Gegara Jatah Judi, 16 Anggota TNI Aniaya Warga Hingga Merusak lapak Jualan

Spiritnesia.com, Atambua – Sebanyak 16 Personil TNI dari Kompi Kavaleri (Kikav) Komodo Ksatria Anuraga Kompi Kavaleri yang dipimpin oleh Komandan Regu (Danru) D.H.B mendatangi Lokasi Perjudian di Desa Leuntolu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Minggu (14/8) Siang Sekira Pukul 11.00 Wita.

 

Kedatangan 16 Personil TNI dari Kompi Kavaleri tersebut guna membubarkan Aktivitas Perjudian yang berlangsung di Wilayah setempat namun tidak terlaksana karena adanya koordinasi yang baik antara para penjudi dengan Danru Dami Hale Bau yang disetujui oleh Wakil Komandan Kompi Letda Kav. Muhammad Azhar melalui sambungan telepon.

 

Sayangnya, Tak Puas dengan Jatah Judi yang diperoleh, Anggota Kompi Kavaleri (Dankikav) Komodo Ksatria Anuraga Atambua malah berulah dengan Menganiaya para penjudi dan merusak lapak judi dari warga yang berjualan di sekitar arena judi.

 

Sesuai data yang dihimpun Tim media ini dari sejumlah sumber terpercaya menyebutkan bahwa, Minggu (14/8) sekira Pukul 11.00 WITA ada rombongan dari Kompi Kaveleri ke Lokasi Perjudian di Desa Leuntolu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu dan langsung mau membubarkan perjudian di lokasi setempat.

 

Rombongan dari Kikav yang dipimpin langsung oleh Danru D.H.B pada saat ini tidak langsung bubar namun masih Berkoordinasi dengan Seorang Penjudi terkait Uang Koordinasi untuk Kompi Kavaleri. Bahkan, Danru D.H.B, sempat menelepon Pimpinannya yang kemudian berkoordinasi dengan Seorang Penjudi di lokasi tersebut.

 

Dari Hasil Koordinasi itu, disepakati untuk melanjutkan aktivitas perjudian dengan menyerahkan Jatah Judi untuk Kompi Kavaleri sebanyak 2 Juta Rupiah.

 

Tak berselang Lama, Anggota dari Kompi Kavaleri minta dibelikan miras sehingga seorang Penjudi membelikan Miras (Sopi 1 Jergen).

 

Miras tersebut dihabiskan oleh Para Anggota Kavaleri di Sekitar Arena Judi itu. Sambil aktivitas judi berlangsung, beberapa oknum dari Caveleri datang bergantian minta uang di para bandar bola Guling dan setiap bandar selalu memberikan sekitar 100 ribu atau 200 ribu setiap kali ada yg pergi minta.

 

Saat hari sudah gelap, Para Penjudi hendak mengakhiri permainan, Belasan Anggota Kikav menghampiri para Penjudi dan meminta jatah namun tidak dipenuhi karena jatah Judi untuk Kompi Kavaleri sudah diberikan Sebelumnya.

 

Tak Terima dengan Jawaban dari Penjudi itu, Anggota Kikav langsung melakukan penganiaya berulangkali kepada para penjudi bahkan membakar sebanyak 6 buah tenda lapak jualan dari warga, Pipa Untuk mengairi sawah Milik warga setempat juga dirusak. Akibat dari kejadian itu, sebuah Genzet (Generator) ukuran 5 kg dan sebuah mesin pompa hilang di lokasi.

 

Komandan Kompi Kavaleri (Dankikav) Komodo Ksatria Anuraga Atambua, Kapten Kav. Bekti Aji Sayekti yang dikonfirmasi Timor Express melalui Pesan WhatsApp, Senin (15/8) Malam terkait Pembubaran aktivitas perjudian di Desa Leuntolu, Kecamatan Raimanuk yang berujung Penganiayaan dan Pengrusakan terhadap Sejumlah Lapak di lokasi Judi enggan merespon.

 

Padahal, Sebelumnya sempat merespon Pesan WhatsApp berisi salaman dari Timor Express. Bahkan, Dankikav pun sempat merespon isi chat yang mengetahui maksud Timor Express menghubunginya.

 

“Saya monitor maksd (maksud, red) pa ini,” Jawabnya Singkat.

 

Menyinggung Terkait Keberadaan dari dua unit Mobil Tank di Desa Leuntolu, Apakah itu bagian dari latihan ataukah masih ada kaitan dengan Pembubaran aktivitas perjudian itu pun tidak direspon dan hanya dibaca saja. (mg26/ays)

 

DIRUSAK: Tampak Beberapa Lapak Jualan dari Warga Desa Leuntolu, Kecamatan Raimanuk di Sekitar Arena Judi yang terletak di Wilayah setempat yang dirusaki oleh Puluhan Anggota TNI dari Kompi Kavaleri Komodo Ksatria Anuraga Atambua, Minggu (14/8) Ada masih makan kau l0p0Malam.lnl

(SN/ Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *