Kategori
Berita Daerah Pertanian

Kebun Agrowisata Tafa, Pesona Wisata Edukasi Pertanian Perdana di Kota Kupang

Spiritnesia.com, Kupang – Panen raya Jagung Hibrida Pertiwi 5 menandai resminya dibuka Kebun Agrowisata Tafa, oleh Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjo bersama Sekdis Pertanian NTT, Joas Umbu Wanda, Ketua Komisi II DPRD Kota Kupang Diana Bire, Kadis Pertanian Kota Kupang Obed Kadji, dan Camat Maulafa, Herry da Costa, Jumat, 21/10/2022.

Dibangun di area seluas 7 hektar, Kebun Agrowisata Tafa bisa dibilang merupakan salah satu destinasi wisata terbaru yang menawarkan pengunjung untuk bisa mendapatkan edukasi tentang pertanian. Kebun Agrowisata Tafa yang terletak di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, dengan keindahan alamnya ternyata bisa menjadi pilihan lain warga untuk berwisata dan menikmati waktu senggang di akhir pekan.

Selain itu, di lokasi ini juga terdapat ruang terbuka hijau untuk menerima tamu atau bisa juga sebagai lokasi pertemuan serta tersedia juga penginapan yang tentunya dengan harga yang sangat terjangkau.

Pesona keindahan Kebun Agrowisata Tafa yang saat ini ditanami berbagai jenis jagung dan sayuran serta beragam jenis ternak dan ikan ini ternyata menyimpan cerita yang sangat menginspirasi dari Eddy Lau, pemilik sekaligus pengelolanya.

Dirinya mengisahkan bahwa awalnya Ia adalah pengusaha di bidang ekspedisi, namun karena terpaan pandemi, akhirnya Ia memilih banting stir dan mengolah lahan yang kini diperuntukkan sebagai lahan Pertanian Terpadu dengan konsep Pertanian Terintegrasi ini.

“Awal semua ini karena pandemi Covid, kita di rumah sudah tidak buat apa-apa, lalu terinspirasi dan dorongan teman-teman maka lahan ini yang sudah dibeli puluhan tahun lalu kami gunakan untuk tanam jagung pulut, ” kisahnya

Selain itu juga, kekhawatiran akan adanya resesi ekonomi pasca pandemi juga merupakan salah satu faktor yang mendorong, sehingga lahan ini dapat dimanfaatkan oleh Eddy yang kemudian mengubahnya menjadi lahan pertanian terintegrasi.

“Saya memulai ini tanpa ilmu pertanian yang memadai, jadi semua cara awalnya kami pakai. Kemudian barulah ada teman sekolah saya yang juga ahli pertanian membantu saya dengan mengajarkan cara bertani yang lebih baik, dan inilah hasilnya, ” ungkapnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli Pertanian Kebun Agrowisata Tafa, Emanuel Ricardo Asten mengungkapkan bahwa konsep yang digunakan dalam agrowisata ini adalah pertanian terintegrasi (Integrated Farming), dimana semua tanaman dan ternak yang ada dalam lokasi ini saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme.

“Hasil produksi jagung tidak langsung dijual keluar tetapi dijadikan pakan ternak, sehingga yang dijual keluar dari sini adalah ternaknya, dengan membuat integrated farming kita bisa menekan biaya pakan sampai 60% jika dibandingkan dengan harga pakan” jelas Erik Asten, sapaan akrabnya.

Sebagai wisata edukasi pertanian, lanjutnya, Kebun Agrowisata Tafa juga membuka kesempatan untuk kerjasama dalam upaya peningkatan sumber daya manusia dalam hal ini mahasiswa dari jurusan terkait lewat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

“Saya sudah komunikasi dengan Dekan Faperta Undana dan menyampaikan bahwa kami disini bersedia kerjasama dalam rangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka baik itu tentang budidaya, pascapanen sampai dengan marketing,” ungkapnya. (Do Manlea)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *