualisasikan ajaran Islam secara damai di Kota Kupang.

Drs. Ambo, M.Si dalam laporan panitianya menyampaikan bahwa secara kualitas Kota Kupang banyak memiliki bibit-bibit Qori’ dan Qori’ah, Hafidz dan Hafidzah yang sangat berpotensi. Namun diakuinya potensi-potensi itu belum dapat berkembang secara baik karena minimnya pembinaan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan jiwa umat Islam dalam membaca Kitab Suci serta meningkatkan semangat membaca, mempelajari dan mengamalkan ayat-ayat suci Al-Quran sesuai tema MTQ.

MTQ ke 29 tingkat Kota Kupang terdapat 5 kategori yang akan di lomba kan antara lain, kategori seni baca Al-Quran, kategori hafalan Al-Quran, kategori Fahmil Al-Quran, kategori Seni Kaligrafi Al-Quran dan kategori Syarhil Al-Quran. Peserta yang mengikuti lomba pada semua kategori tersebut di atas berjumlah 96 orang yang merupakan kafilah yang berasal dari 6 kecamatan di Kota Kupang.

Turut Hadir Kepala Kantor Kemenag Kota Kupang, Drs. Yakobus Beda Kleden, M.M., Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) tingkat Provinsi NTT, Drs. H. Jamaludin Ahmad, M.M., Ketua MUI Kota Kupang, H. Muhammad, perwakilan Dandim 1604 Kupang, para Staf Ahli Wali Kota Kupang, para Pimpinan Perangkat Daerah Kota Kupang dan Ketua Fosimata Kota Kupang. (**)

Kategori
Berita Daerah

Wawali; Calon Pemimpin Perlu Tahu Kelola Konflik

Spiritnesia.Com, Kupang – Anak-anak sebagai calon pemimpin masa depan perlu mengetahui cara mengelola konflik yang timbul akibat perbedaan. Demikian disampaikan Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man saat menjadi nara sumber dalam Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang digelar Pusat Pengembangan Anak (PPA) Dewan Anak Kluster Kupang Barat. Kegiatan berlangsung di Hotel Neo by Aston Kupang, Jumat (29/4).

Wawali dalam materi tentang manajemen konflik menyampaikan, dalam organisasi sekecil apa pun ada kepemimpinan, hubungan antara manusia dan kepentingan. Menurutnya oleh karena ada hubungan antara manusia dalam sebuah organisasi tentunya terdapat banyak kepentingan yang dinyatakan dalam berbagai banyak perbedaan seperti berbeda ide, kemauan, selera, pemikiran dan lain-lain.

Banyaknya perbedaan tentu bisa saja menjadi akar konflik dalam hubungan antara manusia dalam sebuah organisasi yang tentunya tidak terlepas dari dinamika. Manajemen konflik merupakan hal penting yang perlu diketahui setiap anggota. Konflik bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan karena dengan adanya konflik dalam lingkungan, kita diharapkan bisa menyelesaikannya dan berdampak pada upaya melakukan perubahan dengan inovasi yang menghasilkan persoalan yang lebih baik. “Itulah potensi yang harus dimiliki oleh pemimpin masa yang akan datang. Mereka perlu tahu caranya mengelola konflik akibat perbedaan-perbedaan tadi,” ungkapnya.
.
Ketua Dewan Anak PPA Kluster Kupang Barat, Pdt. Jhon Piter Hotan selaku panitia penyelenggara menjelaskan, kegiatan latihan dasar kepemimpinan ini adalah upaya mempersiapkan anak-anak sebagai _The Next Generation_, karena mereka tentunya merupakan calon-calon pemimpin di masa yang akan datang.

Ini adalah Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pertama yang mereka gelar dengan mengusung tema “WE ARE LEADER”. Nantinya akan berlanjut ke tingkatan yang lebih tinggi sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman. Materi yang disiapkan antara lain tentang pemulihan gambar diri, karena sebagai pemimpin mereka harus tahu konsep dirinya yang sesuai apa yang Tuhan berikan padanya. Hal ini juga menjawab moto pelayanan di PPA yakni melahirkan generasi Ester dan Daniel sesuai cerita Alkitab.

“Ini menjadi tren pelayanan dan anak-anak tahu bahwa Tuhan sudah menaruh sesuatu dalam dirinya sehingga mereka layak sebagai pemimpin dan mampu berkontribusi bagi bangsa dan Negara,” pungkasnya.

Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) ini dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Anak (PPA) Dewan Anak Kluster Kupang Barat, yang meliputi Kecamatan Alak Kota Kupang, Kecamatan Kupang Barat dan Semau Kabupaten Kupang. (**)

Kategori
Berita Daerah

Temui Pemimpin Agama, Wawali Minta Dukungan Penanganan Covid dan Stunting di Kota Kupang

Spiritnesia Com, Kupang – Untuk mengantisipasi timbulnya klaster baru dan lonjakan kasus covid 19 pada perayaan Paskah mendatang serta meminta dukungan untuk upaya penanganan stunting di Kota Kupang, Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man, menemui langsung para pemimpin agama di Kota Kupang, Jumat (8/4). Para pemimpin agama yang ditemui yakni Uskup Agung Kupang dan Pimpinan Sinode GMIT. Dalam kunjungan tersebut Wawali didampingi Kepala Badan Kesbangpol Kota Kupang, Noce Nus Loa, SH, M.Si.

Kepada para pemimpin agama, Wawali menjelaskan pandemi covid 19 belum sepenuhnya berakhir. Perayaan Paskah bagi umat Kristen yang akan dirayakan dalam waktu dekat berpotensi menimbulkan kerumunan warga yang hendak beribadah. Untuk itu Pemerintah Kota Kupang meminta kerja sama dan dukungan para pemimpin agama terkait untuk membantu mencegah terjadinya lonjakan kasus covid 19. Salah satunya adalah dengan cara memperbanyak jadwal ibadah atau misa serta tetap memberlakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat di gereja-gereja. Pemkot juga akan melakukan pendekatan yang sama dengan para pemimpin gereja denominasi yang ada di Kota Kupang.

Pada kesempatan yang sama Wawali juga meminta dukungan para pemimpin agama terkait upaya Pemkot Kupang dalam penanganan stunting. Menurutnya dalam waktu dekat Pemkot Kupang berencana akan mengundang para pemimpin agama untuk meminta masukan dan saran terkait persyaratan yang akan diberlakukan bagi para calon pengantin, sebagai upaya pencegahan stunting mulai dari hulu. Ditambahkannya gereja dan pemerintah perlu bersinergi, agar setiap pasangan calon pengantin yang akan menikah baru bisa diberkati setelah memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan pemerintah, termasuk syarat kesehatan.

Dalam pertemuan tersebut Wawali juga atas nama Pemerintah Kota Kupang menyampaikan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh para pemimpin agama, sehingga Kota Kupang bisa kembali meraih penghargaan sebagai salah satu kota toleran di Indonesia.

Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang memastikan siap mendukung upaya pencegahan lonjakan kasus di masa Paskah mendatang. Menurutnya selama pandemi gereja-gereja Katolik di Kota Kupang terutama yang memiliki umat cukup banyak sudah memperbanyak jadwal misa hingga 6 bahkan 8 kali setiap hari Minggu untuk mengurai penumpukan umat saat ibadah.

Uskup juga menyambut baik rencana kolaborasi antara Pemkot dan gereja untuk penanganan stunting. Menurutnya kerja sama ini bisa diwujudkan dalam kursus pernikahan yang digelar gereja, Pemkot melalui dinas teknis bisa terlibat memberikan edukasi bagi para pasangan calon pengantin tentang bagaimana mencegah stunting. Namun, Uskup juga mengingatkan penanganan stunting tidak hanya sekedar syarat kesehatan tetapi juga bagaimana meningkatkan kemampuan ekonomi keluarga serta memastikan ketersediaan air, listrik, jalan dan sanitasi. Pemerintah menurutnya perlu mendorong peningkatan pendapatan keluarga lewat pelatihan-pelatihan keterampilan dan koperasi. Keuskupan Agung Kupang juga menurutnya telah mengimbau semua paroki untuk minta masing-masing kelompok umat basis mendata jumlah anak yang stunting di kelompok mereka, sekaligus bertanggung jawab untuk menangani anak-anak tersebut.

Wakil Ketua Sinode GMIT, Pdt. Gayus Polin, S.Th, yang ditemui di ruang kerjanya juga menyatakan dukungan kepada Pemkot Kupang dalam upaya pencegahan penyebaran covid 19. Pihaknya akan mengeluarkan penegasan kepada jemaat dan gereja-gereja GMIT untuk memperketat protokol kesehatan selama masa Paskah, supaya tidak terjadi lonjakan.

Sementara itu, Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Yusuf Nakmofa, S.Th, dalam kesempatan yang sama mengakui terciptanya kerukunan antar umat beragama di Kota Kupang bisa terwujud berkat adanya kemitraan yang baik antara pemerintah dan para pemimpin agama, serta komunikasi antara gereja dan pemerintah yang sangat responsif.

Mengenai penanganan stunting, Pdt. Yusuf yang didampingi Wakil Sekretaris Sinode GMIT, Pdt. Elisa Maplani, S.Th, mengakui di beberapa wilayah pelayanan GMIT angka stunting masih sangat tinggi. Karena itu Sinode GMIT dalam sidang tahunan sebelumnya sudah menetapkan program dan anggaran khusus untuk penanganan stunting. GMIT juga melalui kelas katekisasi dan pembekalan par nikah akan memberikan pencerahan tentang penanganan stunting bagi para pasangan calon pengantin. (**)

Kategori
Berita Daerah

Wawali Minta Dukungan Pentahelix Dorong Percepatan Penurunan Stunting

Spiritnesia.Com, Kota Kupang – Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man meminta dukungan pentahelix dalam mendorong percepatan penurunan stunting, tidak hanya di Kota Kupang tapi juga di NTT pada umumnya. Permintaan tersebut disampaikannya saat menjadi nara sumber dalam kampanye percepatan penurunan stunting yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) Provinsi NTT di Auditorium Undana Kupang, Senin (4/4).

Menurutnya upaya penurunan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Pentahelix yang dimaksudkannya antara lain terdiri atas pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan serta media sebagai pemberi informasi yang edukatif.

Pada kesempatan yang sama, kepada para mahasiswa yang menurutnya bakal menjadi calon pengantin dan orang tua masa depan, Wawali berpesan untuk mempersiapkan diri secara baik sebelum menikah agar kelak melahirkan bayi-bayi yang bebas stunting. Pemkot Kupang akan mengeluarkan regulasi yang mewajibkan para calon pengantin memenuhi syarat-syarat yang sudah ditetapkan, seperti batasan usia dan indeks massa tubuh sebelum pasangan calon pengantin diizinkan untuk menikah sebagai upaya pencegahan stunting mulai dari hulu. “Manusia yang hebat dihasilkan oleh rahim yang disiapkan secara baik dan benar,” ungkapnya. Selain itu Wawali juga menekankan tentang pentingnya asupan gizi dan nutrisi yang cukup bagi bayi, terutama pada 1000 hari pertama.

Rektor Universitas Nusa Cendana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc, mengakui stunting sudah merupakan problem nasional. Bahkan 5 kabupaten di NTT meraih angka stunting tertinggi secara nasional. Menurutnya untuk menurunkan angka stunting hingga 14 persen sesuai target pemerintah pusat dibutuhkan kerja keras. Undana melalui program Merdeka Belajar Kampus Belajar yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi siap menerjunkan para mahasiswanya ke tengah masyarakat untuk mendampingi masyarakat sekaligus memberikan pemahaman tentang upaya penanganan stunting. Selain itu ada juga program lainnya seperti penelitian dan pengabdian masyarakat yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting.

Hadir dalam kampanye tersebut sebagai nara sumber, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, yang membawakan materi Kampanye Percepatan Penurunan Stunting dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru,SE., MPH yang membawakan materi tentang Kebijakan Program Bangga Kencana Untuk Percepatan Penurunan Stunting. Turut mendampingi Wawali dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang, drg. Fransisca J.H. Ikasasi dan Kepala Bappeda Kota Kupang, Djidja Kadiwanu, SE, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Kupang, I Gusti Agung Ngurah Suwarnawa beserta jajaran. (**)

Kategori
Berita Daerah

Wawali Minta Orang Muda Katolik Hargai Perbedaan

Spiritnesia.Com, Kota Kupang – Wakil Wali Kota Kupang, dr. Hermanus Man minta Orang Muda Katolik (OMK) mampu menghargai perbedaan di Kota Kupang yang beragam. Permintaan tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Iman Orang Muda Katolik (OMK) tingkat Kota Kupang di Aula Kopdit Solidaritas, Kelurahan Kayu Putih, Senin (28/3). Turut hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Sekda Kota Kupang, Jeffry E. Pelt, SH, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius Lega, SH, Pastor Moderator OMK Keuskupan Agung Kupang, RD Longginus Bone dan Kabag Kesra Setda Kota Kupang beserta jajarannya.

Menurut Wawali ada tiga hal yang bisa dibawa pulang para peserta kegiatan tersebut. Yang pertama tentunya pengetahuan tentang bagaimana menjadi orang Katolik yang tahu menghargai perbedaan serta bagaimana menjadi warga negara yang baik. Hal kedua yang bisa dibawa pulang adalah keterampilan menyiapkan diri menyambut masa depan yang makin banyak tantangan. Salah satunya adalah keterampilan memanfaatkan kemajuan teknologi seperti media sosial untuk pemberdayaan ekonomi. Hal ketiga yang diperoleh peserta dari kegiatan ini adalah sikap moral yang baik.

Ditambahkannya, melalui kegiatan ini Pemkot Kupang berupaya membina generasi muda melalui jalur agama masing-masing. Kegiatan ini juga diyakini bisa membawa manfaat yang banyak di masa-masa mendatang, terutama bagi kaum muda sebagai calon pemimpin masa depan. Banyak nilai yang perlu dipelajari dan didalami kaum muda untuk kehidupan bermasyarakat dan bergereja. “Pemkot punya harapan besar agar proses ini akan melahirkan pemuda yang punya kapasitas iman yang tinggi, tidak hanya untuk dirinya tapi juga orang lain,” pungkasnya.

Kepala Bagian Kesra Setda Kota Kupang, Djoni D. Bire, SH, selaku panitia kegiatan menyampaikan kegiatan peningkatan kapasitas iman Orang Muda Katolik ini bertujuan untuk meningkatkan rasa solidaritas di antara sesama OMK, menguatkan kualitas iman kaum muda untuk menjadi saksi Kristus di mana saja berada serta menjadi pemuda yang memiliki dampak bagi lingkungan sekitar. Kegiatan akan berlangsung selama tiga hari dengan 100 orang peserta yang berasal dari Paroki-Paroki dalam wilayah Kota Kupang yang terwadah dalam Komcab pemuda-pemudi Katolik.(sn)