Spiritnesia.Com, Kefamenanu – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Sanctus Yohanes Don Bosco, Cabang Kefamenanu periode 2023-2024 resmi dipimpin Agustinus Haukilo.
Hal ini disampaikan Ketua terpilih pada saat menggelar pelantikan Mandataris/Formatur Tunggal/Ketua Presidium dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC), PMKRI Periode 2023-2024, Sabtu, (16/09/2023).
Agustinus Haukilo dalam pidatonya mengatakan bahwa Tema Kali ini adalah “Kepemimpinan Yang Adaptif, Spiritualis dan Konseptualis di era peradaban revolusi Industri 4.0.”
Tema ini, kata Haukilo, lahir dari sebuah permenungan yang panjang tentang esensi dari kepemimpinan.
“Dimana kepemimpinan yang adaptif merupakan kepemimpinan yang harus mampu dan cerdas dalam menghadapi berbagai situasi,” tandasnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, kepemimpinan yang spiritualis seperti kemampuan meng’ilhami, membangkitkan, dan mampu menggerakkan melalui keteladanan pelayanan kasih sayang mengenai implementasi nilai dan sifat-sifat ketuhanan lainnya yang kemudian memunculkan sikap saling menghargai, menghormati jujur dan sikap saling membantu satu sama lain, tuturnya.
Menurut Haukilo, pemimpin Konseptualisasi artinya pemimpin yang harus mampu merancang setiap tujuan yang ingin dicapai secara teliti dan menghantar setiap anggotanya pada kesuksesan, jelas Haukilo lagi.
Oleh karena itu, “fokus kita dalam periode kepemimpinan ini adalah, intelektualitas pendidikan, pengembangan spiritual anggota dan kehidupan sosial kemasyarakatan bersama masyarakat.”
Ia menegaskan, PMKRI harus hadir dan ada bersama masyarakat untuk mendengarkan jeritan hati masyarakat ditengah goncangan ekonomi dan politik di negeri ini, tegasnya.
“Saya sudah dipercayakan, maka saya siap untuk melanjutkan tongkat estafet dan nilai perjuangan yang telah diletakkan oleh para fondator-fondator terdahulu.”
Ia berharap dan berpesan kepada seluruh anggota PMKRI, fungsionaris dan seluruh senior alumni bahwa marilah kita mencontohi Keteladanan atau kepemimpinan Bunda Teresa dari Kalkuta , dimana ia selalu mementingkan orang lain dibandingkan dengan kehidupannya sendiri. (Mel/SN)