
Spiritnesia.com, Kupang – Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) resmi meluncurkan Program Senator Peduli Ketahanan Pangan di empat provinsi di Indonesia, salah satunya adalah Nusa Tenggara Timur (NTT). Peluncuran di NTT dilaksanakan di Kelurahan Oenesu, Kabupaten Kupang, pada Sabtu (27/9/2025) siang, bertepatan dengan memberikan momentum penting menjelang HUT ke-21 DPD RI pada 1 Oktober mendatang.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wakil Ketua DPD RI, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, serta empat Anggota DPD RI asal NTT: Angelius Wake Kako, Abraham Liyanto, Hilda Manafe, dan dr. Maria Stevi Harman. Turut hadir Plt. Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian, Ir. Hermanto.
Dalam sambutan, Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian, Ir. Hermanto menekankan potensi luar biasa NTT dalam pertanian, khususnya komoditas jagung, dengan luas lahan mencapai 112 ribu hektare dan produksi 290 ribu ton. Ia menyatakan komitmen Kementerian Pertanian dan DPD RI untuk mewujudkan swasembada pangan melalui program strategis seperti cetak sawah dan optimalisasi lahan dengan target 500.000 hektare untuk NTT tahun ini.
Gubernur Melki menyambut positif program ini, menyebutnya sebagai simbol kebangkitan semangat swasembada pangan di NTT. Ia mengajak masyarakat untuk berpikir kreatif dan inovatif, mengembangkan pertanian terpadu, mengolah hasil panen menjadi produk turunan, serta memperkuat koperasi desa untuk pemasaran kolektif.
Ia juga memastikan bahwa jagung dapat dijual ke Bulog dengan harga minimal Rp5.500 per kilogram, dengan komitmen pemerintah membantu pemasaran hasil panen. Pengembangan awal akan dilakukan di 50 hektare lahan di Kabupaten Kupang, dilanjutkan di 450 hektare di sembilan kabupaten lain di NTT.
Sementara, Wakil Ketua DPD RI, GKR Hemas, menegaskan bahwa Program Senator Peduli Pangan mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan. Ia menyoroti fokus pada jagung sebagai komoditas strategis untuk pangan, pakan ternak, dan energi alternatif.
Dalam kegiatan ini, benih jagung dan bantuan alsintan diserahkan secara simbolis kepada tujuh kelompok tani, diikuti penanaman bibit oleh senator, gubernur, dan wakil gubernur NTT sebagai bentuk gotong royong mewujudkan ketahanan pangan.