Kategori
Berita Daerah Ekonomi Kriminal

Diduga Pegawai Bank NTT Cabang Soe Lakukan Mafia Uang Nasabah Kredit KUR 

Spiritnesia.com, TTS – Praktisi Hukum sekaligus Pemerhati Masalah Sosial TTS, Ampera Seke Selan, SH., MH. Menduga Pegawai Bank NTT Cabang Soe menggelapkan uang Nasabah KUR sebesar 180 Juta rupiah. Nasabah melakukan pinjaman 20 juta dengan jaminan sertifikat tanah namun pegawai Bank melakukan transaksi 200 juta dan ia gelapkan 180 juta.

 

Demikian disampaikan oleh Ampera Seke Selan Pemerhati Sosial TTS pada hari Jumat, 12/08/2022 di sekitaran Desa Tublopo.

 

” Saya minta Kepala Cabang Bank NTT Soe harus bertanggung jawab penuh terkait proses transaksi perbankan yang merugikan nasabah KUR atas nama Debby E. Talan yang melakukan pinjaman 20 juta tetapi transaksi 200 juta. Diduga Pegawai atas nama AK gelapkan 180 juta,” jelas Praktisi Hukum itu.

 

Menurutnya pihak Bank harus bertanggung jawab atas tindakan oknum AK pegawai Bank NTT Cabang TTS,  Ampera meminta pihak Bank harus ditindak sesuai aturan berlaku. Praktisi Hukum sekaligus Pemerhati Masalah Sosial TTS Ampera Seke Selan juga meminta Penyidik Polres TTS untuk ditindak lanjuti laporan yang sudah masuk itu, jelasnya.

 

Lanjutnya hal ini diketahui saat Debby Talan melaporkan AK dan DN ke Polres TTS terkait kasus penipuan tersebut. Laporan Polisi dengan nomor: STTLP/B/09/I/2022 Polres TTS Polda NTT, jelasnya

 

Pada tempat berbeda Debby E. Talan kepada tim media ini bahwa dirinya telah ditipu oleh pegawai Bank NTT Cabang Soe yakni AK dan DN karena sebagai nasabah peminjam uang yang bekerja sama dengan Bank NTT dirinya ingin pergi ke Bank NTT untuk mengurus administrasi namun ditahan oleh AK selaku pegawai Bank NTT dengan berkata “sonde (tidak) usah Pi (pergi) biar saja saya yang urus kebetulan saya pegawai Bank NTT Cabang Soe yang mengurus pinjaman,” ucap Debby Talan mengulang kata-kata AK Pegawai Bank NTT itu.

 

Demikian disampaikan oleh Debby Talan kepada media ini di kediamannya di RT/RW 011/006/ Desa Tublopo, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada hari Sabtu, 06/08/2022.

 

“Semua berkas administrasi saya serahkan kepada AK dengan nominal pinjaman Rp. 20.000.000 dengan sertifikat tanah sebagai jaminan, namun setelah saya menerima surat dari Bank ternyata nominalnya Rp. 200.000.000 (dua ratus juta) padahal saya meminjam 20. 000.000 (dua puluh juta), karena merasa tertipu maka saya langsung ke Polres TTS untuk melaporkan ke- 2 orang itu,” bebernya.

 

Menurut Debby Talan bahwa dirinya sudah mengajukan keberatan dan penolakan atas informasi pelaksanaan lelang agunan ke – 2 yakni pada tanggal 16 Maret 2022 oleh Bank NTT Cabang Soe, yang mengeluarkan surat  pemberitahuan dan ditujukan kepada DN tentang rencana pelaksanaan lelang agunan dengan tembusan kepada dirinya sebagai pemilik sertifikat jaminan, jelasnya.

 

“Tujuan KUR dari pemerintah untuk membantu kami rakyat kecil untuk usaha kecil-kecil tapi dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu dan mengorbankan kami, hal ini sama saja sudah jatuh tangga tertimpa tangga lagi,” kesal Debby.

 

Polres TTS  telah menanggapi laporan itu dengan positif dan serius sehingga dirinya bersama saksi-saksi sudah diambil keterangan untuk selanjutnya di tetapkan pelaku mafia perbankan itu, jelas Debby Talan.

 

Lanjutnya, Debby berharap agar kasus ini diusut tuntas oleh Polres TTS agar mafia pinjaman KUR tidak terjadi lagi dan menimpa orang lain. Debby Talan juga memohon kepada instansi terkait dalam hal ini Wakil Rakyat (DPRD) TTS untuk memberikan koreksi dan pengawasan agar hal ini tidak terjadi lagi ke depan, tegasnya. (SN/Tim)

Kategori
Berita Daerah Organisasi

PMKRI Cabang Kupang, Lantik Anggota Baru Jajakan Soe

Spiritnesia.Com, SOE – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang melantik anggota baru Jajakan Soe yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2022 , yang bertempat di Aula Stakas Soe

Remis Talelu, Ketua Panitia Pelantikan mengatakan kegiatan pelantikan ini sebagai bentuk legitimasi bagi anggota muda yang telah menempah diri sejak MPAB, lalu berlanjut ke MABIM. Kegiatan ini juga merupakan suatu rangkaian kaderisasi bagi anggota perhimpunan untuk selalu berjuang dalam mewujudkan visi dan misi perhimpunan, pungkas Remis.

Sementara itu, Yessy Puay dalam sambutan mewakili anggota baru mengatakan kami sebagai anggota muda menyadari betul bahwa kami tidak salah memilih untuk bergabung bersama PMKRI Kota Jajakan Soe. Selama berproses kurang mulai dari MPAB dan MABIM, kami menyadari bahwa sesungguhnya kami sedang dipersiapkan menjadi kader intelek yang militan dan selalu berpegang teguh pada nilai – nilai perhimpunan tiga benang merah yakni fraternitas, kristianitas dan intelektualitas. Sebuah kebanggaan bagi kami, sebab sejatinya dengan berorganisasi kita bisa menjadi teladan gerakan bagi masyarakat untuk bertindak membela kebenaran yang rasional”, pungkas Yessy.

Lebih lanjut, Yessi juga mengucapkan terima kasih kepada senior/alumni, jajaran DPC, stering comite dan organising comite PMKRI Cabang Kupang yang sudah berjuang sejauh ini hingga terjadi penjajakan PMKRI Kota Jajakan Soe. Harapan besar kami juga untuk senior/alumni, FORKOMA PMKRI TTS untuk tetap menjadi mentor bagi kami dalam proses belajar, tandasnya.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Kupang, Adeodatus Syukur dalam pidatonya mengatakan dalam menghadapi perkembangan zaman yang kian cepat anggota baru harus menyiapkan diri agar kelak menjadi pemimpin bagi gereja dan bangsa. Kader harus berpegang teguh pada prinsip dan nilai-nilai PMKRI yang menjadi landasan pijak dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Sebab banyak kader perhimpunan yang hilang nilainya jika berhadapan dengan godaan kekuasaan dan pragmatis, pungkas Deo.

Lebih lanjut, Deo juga menamai anggota baru PMKRI Kota Jajakan Soe dengan nama Angkatan Soliditas ini berdasarkan hasil refleksi dimana mulai dari MPAB dan MABIM teman-teman anggota baru solid dalam mengikuti semua proses pembinaan, kita sulit menemukan orang yang solid seperti ini dalam awal berorganisasi. Berproses di perhimpunan ini bukan hanya sampai pada momentum malam pelantikan ini melainkan masih banyak momentum yang akan teman – teman anggota baru lalui. Olenya, besar harapan saya kiranya teman – teman dapat mengikuti setiap proses yang ada dalam wadah perhimpunan ini agar kelak menjadi kader yang berguna bagi bangsa dan Gereja, harap Deo.

Paul Papa Resi, Anggota Penyatu PMKRI dalam sambutannya mengucapkan profisiat kepada ke-17 kader baru yang telah dilegitimasi secara sah sesuai aturan organisasi. Untuk ke 17 Kader baru PMKRI Kota Jajakan Soe teruslah berproses dalam wadah ini sebab masih banyak proses yang harus adik-adik lalui. Tunjukan bahwa kalian adalah kader – kader yang TTS yang luar biasa hebatnya.

Lebih lanjut, Paul menyampaikan bahwa untuk menjadi kader yang kompak, harus ada rasa soliditas. Untuk itu dalam proses kedepannya, adik-adik harus saling mengingatkan dan juga saling mendukung dalam angkatan ini karena kalian ada angkatan pertama PMKRI Kota Jajakan Soe.

Selain itu, Paul juga mengapresiasi PMKRI Cabang Kupang yang sudah bersedia berjuang untuk menghadirkan PMKRI di kota Soe karena ini adalah suatu keputusan yang luar biasa dan tepat.

Paul juga beri tanggung jawab penuh kepada Dewan Pimpinan Cabang PMKRI Cabang Kupang untuk memperjuangkan PMKRI Kota Jajakan Soe dalam Forum MPA di Samarinda untuk naik status menjadi Calon Cabang.

Sementara Korinus Nomlemi dalam sambutannya mewakili Forum Komunikasi Alumni (FORKOMA) PMKRI TTS, ini adalah penantian panjang bagi kami alumni di TTS untuk Kehadiran PMKRI di kota Soe, mengingat TTS yang memiliki kultur yang berbeda maka kehadiran PMKRI menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

Lebih lanjut Korinus, juga mengapresiasi kerja keras jajaran Organision Committee, Steering Committee, Dan Dewan Pimpinan Cabang PMKRI Cabang Kupang Santo Fransiskus Xaverius yang sudah bersusah paya dalam menjajaki PMKRI di kota Soe.

Selain itu Korinus juga mengucapkan proficiat kepada 17 Kader perdana PMKRI Kota Jajakan Soe yang telah dikukuhkan sebagai anggota resmi PMKRI, jadikan organisasi ini sebagai ruang peningkatan kapasitas intelektual.

Korinus juga berharap agar anggota baru saja yang dilantik dapat mengaktualisasikan tiga benang merah dalam kehidupan bermasyarakat, menjadi kader harus memiliki prinsip dan dan tujuan yang berguna bagi masyarakat dan itu hanya bisa terlaksana apabila mampu mengaktualisasikan ilmu PMKRI dalam kehidupan sehari-hari, Tutup Korinus. (SN)