Spiritnesia.Com, Malaka – Organisasi Pencak Silat Pendidikan Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) Ranting Santa Maria Fatima (SMF) Nurobo, Wilayah Malaka, Distrik Keuskupan Atambua gelar pembersihan di sekitar lingkungan gereja.
Demikian informasi dihimpun media ini, Minggu (26/06/22) siang ketika berada di lokasi kegiatan.
Pantauan media di lokasi, kegiatan bakti sosial ini dilakukan usai Perayaan Ekaristi Kudus di gereja Katholik SMF Nurobo, Dekenat Malaka, Keuskupan Atambua-Timor.
Kegiatan bakti sosial (pembersihan) ini dilakukan oleh semua anggota THS-THM, para calon anggota dan simpatisan aktif Ranting Nurobo yang tersebar di beberapa Unit latihan, diantaranya: Unit Latihan Teun, Eokpuran, Aubulak, Sukabitetek dan beberapa basis latihan yang berada disekitar Ranting Nurobo.
Kegiatan baksos ini dilakukan guna membersihkan menata lingkungan gereja agar terlihat bersih dan menghindari aksi pembuangan sampah/kotoran secara sembarangan.
Koordinator Ranting melalui sekretarisnya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tanggapan spontanitas dari seluruh anggota, calon anggota dan simpatisan aktif guna membersihkan lokasi gereja, ungkap Fregky Rae ketika ditemui awak media di lokasi.
“Melalui kegiatan seperti ini bisa mengedukasi semua civitas organisasi baik anggota, calon anggota dan simpatisan aktif untuk mencintai lingkungan sekitar,” katanya.
Frengky menuturkan bahwa, bertepatan dengan adanya Kegiatan Evaluasi Akhir Bulan (EAB) yang selenggarakan oleh badan pengurus ranting di setiap akhir bulan.
“Kegiatan Evaluasi Akhir Bulan yang merupakan sarana dan atau fungsi kontrol yang harus dilakukan oleh kepengurusan ranting dengan maksud agar mengetahui perkembangan, kemajuan dan kekurangan dalam melangsungkan roda organisasi yang berkipra di setiap unit latihan dan atau basis latihan,” ungkapnya.
Lanjutnya, ada juga kegiatan-kegiatan spontanitas yang perlu dieksekusi dan tanpa perencanaan. Sebagai contoh, bakti sosial seperti ini sudah mencerminkan jati diri anggota THS-THM pada umumnya untuk merealisasikan semboyan Pro Patria Et Ecclesia.
“Semua anggota, calon anggota dan simpatisan aktif dituntut untuk merealisasikan semangat Pro Patria Et Ecclesia tanpa pamrih. Semboyan tersebut harus digodok dan diterapkan kepada semua pegiat organisasi agar kedepannya, ketika bertindak tidak mencoreng nama baik organisasi, gereja dan bangsa,” ungkapnya.
Semoga semangat Pro Patria Et Ecclesia selalu berakar dan membara dalam sanubari semua anggota, baik yang terdahulu maupun yang akan datang.
“Saya berharap melalui kegiatan-kegiatan sederhana seperti ini dapat membawa dampak kepada semua anggota dan umat Allah pada umumnya untuk lebih memberikan perhatian bagi perkembangan dan kemajuan gereja Katholik dimasa mendatang, khususnya Gereja Nurobo”, tutupnya. (SN/tim)