Kategori
Berita Daerah Nasional

Jaga Wilayah Perbatasan Satgas Pamtas RI-RDTL YONIF 743/PSY Rutin Bangun Komsos Bersama Masyarakat

Spiritnesia.Com, Atambua – Satuan Tugas Pengaman Perbatasan Republik Indonesia – Republik Demokratik Timor Leste (Satgas Pamtas RI- RDTL) Batalyon Infanteri 743/Pradnya Samapta Yudha, Pos Kewar, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu terus membangun komunikasi sosial (Komsos) bersama masyarakat wilayah perbatasan.

Komsos dilakukan anggota pos Kewar untuk menjaga hubungan baik bersama masyarakat.

“Komsos bersama masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama termasuk Kepala Desa yang rutin kita lakukan itu untuk menjaga hubungan baik bersama masyarakat, juga untuk mengetahui perkembangan wilayah,” ujar Komandan Pos (Danpos) Kewar, Letda Inf. Muhammad Afandy S.Tr(Han) kepada Spiritnesia.com, Sabtu (14/5/2022).

Kata Letda Inf. Muhammad Afandy Komunikasi merupakan salah satu kunci untuk menjaga sinergitas TNI bersama masyarakat dalam rangka mewujudkan pertahanan serta ketahanan wilayah yang tangguh.

“Pada saat membangun komunikasi kita mendengarkan juga masukan dari masyarakat, serta mendengar keluhan mereka,” tuturnya.

Tidak hanya membangun komunikasi sosial Satgas Pamtas RI- RDTL Yonif 743/PSY, Pos Kewar juga rutin bersama masyarakat melaksanakan bakti sosial (Baksos) membersihkan lingkungan.

“Kalau soal kerja bakti kita sering bersama masyarakat lakukan untuk menjaga lingkungan tetap bersih,” ucap Afandy.

Mengetahui perkembangan wilayah selain dari Komunitas Sosial yang dibangun dengan masyarakat, Satgas Pamtas RI- RDTL Yonif 743/PSY, Pos Kewar rutin melakukan Patroli di wilayah perbatasan.

“Patroli dilakukan guna menjaga kedaulatan wilayah darat NKRI dari segala bentuk ancaman serta kegiatan ilegal dan sebagai upaya menjaga stabilitas keamanan sehingga dapat menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah perbatasan,” terangnya. (Labaran/SN)

Kategori
Berita Nasional

Di Acara Sinau Bareng Cak Nun, Puan Diminta Jaga Indonesia

Spiritnesia.Com, JAKARTA – Muhammad Ainun Nadjib atau biasa Cak Nun meminta Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDI-P Puan Maharani untuk menjaga Indonesia serta mengayomi seluruh rakyatnya.

Hal itu disampaikan Cak Nun dalam acara buka puasa bersama PDI-P di Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (10/4/2022).

“Mbak Puan tolong temukan cara untuk mengayomi rakyat. Bermacam cara untuk mengayomi semua pihak di Indonesia. Pokoknya anda mengayomi terus,” kata Cak Nun kepada Puan di atas panggung acara.

“Indonesia itu pusat kemakmuran dunia mari kita jaga bersama,” sambungnya.

Cak Nun pun menyinggung soal PDI-P yang sudah berkali-kali memenangi pemilu dan kini masih menjadi partai penguasa. Ia menilai, sebagai partai penguasa sudah semestinya PDI-P menjadi partai yang mengayomi masyarakat.

Cak Nun bahkan berseloroh huruf P terakhir dalam PDI-P sudah tidak tepat diakronimkan sebagai Perjuangan, melainkan Pengayoman.

“Jadi, sudah beberapa kali menang. PDI sudah tidak tepat berjuang lagi. Tidak Perjuangan lagi. Yang tepat PDI Pengayoman. Jadi, partai ini mengayomi seluruh Rakyat Indonesia karena sudah berkuasa,” kata Cak Nun.

Dalam kesempatan itu, Cak Nun juga sempat bicara soal sikap politiknya. Ia menegaskan kehadirannya di acara buka puasa bersama kader PDI-P itu bukan berarti ia adalah bagian dari partai berlambang banteng.

Ia mengaku bersedia hadir atas undangan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri karena meyakini acara yang digelar malam ini adalah untuk kepentingan rakyat.

“Jadi bukan acara untuk kepentingan politik praktis dan kekuasaan. Ini untuk rakyat Indonesia,” katanya.

Dalam acara itu, Cak Nun tak hanya mengisi acara dengan tausiah Islam dan keagamaan. Ia bersama grup musik Kiai Kanjeng juga nenampilkan pagelaran seni dan budaya.

Cak Nun bersama Puan melantunkan sejumlah lagu dari atas panggung, mulai dari lagu Tanah Air karya Ibu Soed, sejumlah lagu daerah, hingga lagu Imagine karya John Lennon.

Puan Maharani pun sangat gembira masjid yang ia bangun untuk mengenang sosok ayahnya Taufiq Kiemas itu kini bisa menggelar acara keagamaan, serta menghadirkan sosok Cak Nun.

“Malam ini menjadi sangat istimewa, karena di bulan yang suci penuh dengan keberkahan, Masjid At Taufiq yang desain arsitekturnya penuh dengan nuansa budaya bisa mengundang Cak Nun, satu diantara sosok agamawan sekaligus budayawan yang menjadi bandul keseimbangan republik Indonesia yang kita cintai ini,” kata Puan. (**)