Kategori
Berita Daerah

Fahrensy P. Funay, Buka Diklat Calon Paskibraka Tingkat Kota Kupang 

Spiritnesia.com, Kupang – Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE, M.Si., membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan bagi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) Kota Kupang Tahun 2022.

Demikian berlangsungnya acara pembukaan anggota Paskibraka oleh Sekda Kota Kupang di Aula Lantai I Kantor Wali Kota Kupang, Senin, 18/07/2022.

Turut hadir pada acara tersebut, Para Asisten Sekda Kota Kupang, Pimpinan Perangkat Daerah Kota Kupang, Para Pelatih dan Asisten Pelatih, serta Ketua dan Anggora PPI Kota Kupang.

“Sambutan Wali Kota Kupang yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE, M.Si., mengatakan bahwa Pemerintah Kota Kupang menyambut baik penyelenggaraan kegiatan Diklat ini, karena Diklat ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan serta pengembangan generasi muda secara menyeluruh, terpadu, dan terorganisir dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara, serta tak kalah penting adalah suksesnya Pengibaran dan Penurunan Bendera Merah Putih pada Tanggal 17 Agustus 2022 mendatang, yang ditentukan oleh kerja sama dan kekompakan para calon Paskibraka, tutur Fahrensy P. Funay.

Lanjut Funay, latihan Paskibraka merupakan latihan fisik dan mental yang mungkin akan dirasakan terlalu berat bagi adik-adik, namun banyak hal positif yang bisa dipetik sebagai generasi muda kreatif, tanggap dan bertanggungjawab. Adik-adik ini merupakan putra-putri terbaik yang ada di kota dan terpilih sebagai calon anggota Paskibraka dari ratusan bahkan ribuan siswa-siswi di Kota Kupang, sehingga sudah selayaknya adik-adik menunjukkan kemampuan secara optimal agar menjadi panutan bagi generasi muda di lingkungannya, ujar Sekda Kota Kupang itu.

“Wali Kota berharap agar kita semua terus gelorakan semangat perjuangan dalam bingkai NKRI di tengah-tengah kondisi bangsa yang sementara menghadapi tantangan bahkan ancaman ideologi Pancasila dari paham-paham yang sebenarnya mengingkari Kebhinekaan, Keberagaman dan Nilai Toleransi Bangsa Indonesia. Melalui kerja keras dan kreativitas nyata yang mampu mendorong ke arah yang lebih maju dan lebih baik lagi.”

Sementara Laporan Ketua Panitia selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Kupang, Maxi J. D. Didok, S.Pd, M.Si., yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pengembangan pada Dispora Kota Kupang, Jefri Baitanu, S.IP, MM., menyampaikan bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas pemuda merupakan keharusan bangsa dan negara di tengah berbagai perubahan yang melingkupi dinamika dunia kepemudaan saat ini. Untuk membina dan mengembangkan potensi generasi muda tidak hanya melalui pendidikan formal tetapi juga melalui pendidikan non formal, salah satunya adalah mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan Pengibar Bendera Duplikat Pusaka Merah Putih. Metode Paskibraka mendidik dan melatih pemuda untun disiplin, cinta tanah air dan rela berkorban untuk bangsa dan negara.

“Adapun maksud dilaksanakan kegiatan Diklat Paskibraka ini untuk meningkatkan dan mengembangkan rasa kesadaran nasional untuk mensyukuri Kemerdekaan NKRI, memupuk semangat kebangsaan, kecintaan serta turut memiliki bangsa dan Negara di kalangan generasi muda, cakap dan terampil dalam memahami tugas dan fungsi sebagai Paskibraka, serta sigap dan mampu menerapkan materi teknis Paskibraka. Selanjutnya tujuan untuk membentuk pasukan pengibar Bendera Merah Putih dalam rangka Upacara Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 pada tanggal 17 Agustus 2022 mendatang, mengembangkan sikap disiplin dengan mengikutsertakan pemuda Indonesia pada peringatan hari-hari bersejarah, dan mewujudkan kader-kader patriot pembela bangsa dan Negara di kalangan generasi muda,” tuturnya.

Seleksi Paskibraka ini jelasnya, dilaksanakan dalam 2 tahap dan diikuti oleh pelajar SMA/SMK/MA kelas X dan XI yang berusia 16-18 Tahun. Seleksi tahap I diikuti oleh 210 siswa-siswi dan lulus sebanyak 107 siswa-siswi. Seleksi tahap II diikuti 107 siswa-siswi dan lulus seleksi tahap akhir ini sebanyak 16 siswa-siswi dengan rincian 6 siswa dan 10 siswi. Kegiatan pembinaan fisik dan pelatihan akan dilaksanakan dari tanggal 18 Juli hingga 13 Agustus 2022 dan bertempat di Lapangan Upacara Kantor Wali Kota Kupang dan Diklat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada tanggal 10-13 Agustus 2022 dan bertempat di Aula Hotel Sasando Kupang. (SN)

 

 

 

 

 

 

 

Kategori
Berita Daerah Olahraga

Wali Kota Kupang Buka Festival Olahraga Tradisional Pe Luru Hawu

Spiritnesia.Com, Kupang – Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM.,MH, membuka festival olah raga rekreasi dan olah raga tradisional Pe Luru Hawu di kawasan pantai Lai Lai Besi Koepan, Jumat (22/04/2022). Kegiatan yang digagas oleh Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Kupang tersebut mengusung tema ; Jadikan Pe Luru Hawu Sebagai Ajang Festival Pembudayaan Olah Raga Rekreasi Menuju Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Indonesia. Festival kebudayaan Pe Luru Hawu yang dianggap kalangan tokoh Adat Sabu hampir punah itu disambut baik oleh Wali Kota Kupang dan masyarakat. Turut mendampingi Wali Kota Kupang dalam acara tersebut Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funai, SE.,M.Si, Pimpinan PT. Gadai Cahaya Abadi dan Pimpinan Bank NTT Capem Wali Kota selaku sponsor dan sejumlah pimpinan perangkat daerah lingkup pemerintah Kota Kupang.

Dalam sambutannya Wali Kota menyampaikan Pemerintah Kota Kupang menyambut baik penyelenggaraan festival rekreasi dan olah raga tradisional tersebut. Menurutnya permainan dan olah raga tradisional seperti Pe Luru Hawu sebagai salah satu kebudayaan bangsa perlahan mulai hilang dan sangat sulit kita temui di masyarakat. Hal ini terjadi akibat perkembangan zaman yang semakin modern sehingga anak-anak, remaja bahkan orang dewasa mulai beralih pada permainan modern seperti game online yang tentu sangat berdampak pada kesehatan. Oleh sebab itu melalui kegiatan ini pemerintah mengambil peran lebih dan mendorong terciptanya kreativitas bersama dengan masyarakat, sebagai inisiator, juga sebagai fasilitator dalam rangka menghadirkan dan mengembangkan kembali berbagai kebudayaan di NTT sebagai kearifan luhur nenek moyang. Kearifan tersebut menurutnya mampu mempererat persaudaraan di antara nenek moyang kita dahulu. Akhir-akhir ini ada banyak daerah di Indonesia yang mengangkat kearifan lokalnya menjadi pesona wisata yang membanggakan. “Terima kasih kepada Dispora Kota Kupang dan saudara-saudara saya para tokoh adat Sabu yang mau bersama-sama dengan pemerintah untuk mengangkat kembali kebudayaan tradisional Pe Luru Hawu yang hampir punah ini,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama Wali Kota mengingatkan, festival ini adalah sebuah hiburan semata bukan ajang untuk menunjukkan siapa yang lebih kuat atau hebat. Untuk itu dia berpesan kepada semua peserta agar lewat permainan ini bisa membangun rasa persaudaraan dan menghindari perkelahian. Wali Kota juga meminta kepada Kadispora Kota Kupang untuk merancang kegiatan tersebut lebih meriah di tahun-tahun mendatang seperti sebuah kejuaraan agar setiap pemenangnya diberikan hadiah yang menarik. Panitia diimbau agar mengajak pihak-pihak lain untuk berpartisipasi dalam mengembangkan olah raga tradisional di kota ini. Wali Kota juga berharap dengan kegiatan yang dipersiapkan secara baik, festival ini juga dapat menjadi ajang promosi wisata yang berdampak pada perekonomian masyarakat.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Kupang, Maxi Jemy D. Didok, SPd.,M.Si, dalam laporannya menyampaikan Festival ini diselenggarakan dalam rangka menyongsong HUT Kota Kupang yang ke-136 dan Hari Jadi Kota Kupang sebagai daerah Otonom yang ke-26. Maksud dari penyelenggaraan festival ini menurutnya adalah untuk memperkuat landasan kebudayaan olah raga di Kota Kupang. Ditambahkannya kegiatan ini juga secara tidak langsung ikut memasyarakatkan dan memasalkan olah raga rekreasi di kalangan masyarakat Kota Kupang, serta turut berpartisipasi dalam pengembangan pembudayaan olah raga rekreasi dan tradisional di Kota Kupang. Sedangkan tujuan dari kegiatan tersebut menurutnya adalah untuk mengembangkan kebudayaan olah raga rekreasi dan tradisional yang berpotensi untuk meningkatkan daya tarik wisata sekaligus melestarikan nilai-nilai budaya melalui olah raga tradisional. Peserta festival sebanyak 30 pasang peserta atau 60 orang peserta yang akan saling adu ketangkasan dalam even yang akan berlangsung selama dua hari, sejak hari Jumat, (22/4) hingga Sabtu (23/4).

Perlu diketahui bahwa olah raga tradisional Pe Luru Hawu atau biasa disebut “Banting Sabu” merupakan salah satu olah raga tradisisoal etnis Sabu yang sudah dikenal sejak dahulu kala, ketika nenek moyang orang Sabu masih menganut jingitiu (halaik). Kegiatan ini biasa digelar pada malam hari saat ritual adat “Pemmau do made atau ta oleo”. Dalam perkembangannya Pe Luru Hawu dijadikan sebagai salah satu sarana hiburan rakyat mejelang tarian pedo’a saat bulan hole. Masyarakat menjadikan permainan ini sebagai ajang untuk unjuk ketangkasan secara sportif khusus bagi kaum pria dewasa di arena yang disiapkan beralaskan tanah atau pasir. (**)