Spiritnesia.Com, KEFAMENANU – Progres pengerjaan Jembatan Naen di Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU) sudah mencapai 98 persen dan jembatan tersebut siap digunakan.
Demikian disampaikan Kepala Dinas PUPR TTU, Januarius T. Salem via pesan WhatsApp/WA kepada tim media ini pada Senin (28/03/2022), terkait progres pengerjaan jembatan Naen.
“Progresnya sdh (sudah) 98 persen, tinggal tunggu umur beton mencukupi dan bisa digunakan,” tulisnya,
Menurutnya, pekerjaan mayor jembatan tersebut sudah selesai 100 persen. Tersisa pengerjaan bronjong dan aspal hotmix di atas lantai jembatan.
“sdh (sudah) selesai 100 persen, masih ada pekerjaan penyelesaian volume bronjong dan hotmix di atas lantai jembatan. Hotmix akan di laksanakan setelah umur beton cukup untuk dilewati,” jelasnya.
Kadis Januarius Salem juga berharap, agar para pengguna jembatan tersebut turut menjaga dan merawat jembatan tersebut,agar bermanfaat bagi seluruh masyarakat dalam waktu lama.
“Untuk semua pengguna, agar jbt (jembatan) digunakan dgn (dengan) tanggung jawab, tdk (tidak) ada coret2 di rangka jembatan, dan pipa pengamanan agar tdk (tidak) dibongkar,” tandasnya.
Sebelumnya pada pukul 12.52 Wita di lokasi proyek tersebut, Kadis PUPR TTU, Januarius Salem dalam siaran persnya menjelaskan, bahwa pengerjaan Jembatan Naen direncanakan dari tahun 2016 dengan rencana angaran dasar kurang lebih Rp 19 Milyar dengan ukuran panjang 120 meter dan lebar 9 meter. Akan tetapi, karena kekurangan dana, sehingga pada tahun 2020 direncanakan lagi pengerjaan jembatan tersebut.
“Dan seharusnya sudah dikerjakan, tetapi karena Covid sehingga semua dana dialihkan ke Covid,” tegasnya.
Memasuki tahun 2021, lanjutnya, baru dikerjakan Jembatan Naen dengan anggaran dasar kurang lebih Rp 19 Milyar. Namun hasil penawaran kontraktor saat lelang menjadi Rp 16 Milyar.
“Setelah semua sudah direncanakan, pada proyek ini kami melihat ulang kondisi struktur tanah dan existing karena perencanaan tahun 2016 dan pelaksanaannya tahun 2021 dan melakukan perubahan yang memakan waktu sekitar dua atau tiga minggu,” bebernya.
Dari hasil kaji ulang tersebut, kata Januarius Salem, disepakati bahwa lebar jembatan yang awalnya direncanakan 9 meter berubah menjadi 7 meter, dengan alasan kondisi struktur tanahnya.
“Perubahan yang terjadi pun ada dasarnya karena perubahan eksisting struktur tanah yang mengalami perubahan. Perubahan ini pun termuat dalam Perpes Pasal 87 Nomor 54 Tahun 2010 dan perubahannya nomor 16 Tahun 2018,” jelasnya.
Sementara Kontraktor PT. CTM melalui Kancab PT. CTM, Boby Ludony Manusia Nait yang dikonfirmasi wartawan media (27/03) juga menegaskan hal yang sama, bahwa progres fisik pengerjaan jembatan Naen telah mencapai 98 persen dan siap digunakan.
“Pekerjaan hingga saat ini sudah hampir 98 persen dan siap digunakan. Kita masih menunggu umur beton sampai 28 hari untuk mengetahui realisasi fisik secara keseluruhan,” tandasnya.
Menurunya, pihaknya saat ini sedang melakukan pembenahan administrasi untuk melihat item pack volume pekerjaan lebih kurang untuk diperbaiki sesuai perencanaan yang ada.
Sedangkan untuk PHO, imbuhnya, pihaknya menyesuaikan saja dengan jadwal Dinas PUPR TTU. “Kami pada prinsipnya tetap mengutamakan kualitas jembatan agar dapat digunakan dengan baik oleh masyarakat dan dalam waktu yang lama, sesuai perencanaannya,” tandasnya. (at.sn /tim)