Dok. Patung Biinmaffo yang diganti Bupati TTU menjadi Nama Sonaf Besi.
Spiritnesia.com, Kefamenanu – Polemik pergantian nama Biinmaffo menjadi Sonaf Besi oleh Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Yosep Falentinus Delasalle Kebo, terus menuai kritik. Keputusan itu dianggap bukan sekadar perubahan istilah, melainkan menyentuh warisan sejarah dan identitas kultural masyarakat TTU.
Bagi masyarakat, Biinmaffo bukan sekadar nama. Ia menyimpan makna historis yang merepresentasikan tiga swapraja besar: Biboki, Insana, dan Miomaffo. Karena itu, sebagian kalangan menilai langkah Bupati Falen Kebo sebagai sebuah kekeliruan. “Perubahan nama ini bukan persoalan kecil, tetapi menyangkut penghargaan terhadap sejarah dan budaya yang sudah hidup di masyarakat,” ujar seorang tokoh adat.
Pro kontra pun mengemuka. Sebagian pihak menyambut baik nama Sonaf Besi karena dianggap lebih inklusif dan menyatukan semua elemen masyarakat TTU. Namun, penolakan juga kuat, terutama dari kelompok yang menilai Biinmaffo adalah simbol warisan yang tidak bisa begitu saja diganti.
Merespons dinamika itu, Komunitas Simpang 9, sebuah komunitas akademik, mengambil inisiatif menggelar Forum Group Discussion (FGD). Forum ini menghadirkan tokoh adat, akademisi, budayawan, pemerintah daerah, hingga generasi muda, untuk membedah makna Biinmaffo serta alasan perubahan menjadi Sonaf Besi.
“Diskusi ini penting agar masyarakat mendapat penjelasan utuh dan pemerintah memperoleh rekomendasi yang arif sebelum mengambil keputusan final,” kata panitia FGD.
Dalam forum itu, aspek historis, sosial, budaya, hingga kebahasaan turut dikaji. Para narasumber lintas bidang—mulai dari antropolog, budayawan, ahli bahasa, hingga DPRD—diminta memberikan pandangan. Hasil diskusi nantinya akan dirumuskan dalam rekomendasi resmi bagi pemerintah daerah.
Tujuan utamanya, menurut penyelenggara, bukan sekadar memperdebatkan nama, melainkan menjaga agar identitas kultural TTU tetap kuat tanpa mengabaikan dinamika zaman. “Kalau tidak dikelola dengan bijak, pro kontra ini bisa menimbulkan ketegangan sosial,” ujar salah satu akademisi peserta FGD.
Bupati Falen Kebo sebelumnya menjelaskan, istilah Sonaf Besi dipilih karena dinilai lebih lengkap merangkul semua elemen. Namun, bagi banyak kalangan, alasan tersebut belum cukup untuk menghapus nama Biinmaffo yang telah mengakar kuat dalam memori kolektif masyarakat TTU.
