Spiritnesia.com, Kupang – Kekeringan merupakan salah satu bencana yang ditandai dengan keadaan kekurangan pasokan udara pada suatu wilayah dalam jangka waktu berkepanjangan. Kurang-Nya pasokan udara dalam waktu yang lama akan memberikan dampak buruk bagi kehidupan manusia khususnya di bidang pertanian, serta berdampak pada ekonomi dan lingkungan.
Hal ini dikatakan Elsje Sjioen Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kupang, pada, Senin, 25/11/2024.
“Kami dari BPBD selalu memperhatikan ketika peralihan musim hujan ke musim kemarau. Dan kami selalu kirimkan surat Kelurahan untuk mencegah terkait dengan potensi kekeringan, kebakaran lahan,” jelasnya.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kupang itu, menyampaikan bahwa dari pihak BPBD sudah memberikan himbauan kepada masyarakat tentang apa yang harus masyarakat buat.
“Kita sudah menghimbau kepada masyarakat tentang kesiapsiagaan tentang apa yang harus masyarakat lakukan termasuk salah satunya itu tidak membuang puntung rokok sembarangan,” ujarnya.
Sementara itu, lanjut Elsje Sjioen, terkait kekeringan saat ini yang paling utama adalah bagaimana menghemat air, baik skala rumah tangga maupun skala industri-industri disini terkait dengan peternakan, pertanian dan lain-lain.
“Ketika musim kemarau memang banyak daerah yang mengalami kekeringan, baik itu pertanian dan juga skala rumah tangga,” jelasnya.
Ia menyebut bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk penggunaan air itu harus hemat. Dan pembersihan di setiap aliran irigasi air sehingga debit air tersebut tetap terjaga dengan baik.
“Dalam sosialisasi, pra bencana, telah menghimbau untuk tetap menjaga sumber mata air yang ada dan tidak membuang-buang air serta tidak merusak hutan/kawasan cagar alam secara kolektif membuat Waduk atau Embung untuk menampung air hujan dan dipergunakan saat musim kemarau,” ujarnya.
Sementara dalam konteks pertanian itu pihaknya telah memanfaatkan mulsa. Dan untuk memenuhi kebutuhan air kita juga telah menyarankan untuk menggunakan tandon air.
“Mulsa adalah meterial penutup tanaman budidaya untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik, dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kami juga menyarankan membuat atau menyediakan tandon air di sekitar pekarangan rumah untuk menampung air hujan,” pungkasnya.