Spiritnesi.Com, Kefamenanu – Upacara pelepasan jenazah almarhum Daniel Nesi S.Ag resmi dilakukan secara kedinasan oleh Kementrian Departemen Agama (Depag)
Kabupaten Timor Tengah Utara.
Demikin pantauan media ini pada saat pelepasan jenasah Almmarhum Daniel Nesi di Nispukan Desa Fatoin Kecamatan Insana Rabu, 27/04/2024.
Almarhum Daniel Nesi bekerja sebagai seorang Guru Agama di SDK Niaan, meninggal atau menghembuskan napasnya yang terakhir pada Senin, 25 April 2022 di Rumah Sakit Liona Kefamenanu, Kab. TTU, Meninggalkan seorang isteri dan Lima orang anak.
Turut hadir dalam upacara pelepasan jenazah almarhum Daniel
Nesi, Departemen kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Utara, PGRI Miomafo, PGRI Insana serta rekan-rekan dari SDK Nian, dan PGRI Kab. TTU, pegawai Kecamatan dan para kenalan.
Semenjak almarhum diangkat menjadi pegawai Negeri sipil, sebelumnya beliau mengabdikan diri di beberapa Sekolah Dasar di Kab. TTU dan sampai Ia menghebuskan napas terakhirnya di SDK Nian.
Dalam sambutan Kasubag Depag Kab. TTU Yahanes Sain S.Ag menyampaikan bahwa, setiap Manusia akan mengalami kematian dengan cara yang berbeda-beda, ucapnya.
Yohanes Sain juga mengucapkan bahwa upacara penghormatan secara kedinasan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada almarhum atas jasa yang Ia telah berikan kepada Bangsa dan Negara sebagai seorang Guru, jelas Sain.
Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa sebagai Manusia, pasti selama hidupnya almarhum pasti melakukan hal yang menyakitkan perasaan sesama lewat kata-kata atau pun perbuatan sehingga ia meminta untuk bisa memaafkan almarhum, ungkapnya.
Kita manusia lahir dengan cara yang sama tetapi ketika kita meninggal setiap insan manusia akan mempunyai cerita tersendiri, atau dengan cara yang berbeda -beda,sebab semuanya sudah diatur oleh sang pencipta, bebernya.
Pada kesempatan yang sama, Romo Maksimus Pakainoni Usfomeni Pr. dalam kotbahnya mengatakan bahwa semua manusia pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan.
Sebagai Manusia almarhum semasa hidup pasti melakukan kesalahan baik lewat perkataan maupun perbuatan.
Sehingga ia mengajak untuk kita semua yang masih hidup agar bisa memaafkan almarhum. (Charles Usfunan)