Ket. Dinas Pertanian TTU dan CV AT 93 Utama Sosialisasi Tanam Tembakau untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian di Desa Faenake, Kecamatan Bikomi Utara. (Dok. SN)
Spiritnesia.com, Timor Tengah Utara (TTU) – Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) bekerja sama dengan CV AT 93 Utama melakukan sosialisasi tanam tembakau di kelompok tani. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam budidaya tembakau yang berkualitas.
Agustinus Tamelab, Direktur CV AT 93 Utama, menyampaikan bahwa sosialisasi ini adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan pendapatan petani dan mengembangkan sektor pertanian di TTU.
“Kegiatan sosialisasi ini adalah salah satu langkah yang tepat dan perlu kita memberikan apresiasi kepada Dinas Pertanian Kabupaten TTU. Karena, Dinas Pertanian memiliki inisiatif yang luar biasa untuk petaninya bisa mendapatkan penghasilan dari budidaya tanaman tembakau,” ujarnya, pada Rabu, 19/11/2025.
Dalam kegiatan sosialisasi, pihak CV AT 93 Utama membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka dalam budidaya tembakau, serta memberikan tips dan strategi untuk meningkatkan hasil panen.
“Materi yang diberikan hari ini, kita membagi pengetahuan tentang Cara Budidaya Tanaman Tembakau dari Pembenihan hingga Pasca Panen. artinya kita memberikan pembekalan kepada masyarakat sehingga dalam pelaksanaan nantinya tidak salah,” jelasnya.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran petani akan pentingnya penggunaan teknologi dan metode budidaya yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
“Dengan menggunakan teknologi dan metode budidaya yang tepat, tentu masyarakat bisa dapat Meningkatkan hasil panen, Mengurangi biaya produksi, Meningkatkan pendapatan, Meningkatkan kualitas produk dan Mengurangi dampak lingkungan,” jelasnya lagi.
Dengan demikian, diharapkan kegiatan tersebut akan dapat meningkatkan pendapatan petani dan meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian daerah.
“Sementara itu, Sipri Selan selaku Pemateri kedua dalam materinya menjelaskan tentang Rajang (iris tembakau) adalah satu proses pengolahan tembakau yang dilakukan dengan mengiris daun tembakau menjadi ukuran yang lebih kecil dan seragam. Cara iris tembakau itu bisa dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan mesin. Namun, cara manual lebih banyak digunakan karena dapat menghasilkan kualitas tembakau yang lebih baik.
Berikut beberapa hal dalam proses rajang yakni:
1. Pemilihan daun tembakau: Daun tembakau yang dipilih adalah daun yang sudah matang dan memiliki kualitas yang baik.
2. Pengeringan daun tembakau: Daun tembakau dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan mesin pengering.
3. Pengirisan daun tembakau: Daun tembakau yang telah kering diiris menjadi ukuran yang lebih kecil dan seragam, biasanya sekitar 1-2 cm.
4. Penghalusan iris: Irisan tembakau dihaluskan dengan menggunakan mesin penggiling atau secara manual.
5. Pengayak: Irisan tembakau yang telah dihaluskan diayak untuk memisahkan ukuran yang lebih besar dan lebih kecil.
Ia juga menjelaskan tentang tujuan dari rajang tembakau itu untuk dapat:
– Meningkatkan kualitas tembakau
– Meningkatkan nilai jual tembakau
– Memudahkan proses pengolahan tembakau selanjutnya
– Meningkatkan aroma dan rasa tembakau.
“Dengan demikian, proses rajang tembakau merupakan salah satu langkah penting dalam pengolahan tembakau yang dapat meningkatkan kualitas dan nilai jual tembakau,” jelas Sipri Selan.
Acara Pelatihan Budidaya dan Pasca Panen Tembakau Tahun anggaran 2025 secara resmi dibuka oleh Plt. Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan TTU. Dalam acara tersebut, Plt. Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan TTU, Chairel Malelak, SP., M. SI, menyampaikan agar proses budidaya tanaman tembakau di Kabupaten TTU segera dilakukan.
“Kabupaten TTU memiliki potensi alam yang sangat luar biasa. Dan ini harus dimanfaatkan oleh petani sehingga lahan yang saat ini tidak difungsikan bisa di isi dengan tanam yang bisa dapat menghasilkan pendapatan buat masyarakat,” pungkasnya.
Chairel juga berharap agar petani tembakau di Kabupaten TTU dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi tembakau, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap petani tembakau di Kabupaten TTU dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi tembakau yang berkualitas dan berdaya saing,” tambah Chairel.
Acara pelatihan ini diikuti oleh petani tembakau dari berbagai daerah di Kabupaten TTU dan dihadiri oleh Kabid Antonis T Seran bersama para pejabat dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan TTU, Ibu Kades Letneo, Penyuluh Kecamatan Bikomi Utara, Penyuluh Kecamatan Insana Barat, Yayasan Centrum Inisaitif Rakyat Mandiri (CIRMA NTT), Yayasan Nusa Timor Mandiri (YNTM NTT), Kelompok Tani Tulu Sene, Kelompok Tani Sejahtera (Desa Faenake) dan Kelompok Tani Soverdian Mamsena (Desa Unini).
