Spiritnesia.Com, Kupang – Para wartawan yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Peduli Pembangunan (KOWAPPEM) kembali mendapat teror dari orang tak dikenal. Setelah kasus percobaan pembunuhan terhadap Ketua KOWAPPEM, Fabian Latuan (yang menghadiri Jumpa Pers bersama Tim KOWAPPEM, red) pada Selasa, 26 April lalu di Pintu Gerbang PT. Flobamor, Kamis (19/5/22) kemarin terjadi lagi teror terhadap wartawan. Satu unit tandon air berkapasitas 3.300 liter (fiber air, red) berwarna hitam milik Sekretariat Bersama (Sekber) KOWAPPEM sengaja di rusak oleh orang tak dikenal.
Saat para wartawan meninggalkan pada Rabu (18/5/22) sore, tandon air yang baru dipakai beberapa bulan tersebut terlihat utuh dan terisi penuh air. Namun pada keesokan harinya, Jumat (19/5/22) sekitar Pukul 08.00 Wita, tandon tersebut ditemukan hancur berkeping-keping. Kondisi tersebut dilihat oleh keponakan Ketua KOWAPPEM yang diminta mengambil printer di Sekber tersebut.
Mendapat informasi itu, sekitar Pukul 10.00 Wita, dua orang wartawan anggota KOWAPPEM mendatangi Sekber KOWAPPEM untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Ketika tiba di lokasi kejadian, dua wartawan tersebut langsung mengecek lokasi tandon air yang berada di belakang Sekber tersebut. Dan ternyata mereka mendapati tandon air itu telah hancur berkeping-keping dan berserakan di tanah. Tutupan tandon terlihat berjarak sekitar 3 meter dari body tandon yang telah sobek berkeping-keping.
Diduga sebelum menghancurkan tandon itu, para pelaku terlebih dahulu membuat sobekan untuk mengeluarkan air yang memenuhi tandon dengan tinggi sekitar 2 meter tersebut. Kemudian tandon air itu didorong dari tempat dudukannya untuk menumpahkan sisa airnya.
Setelah airnya tumpah, para pelaku menghancurkan tandon itu dengan benda tajam dan merobek-robek tandon air itu hingga berkeping-keping. Diduga pelaku pengrusakan berjumlah 2 orang atau lebih karena untuk mendorong tandon air berisi air tersebut tidak mungkin dilakukan oleh 1 orang.
Diduga aksi pengrusakan oleh orang tak dikenal tersebut terjadi Kamis (19/5/22) sekitar Pukul 5.30 Wita. Letak tandon yang berada di belakang kantor dan tidak terlihat dari jalan membuat para pelaku lebih leluasa melakukan aksinya.
Kondisi itu kemudian dilaporkan para wartawan anggota KOWAPPEM di Polres Kupang Kota sekitar Pukul 16.00 Wita (Jam 4 Sore). Mendapat laporan tersebut, sekitar belasan anggota Tim Polres Kupang Kota langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP.
Ketua KOWAPPEM, Fabian Latuan yang dimintai tanggapannya terkait pengrusakan fasilitas Sekber KOWAPPEM tersebut mengatakan, aksi pengrusakan tersebut merupakan aksi teror terhadap wartawan. “Pengrusakan itu merupakan aksi teror untuk membungkam pers. Ini bentuk teror untuk menghalang-halangi kerja jurnalistik untuk mengungkapkan kebenaran dan dugaan Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) di daerah ini. Saya sangat yakin kalau ini terkait erat dengan aksi percobaan pembunuhan terhadap saya,” tandasnya.
Oleh karena itu, Fabian meminta para wartawan, khususnya anggota KOWAPPEM agar tidak menyurutkan komitmen perjuangannya untuk mengungkap kebenaran, melawan aksi teror/premanisme dan melawan KKN. “Kami minta dukungan seluruh wartawan di negara ini, seluruh aktivis kemanusiaan, aktivis anti KKN, dan seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama melawan premanisme dan KKN demi membebaskan daerah ini dari belenggu kemiskinan,” tandasnya.
Fabian berharap agar aparat Polres Kupang Kota dapat mengusut, mengungkap dan menangkap pelaku pengrusakan tersebut. “Kami yakin, aparat kepolisian dapat mengungkap kasus pengrusakan ini,” harapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada Selasa (26/4/22) terjadi aksi teror terhadap wartawan berupa aksi percobaan pembunuhan terhadap Ketua KOWAPPEM/Pemred Suara Flobamora.Com, Fabian Latuan di pintu Gerbang Kantor PT. Flobamor usai mengikuti Jumpa Pers dengan pimpinan PT. Flobamor. Sebanyak 5 orang pelaku telah ditangkap oleh Polres Kupang Kota, sementara seorang lainnya masih buron. Pimpinan PT. Flobamor telah dipanggil dan diperiksa oleh penyidik. (SN/tim)