Spiritnesia.Com, Kefamenanu – Memeriahkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Sekertaris Camat Insana, Kapolsek Insana, Koramil 1618-04, Para Rohaniwan, Kepala Desa, Kepala Sekolah, Guru-Guru dari Tingakat Paud, SD, SMP, SMA/SMK dan Seluruh Murid Sekolah/Siswa-Siswi Sekecamatan Insana, Gelar Upacara Bersama di Halaman Sekolah Dasa Katolik (SDK) Kiupukan II, Kabupaten, Timor Tengah Utara (TTU).
Demikian pantauan Media Ini pada saat upacara memeriahkan Hardiknas di Halaman SDK Kiupukan II, Selasa, 17/05/2022.
Turut hadir dalam upacara Hardiknas 17 Mei 2022, Kapolsek Insana IPTU Anselmus Pera, Koramil 1618-04 /Bisel yang diwakili Babinsa Sertu Verdi Bata, Rohaniawan dan kepala desa, perangkat se Kecamatan Insana, seluruh Guru PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, Sekecamatan Insana.
Hironimus Rusae S.Ip M.A.P. Selaku Pembina Upara Hardiknas, dan juga Sekertaris Camat Insana dalam sambutannya, selama dua tahun terakhir Bangsa kita mengalami banyak sekali tantangan dan kita patut mensyukuri bahwa kita bisa mengatasinya.
“Bukti hari ini bahwa kita jauh lebih tangguh menghadapi tantangan, kita lebih berani dan tidak takut untuk mencoba,” jelas Sekcam itu.
Menurut Hironimus Rusae, Kurikulum Merdeka membantu para guru dan siswa dimasa pandemi, terbukti kita mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.
“Oleh karena itu anak-kita tidak perlu ragu lagi dengan tes kelulusan sebab Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk Menghukum Guru atau Siswa, tetapi sebagai bahan refleksi, agar Guru terus terdorong untuk belajar, dan untuk meningkatkan kualitas sekolah menjadi lebih Inklusif dan bebas dari ancaman Tiga dosa besar pendidikan,” tuturnya dengan Tegas.
Semangat ini juga lanjutnya kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit kembali, itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan.
“Lebih lanjut semua perubahan ini, tidak hanya dirasakan oleh para Orang Tua, Guru dan Siswa, tetapi gaungnya sampai ke Negara-Negara lain dipenjuru dunia dan Melalui Konferensi Tingkat Tinggi G20, hal ini tentunya menjadi bukti bahwa kita tidak lagi hanya menjadi Bangsa pengikut, tetapi menjadi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia,” jelasnya.
Tidak ada alasan untuk berhenti bergerak sejenak, sebab kedepan masih banyak rintangan yang jauh lebih besar, serta ringtangan yang lebih tinggi dan kita harus tatap memegang komando, memimpin pemilihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar. (Charles Usfunan/ SN).