
Spiritnesia.com, KUPANG – Karyawan Hotel Sylvia Kupang, Yahuda Agalakari yang ditemukan tewas di Ruang Restoran Lantai I Hotel Sylvia akan di autopsi Sabtu (04/02/23).
Otopsi akan dilakukan oleh tim di Desa Mataru Barat Kabupaten Alor tempat jenazah disemayamkan. Proses otopsi tersebut akan didampingi langsung oleh Kuasa Hukum dari keluarga korban serta pihak Kepolisian maupun pemerintah Desa setempat.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa, Yahuda Agalakari ditemukan tewas pada 31 Desember 2022 lalu. Dengan tewasnya Yahuda Agalakari terlihat sangat janggal oleh keluarga. Sehingga keluarga meminta pihak Kepolisian untuk melakukan autopsi pada jenazah korban.
Kemudian pihak Kepolisian pun menerima laporan dan merespon keluarga korban dan menjalankan BAP pada 17 Januari 2023 dengan menghadirkan serta mengambil keterangan 3 saksi yang merupakan keluarga korban saat menyaksikan jenazah saat berada di Hotel Silvia Kupang dan selanjutnya di evakuasi menuju RS Bayangkara Kupang.
Selanjutnya dalam keterangan saksi yang diambil oleh pihak Kepolisian keluarga merasa ada kejanggalan, karena pada saksi tersebut sampai di lokasi kejadian terlihat jenazah telah dipindahkan ke dalam sebuah mobil tanpa ada pendampingan dari keluarga maupun pihak Kepolisian sebelumnya.
Menurut salah seorang saksi dengan kejadian kematian tersebut aktivitas seputaran Hotel Silvia terlihat biasa saja, tidak terlihat ada larangan dari Kepolisian seperti Police Line maupun gambaran pada lokasi jenazah saat di temukan telah meninggal.
Menurut kuasa hukum keluarga korban Jimmy Daud SH, MH kepada detikdata.com berharap dengan dikabulkannya permohonan autopsi akan membuka tabir atas kejanggalan – kejanggalan kematian korban.
“Kami dari pihak Keluarga juga sangat berterima kasih kepada pihak Kepolisian atas itikad baiknya merespon permohonan eksomasi dan autopsi,” tutup Jimmy. (SN/Tim).