Spiritnesia.com, Kupang – Penjabat (PJ), Wali Kota Kupang, melaunching Kampung Kerukunan Fatululi (KKF), sekaligus mendeklarasikan Pemilu damai.
Hal tersebut dilakukan Pj. Walikota Kupang Fahrensy P. Funay, SE., M.Si, di Lapangan Futsal depan Hotel Naka, Kelurahan Fatululi, Sabtu,08/10/2023.
“Sebagai Ibu Kota provinsi, Kota Kupang memiliki masyarakat yang berasal dari latar belakang yang beragam, baik suku, agama dan budaya. Perbedaan itu terkadang bisa menjadi pemicu konflik dan perpecahan. Namun, jika disikapi secara positif perbedaan tersebut justru bisa menjadi kekuatan bagi kita untuk maju bersama menyukseskan pembangunan bangsa dan daerah ini, jelas Penjabat Walikota Kupang itu.
Atas nama pemerintah, dan masyarakat Kota Kupang ia menyambut baik dan mengapresiasi terbentuknya Kampung Kerukunan di Fatululi. Menurutnya tujuan dibentuknya kampung kerukunan ini adalah untuk menjaga kerukunan berbangsa dan bernegara, termasuk memelihara rasa persaudaraan dan kekeluargaan dalam kebhinekaan ini.
“Terobosan pembangunan kampung kerukunan merupakan cara terbaik untuk tetap menjaga toleransi antar umat beragama di daerah ini,” pungkasnya.
Ia berharap kampung kerukunan ini bisa menjadi wadah bagi tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bertemu dengan masyarakat setempat, untuk berkomunikasi dan bermusyawarah tentang berbagai aspek, tandasnya.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Kupang, Pdt. Jecky Latuperisa, M.Th, menjelaskan kampung kerukunan Fatululi merupakan kampung kerukunan keempat yang sudah terbentuk di Kota Kupang, setelah Kampung Kerukunan Fatubesi, Kampung Kerukunan Kolhua dan Kampung Kerukunan Bakunase 2. Menurutnya FKUB sebagai alat pelayanan pemerintah dalam program kerjanya merancang dibentuknya kampung kerukunan, sebagai salah satu program nyata yang langsung dirasakan masyarakat.
Diakuinya jika warga Kota Kupang hidup bersama tapi tidak rukun maka pembangunan tidak dapat terlaksana. Karena itu melalui program ini mereka berusaha mendukung proses pembangunan oleh pemerintah yang saat ini bergumul dengan masalah stunting dan kebersihan. Imbauan untuk timbang bayi dan menjaga kebersihan juga sudah disampaikan melalui toa masjid dan di mimbar gereja.
“Kami serahkan kampung kerukunan ini untuk warga Fatululi, bekerjalah dalam kebersamaan yang rukun untuk membangun Kota Kupang, Kota Kasih,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, Ismail Muhamad Saleh, S.Si, menyampaikan salah satu tugas pokok Kementerian Agama bangun kerukunan umat beragama. Mereka juga memiliki program serupa dengan kampung kerukunan yakni kampung moderasi beragama, yang pada bulan Juni 2023 lalu mereka launching di Kampung Lesbaun, Kelurahan Penkase Oeleta.
Lebih lanjut dikatakan kerukunan bukanlah karunia dari Tuhan melainkan ikhtiar dari manusia. “Hari ini dengan melaunching kampung kerukunan kita berikhtiar berupaya untuk mewujudkan kerukunan,“ ujarnya.
Menurut Ismail Muhamad Sale, Kerukunan harus dimulai dari lingkungan paling kecil, yakni keluarga masing-masing. Kementerian Agama juga sudah mencanangkan tahun ini sebagai tahun kerukunan.
Ketua Panitia Launching Kampung Kerukunan Fatululi, Fransiskus Kia Duan dalam laporannya menyampaikan kegiatan launching kampung kerukunan disemarakkan dengan jalan santai, panggung gembira, deklarasi pemilu damai dari KPU dan Bawaslu Kota Kupang, pameran UKM dan pemeriksaan kesehatan gratis. (**)