Spiritnesia.com, Kupang – Tidak benar isu liar bahwa Kas Daerah Kota Kupang kosong di era kepemimpinan Jefri Riwu Kore (Jeriko) sebagai Wali Kota Kupang. Yang benar yaitu bahwa justru diakhir masa kepemimpinan Jeriko, malah masih ada tersisa kas senilai Rp. 115 Miliar.
Hal itu disampaikan Adi Talli, mantan Anggota DPRD Kota Kupang tiga periode dari PDIP dalam kegiatan konsolidadi Partai PDIP Kota Kupang, yang digelar di Kelurahan Airnona Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang pada Senin (09 /9/2024).
“Isu kas kosong (di masa kepemimpinan Jeriko, red) adalah isu yang tidak benar. Kalau sebuah daerah kasnya kosong, maka daerah tersebut harus dibubarkan. Kita sudah memiliki perencanaan dalam pendapatan dan belanja daerah, terus dari mana bisa katakan kasnya kosong?” kritik Adi Talli.
Menurut Adi, tidak mungkin dalam sebuah daerah mengalami kas kosong, karena sudah ada perencanaan dalam keseimbangan antara pendapatan dan belanja daerah. Hal itu diperkuat dengan selalu ada Silpa disetiap akhir tahun anggaran dan uang senilai Rp115 Miliar yang ditinggalkan oleh Jeriko di akhir kepemimpinannya.
“Ditambah lagi kita masih memiliki Silpa sekitar Rp30 Miliar setiap tahun. Kemudian diakhir Pemerintahan Pak Jeriko pun uang untuk kas yang ditinggalkan senilai Rp115 miliar lebih,” bebernya.
Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore (Jeriko) dalam sambutannya saat rapat konsolidasi Partai PDIP tersebut menjelaskan, dalam kepemimpinannya diwarnai tantangan pandemi Covid-19 dan Badai Seroja.
Namun, lanjutnya, walaupun dihantam pandemi Covid-19 dan badai Seroja, dirinya mampu berjuang dan membangun Kota Kupang, sehingga ada perubahan yang dirasakan oleh masyarakat.
“Untuk tahun pertama disaat kita memimpin lima tahun lalu, anggarannya sudah digunakan oleh pemerintah sebelumnya. Sementara di tahun kedua dan ketiga baru kita mulai bekerja. Tahun keempat dan kelima kita menghadapi Covid dan Seroja,” ujarnya.
Selain itu, Jeriko mengaku pembangunan di masa kepemimpinannya sudah banyak dinikmati masyarakat Kota Kupang. “Sudah ada bukti pembangunan yang kita kerjakan, sehingga Kota Kupang mengalami perubahan,” sebut Jeriko. (**)