Kategori
Berita Daerah

Program Indonesia Terang Belum Dirasakan Masyarakat Desa Meusin Kec. Boking

Spiritnesia.Com , TTS – Program Indonesia Terang (PIT), merupakan upaya Pemerintah melistriki daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dengan memaksimalkan sumber energi terbarukan di wilayah setempat.

Program Indonesia Terang (PIT) yang digagas oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memanfaatkan energi lokal di sebuah wilayah dengan melakukan pembangunan pembangkit dan transmisi listrik secara off-grid berbasis desa atau pulau, sehingga tidak harus menunggu datangnya jaringan listrik dari pusat.

Program ini bukan menjadi pesaing Perusahaan Listrik Negara (PLN) melainkan menjadi mitra pelengkap, sebab PIT hanya menyasar daerah-daerah pelosok yang tidak dimasuki jaringan PLN.

Program Indonesia Terang sampai saat ini masih belum dirasakan seluruh masyarakat TTS terkhusus Kecamatan Boking, Desa Meusin.

Demikian disampaikan Imanuel Banunaek perwakilan masyarakat Desa Meusin menyampaikan kepada media ini Jumat, 20 Mei 2022, bahwa “Program Indonesia Terang yang dicanangkan pemerintah sampai saat ini belum dirasakan oleh kami masyarakat Desa Meusin, anak-anak kami masih mengumpulkan daun untuk membuat api agar dapat belajar saat malam hari namun semangat belajar anak-anak harus luntur karena keadaan Desa yang belum mendapatkan penerangan, ungkapnya.

Kecamatan Boking memiliki 7 (tujuh) Desa dan semua Desa sudah mendapatkan penerangan namun Desa Meusin sampai saat ini masih dalam keadaan Gelap Gulita, Desa Meusin dengan jumlah kepala keluarga kurang lebih 300 orang dan jumlah penduduk sekitar 1.200 jiwa sampai saat ini belum menikmati penerangan, keadaan ini sudah dirasakan sejak lama dan sampai saat ini masih tetap sama, jelasnya.

Arimatia Atto, Sekretaris Desa Meusin saat ditemui media menyampaikan “Kami aparat Desa sudah mengajukan permohonan untuk penerangan kepada pemerintah terkait namun sampai saat ini masih belum ditindak lanjuti dan Program Indonesia Terang yang dilaksanakan belum sepenuhnya kami nikmati, dibandingkan Desa-Desa lain yang sudah terang dengan listrik yang menyala Desa Meusin masih dalam keadaan gelap gulita sampai saat ini”.tambahnya.

Masyarakat Desa Meusin dan Pemerintah Desa berharap agar program yang dilaksanakan dapat dirasakan oleh para Akar Rumput di Desa terpencil, harapan masyarakat sangat besar kepada Pemerintah dalam hal ini Bupati TTS dan Gubernur NTT juga Presiden Republik Indonesia beserta Jajarannya agar memperhatikan mereka yang berada di daerah terpencil sehingga semua program Pemerintah dapat dinikmati tidak hanya di Kota-Kota tetapi di Desa-Desa seperti halnya Desa Meusin, Kecamatan Boking, Kabupaten TTS. (M. T)

Kategori
Berita Daerah Ekonomi Hiburan Nasional Olahraga Organisasi Pariwisata Pendidikan Perempuan dan Anak Pertanian Peternakan

Alexander Y.L. Taebesi Resmi Membuka Pameran Literasi Antar Desa se Kec. Insana

Spiritnesia.Com, Kefamenanu – Camat Insana Kabupaten Timor Tengah Utara, Alexander Y.L. Taebesi.S.Stp.M.Si secara resmi membuka pameran literasi antar desa se Kecamatan Insana.

Turut hadir dalam acara Pembukaan Pameran Literasi yakni Kapolsek insana IPTU Anselmus Pera, Korami 1628/04 Bisel yang diwakili oleh sertu Fredy Bata, tokoh masyarakat Insana, dan para Kepala Desa Sekecamatan Insana Utara.

Acara ini dimulai dari tanggal 17 Mei dan ditutup pada hari tanggal 20 Mei 2022.

Dalam sambutannya camat Insana Alexander Y.L.Tabesi menghimbau kepada masyarakat Insana bangkit untuk mengembangkan ekonomi kreatif kita.

Lanjut Alex dimasa modern kita dituntut untuk bisa menciptakan karya-karya kita agar kita tidak ketinggalan, tentunya harus dengan semangat agar mendorong kemajuan ekonomi kita.

Pesannya kepada pelajar agar rajin membaca, sebab minat membaca anak-anak dikecamatan Insana cukup rendah, terbukti perpustakaan yang sudah disiapkan oleh pihak kecamatan yang datang membaca bisa dihitung jari, artinya minat membaca anak-anak kita cukup rendah, sekali lagi saya menghimbau kepada orang tua agar terus mendorong anak-anak untuk rajin membaca.

Kegiatan pameran ini melibatkan seluruh desa ( 16 desa satu kelurahan ) Sekecamatan Insana, produk yang dipamerkan antara lain kain tenun,hasil anyaman masyarakat dan makanan non non beras.

Dalam acara ini penutupan ini sekaligus pengumuman lomba pidato tingkat SMP Sekecamatan Insana.Keluar sebagai pemenang antara lain : juara Satu Amelia Primayani Manekat, asal SMP negeri Insana.Juara Dua Gabriela Manek SMP Satu Atap Ekafalo. Juarah Tiga Gratiah Pah SMP Satu Atap Sekon.

Lomba cerita rakyat Sekecamatan Insana keluar sebagai juara Satu Krisantus Farel Sanoa dari SDK Kiutoko. Juara dua Priska Akwila Malafu dari SDK Kiutoko, Juara tiga Jelina Aliande Ua, Juara harapan empat dan lima direbut oleh SDN Nispukan atas nama Yenisha Mertya Misa dan Damian V.Sikas.

Charles Usfunan/ SN

Kategori
Berita Pertanian

Akibat Jebolnya Bantalan Bendungan Bokis, Tiga Desa di Kec. Insana  Mengalami Gagal Panen

Spiritnesia.Com, Kefamenanu – Akibat jebolnya bantalan bendungan atau daerah irigasi Bokis, Oe’Ekam, Desa Susulaku A, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), ribuan hektare sawah milik warga masyarakat mengalami kekeringan dan gagal panen Tahun ini.

Berdasarkan pantaun media ini, Jumaat, 29/04/2024, bendungan ini mangairi Tiga Ratus hektar lahan sawah, dengan total pemilik lahan dari tiga Desa yakni Desa Susulaku A, Susulaku B dan  Desa Aniut serta Desa tetangga Tummat, Kabupaten Malaka.

Seperti disaksikan media ini bahwa Akibat patahnya Bantalan tersebut, lahan sawah masyarakat yang sudah ditanam padi dua Minggu dan ada pula yang sudah tumbuh isi, semuanya kekeringan sebab tidak ada air yang mengalir ke areal sawah yang sudah ditanami.

Sementara menurut masyarakat bantalan Irigasi tersebut patah atau jebol pada Tanggal, 19 Maret 2022 malam, akibatnya lahan sawah yang sudah di tanam padi kekeringan.

Stanislaus Saku Haumein selaku Petugas irigasi kali Bokis, Kecamatan Insana, Kab. TTU, kepada media ini membenarkan bahwa bantalan Irigasi tersebut jebol pada Tanggal, 19 Maret 2022, tengah malam  dan tembok penahan juga pecah, dan ini sudah dilaporkan ke dinas PUPR Bidang Irigasi kabupaten Timor Tengah Utara.

Sesuai hasil pantauan media ini, tembok bantalan patah menjadi dua bagian, sehiga benar bahwa informasi dari masyarakat mengalami gagal panan itu benar.

Jebolnya Bantalan Bendungan (Foto: SN)

Sementara menurut Fidelis Naihati, salah satu pemilik sawah menyampaikan pada media ini bahwa akibat dari jebolnya bantalan bendungan ini, Ia mengalami kerugian mencapai puluan Juta Rupiah, terangnya.

“Tahun ini masyarakat tidak bisa tanam karena tidak ada air,” ungkap Fidelis.

Lebih lanjut Fidelis jga berharap agar Pemerintah serius memperhatikan dan memperbaikinya agar tahun ini masyarakat bisa menanam kembali, harapnya.

Sementara menurut Yohannes Bate, juga mengatakan bahwa, Ia juga mengalami kerugian mencapai puluhan Juta Rupiah sebab sawah yang baru ditanam kering akibat pecahnya bantalan tersebut.

“Kalau kita mau totalkan keseluruhan maka tahun ini, akibat jebolnya bantalan tersebut mengalami kerugian sekitar, Ratusan juta rupiah.”

Lebih lanjut Bate juga mengharapkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten, agar kalau bisa lebih cepat datang memperbaiki bantalan tersebut, agar masyarakat bisa kembali menanam, harapnya.

“Kami sangat membutuhkan perhatian serius dari Pemerintah agar segera memperbaiki bantalan tersebut.” (Charles Usfunan/SN).