Kategori
Berita Daerah Hiburan Olahraga

Syarat Kenaikan Pangkat, 48 Anggota Polres Ende Laksanakan Ujian BelaDiri Polri

Spiritnesi.com, Ende – Sebagai salah satu syarat untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, sebanyak 48 orang personil Polres Ende melaksanakan ujian bela diri Polri yang di laksanakan di Gedung Bhyangakara Polres Ende, Senin (15/8/2022) Pukul 11.30 Wita.

Kegiatan ujian bela diri Polri sebagai tim penguji atau pemateri adalah Iptu Rexsmith P.G Djara Wadu, S.H Jabatan Paur pangkat Bagbinkar Ro SDM POLDA NTT dan Bripka Yaveth Ratu jabatan PS Gadik Pertama SPN POLDA NTT, Adapun gerakan bela diri Polri yang diperagakan para peserta ujian meliputi Teknik Dasar Bela Diri Polri yaitu teknik 12 macam tangkisan, teknik membawan tahanan 1 sampai 4 dan Teknik Bela Diri Tanpa Alat, serta Teknik Pukulan dan tendangan.

Kabag SDM Polres Ende AKP Amrin mengatakan kegiatan ujian beladiri ini sebagai salah satu syarat untuk anggota yang akan menaikan pangkatnya setingkat lebih tingggi suka tidak suka mau tidak mau harus di laksanakan.

“Kenaikan pangkat adalah hak anggota Polri akan tetapi harus melalui tahapan atau mekanisme dan syarat-syarat ketentuan yang sudah di tetapkan mulai dari admistrasi 13 Kompunen di Aplikasi SiSDM Polri dan ujian beladiri Polri setelah itu baru di wanjak oleh tim layak tidak anggota tersebut mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi” Ucap Kabag SDM Polres Ende AKP Amrin.

Kabag SDM Polres Ende menambahkan kepada peserta ujian untuk mengikuti dan jalani kegiatan ini dengan sungguh-sungguh serta serius dengan harapan kepada semua peserta ujian dapat melewati ujian ini dan dinyatakan lulus dan layak untuk usulan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.,ucapnya.

Adapun ke-48 personil Polres Ende dan Kompi 3 Den B Satbrimob Polda NTT yang akan mendapat kenaikan pangkat 1 Januari 2023 dengan rincian :
1. Dari Iptu ke AKP 1 personel
2. Ipda Ke Iptu 4 personel
3. Aipda ke Aiptu 4 Personel
4. Bripka ke Aipda 26 peronel
5. Brigpol ke Bripka 11 personel
6. Briptu ke Brigpol 2 Personel
Dari 48 personel yang hadir 45 personel kurang 3 personel dengan keterangan 1 pers ijin berobat dan 2 pers tugas (Dikbangspes). Kegiatan Ujian Beladiri Polri bagi personil Polres Ende berakhir pukul 14.15 wita.(HumasPolresEnde/Slamet Nago)

Kategori
Berita Daerah

Dalam Rangka Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 H /2022 M, Polres Ende Laksanakan Kegiatan Bhakti Sosial

Spiritnesia.com, Ende – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 H /2022 M, Polres Ende melaksanakan kegiatan Bhakti Sosial dengan sasaran membersihkan lingkungan Masjid Al-Ridwan dan menyantuni anak yatim, anak distabilitas dan kaum dhuafa yang tinggal di sekitar kompleks mesjid Al-Ridwan.

Demikian disampaikan Humas Polres Ende melalui rilis tertulis yang diterim media ini, Jumat, 29/07/2022.

Kegiatan Bhakti Sosial yang di hadiri oleh Pejabat utama Kabag SDM Polres Ende, Kabag Logistik, Kasat PolAir dan personil Polres Ende lainya yang beragama islam, Kabag SDM Polres Ende AKP Amrin mengatakan kegiatan Bhakti Sosial ini dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1444 H dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai tahun baru Islam 1444 H / 2022 M, yang mana mengambil tema “Dengan semangat tahun baru islam 1444 H Kita Tingkatkan Iman dan Kinerja Guna Mewujudkan Polri Yang Presisi Untuk Indonesia Tangguh-Indonesia Tumbuh,” tulis Kabag SDM Polres Ende.

 

“Baksos ini merupakan Bhakti peduli Polri khususnya Polres Ende, kita bersihkan tempat ibadah yaitu Masjid Al-Ridwan Kel.Mautapaga baik halaman maupun di dalam masjid itu sendiri serta kami menyantuni anak yatim dan anak distabilitas serta kaum dhuafa yang tinggal di sekitar kompleks mesjid Al Ridwan, Kami berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Mautapaga dan setelah di data ada lima orang yang berhak menerimanya, dengan menanamkan nilai-nilai tahun baru Islam 1444 H / 2022 ini semoga apa yang kami berikan bisa bermanfaat untuk kita semua, jangan liat dari nilai dan bentuknya, semoga menjadi amal ibadah untuk itu semua,” sambungnya AKP Amrin.

 

Kabag SDM menambahkan dengan kegiatan Bhakti Sosial menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1444 H ini juga sebagai upaya meningkatkan kehadiran Polri Khususnya Polres Ende ditengah masyarakat guna mengenai pentingnya kesadaran dan peran serta dari seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kamtibmas yang aman dan kondusif. (HumasPolresEnde)

Kategori
Berita Daerah

Keluarga Mahasiswa Asal Nagawutung-Wulandoni, Laksanakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Tapobali

Spiritnesia.com, Lembata – Keluarga Mahasiswa Asal Nagawutung-Wulandoni (KEMANAGADONI) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tapobali, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, pada tanggal 20-27 juli 2022.

Demikian di sampaikan Ketua Umum Thomas Boli Kalang, kepada media ini, Kamis, 28/07/2022.

“Kegiatan Pengabdian masyarakat ini merupakan jenjang pembinaan formal organisasi dan juga kegiatan pengabdian perdana sejak berdirinya Kemanagadoni,” ujar ketua.

Rombongan tiba dilokasi pada tanggal 20 juli 2022 dengan disambut secara adat oleh seluruh masyarakat desa Tapobali, kemudian dilanjutkan dengan ceremonial pembukaan.

Dalam acara ceremonil pembukaan, Yosef Boli Muda selaku orang tua Kemanagadoni dalam sambutannya mengatakan bahwa ia sangat mendukung kegiatan dimaksud (pengabdian masyarakat, red)

“Saya mewakili orang tua dari kemanagadoni sangat mendukung kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh anak-anak kita sendiri yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Tapobali.”

Sementara Ketua umum Kemanagadoni, Thomas Boli Kalang dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan ini sengaja dilakukan di desa Tapobali karena atas cinta kepada masyarakat Tapobali serta ingin mengimplementasikan langsung pengetahuan sebagai mahasiswa kepada masyarakat.

Sedangkan itu Kepala Desa Tapobali menyambut baik kehadiran mahasiswa Kemanagadoni, dan dengan harapan agar kegiatan gelekat lewo di Desa Tapobali membawa dampak positif untuk semua masyarakat Desa terutama orang muda yg ada di Desa Tapobali.

“Lebih lanjut beliau, (Kades Tapobali, red) berpesan agar sebagai kader muda harus memiliki rasa percaya diri dan mampu berkorban dalam situasi apapun.”

Kader muda harus senantiasa memiliki rasa percaya diri dan rela berkorban dan selalu setia dalam situasi dan kondisi apapun, tuturnya.

Sementara Kornelia Ose, melalui Telefon selulernya menyampaikan bahwa ada serangkaian kegiatan selama satu pekan diantaranya penyuluhan stunting dan membentuk pengurus karang taruna Desa Tapobali sampai pada pelantikan badan Pengurusnya. (Mel/Spiritnesia)

Kategori
Berita Daerah Perempuan dan Anak

OPD Laksanakan Program Pencegahan Stunting Tidak Sesuai Hasil Ansit Pokja

Spiritnesia.Com, Kota Kupang – Kelompok Kerja (Pokja) penanganan pencegahan stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakui pelaksanaan program pencegahan stunting di NTT oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), khususnya dinas teknis terkait tidak tepat sasaran. Salah satu sebabnya yaitu, karena tidak adanya komitmen OPD dan dinas teknis terkait dalam melaksanakan program sesuai rancangan tata kelola pelaksanaan program sebagaimana hasil design Pokja.

Demikian tanggapan Ketua Pokja Stunting NTT, Sarah Lary Mboik saat diwawancarai tim media ini di Kantor PIAR NTT pada Kamis (24/03/2022), terkait ludesnya anggaran besar Rp 165 Milyar, tetapi stunting di NTT tertinggi di Indonesia.

“Banyak program (yang dilaksanakan baik oleh OPD di Provinsi maupun Kabupaten/Kota, red) tidak berbasis pada hasil ansit atau hasil analisa situasi (yang didesign Pokja, red), makanya ada temuan (BPK, red) disitu,” jelasnya.

Sara Lary Mboik menjelaskan, bahwa program PMT (pemberian makanan tambahan) yang seharusnya diberikan kepada anak balita gizi buruk, diberikan tidak tepat sasaran pada para penerima manfaat program.

“Misalnya, seharusnya diberikan kepada anak Balita, tetapi diberikan kepada anak SD atau anak SMP. Itu misalnya begitu. Kemungkinan besar seperti itu. Kemungkinan tidak tepat sasaran kepada semua anak gizi buruk,” ungkapnya.

Kemudian air bersih, lanjutnya, juga kemungkinan program tersebut tidak diberikan pada daerah lokus stunting.
“Itu temuan BPK, kita mesti akui. Dan kami sendiri (Pokja) juga temukan itu dan mempertanyakan konsistensi teman-teman (OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, red) terhadap hasil ansit itu,” kritiknya.

Menurutnya, program pencegahan stunting tidak tepat sasaran juga karena program tersebut tidak dilakukan dalam satu koordinasi tim kerja yang kompak dan solid. Sebaliknya, pelaksanaan program pencegahan stunting terkesan hanya monopoli orang tertentu atau one man show.

“Saya tidak bermaksud untuk mencuci tangan (terkait masalah pencegahan stunting di NTT, red), tetapi yang saya lihat adalah banyak yang masih kerja one man show. Padahal ini (stunting, red) masalah multi sektor. Gereja harus kita libatkan, masjid harus kita libatkan, lembaga adat harus kita libatkan,” jelasnya.

Lanjut Sara, dari 25 cakupan persoalan dasar stunting, Pokja menemukan hal pertama dan mendasar yaitu sanitasi dan air bersih. Kedua, bina keluarga balita dan PKH.

“PKH itu yang kotong (kita) dapat (temukan di lapangan, red) ketika kita melakukan in depth monitoring, kartu PKH yang seharusnya dipegang ibu-ibu itu dipegang oleh bapak-bapak. Padahal, tujuannya untuk pemulihan kesehatan. Tetapi ditemukan, misalnya di Sumba, PKH itu digunakan untuk bayar hutang pesta,” bebernya.

Kemudian terkait air bersih, menurut Sara, seluruh wilayah untuk program 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan).

“Kita temukan, untuk be’ol (buang air besar, red) mereka taputar (berpindah-pindah). Ini hari disini, lalu besok di situ, dan seterusnya,” bebernya.

Seharusnya, kata mantan Anggota DPD RI itu, pihak yang melaksanakan program tersebut melaksanakan program air bersih tepat pada sasaran penerima manfaat program dan tidak sesuai kemauan atau keinginan pelaksana program.

“Bukan lu (anda) punya basis politik dimana, baru lu pi (pergi) ke situ. Ini yang jadi soal.
“Saya memang tidak bisa pungkiri. Itu namanya temuan BPK memang begitu karena kerja penanganan stunting tidak berdasarkan hasil ansit,” tegasnya. (SN.AT/tim)