STIPAS KAK Gelar Seminar di Kuasi Paroki Santo Gregorius Agung Oemofa, Berikut Pesan Rd. Florens Maxi Un Bria

Spiritnesia.com, Oelamasi – Sekolah Tinggi Ilmu Pastoral Keuskupan Agung Kupang (STIPAS KAK), gelar seminar bersama umat Kuasi Paroki St. Gregorius Agung Oemofa.

Seperti disaksikan awak media ini, dalam seminar yang dilaksanakan oleh STIPAS KAK di Kuasi Paroki St. Gregorius Agung Oemofa pada, Jumat, 14/04/2023, dengan mengusung tema “Membentuk Nilai Solidaritas Dalam Keberagaman” untuk partisipasi dalam membentuk Bonnum commune.

Seminar yang di laksanakan oleh STIPAS KAK dipimpin langsung oleh pemateri Dr. Florens Maxi Un Bria. S.Ag., M., Sos bersama Rd. Yeremias Siono, Lic., Iur., Can berjalan aman dan lancar.

“Sumber dari solidaritas itu berasal dari Allah sendri sebab Allah. Semua kegiatan yang selalu di lakukan oleh Bapak, Mama, anak-anak yang saling berinteraksi merupakan suatu solidaritas dalam hidup, karena Allah sendiri telah berinteraksi dengan dunia,” jelas Rd. Florens Maxi Un Bria.

Ia juga menuturkan bahwa Solidaritas dalam pandangan Gereja itu biasa di pandang sebagai suatu tujuan hidup, yang harus menjadi perwujudan setiap orang. Dan setiap orang saling berketergantungan antar satu dengan lain, “Nekaf Mese Ansaof Mese” (Satu Pikiran Satu Hati, red), biar berbeda-beda tapi tetap satu, tandasnya.

“Semua perbedaan yang ada di sini, tentu dapat dilaksanakan dengan sikap solidaritas dengan kebaikan bersama yang berdasarkan cinta kasih.”

Oleh karena itu, dolidaritas Allah dan Yesus Kristus merupakan bukti solidaritas dari Allah untuk manusia. Sebab Yesus hadir dan saling berinteraksi dengan manusia, semua ini akan berdampak pada “Bonum Commune” (Hal yang menjadi tujuan bersama suatu kelompok,red).

Sementara itu pada sesi kedua dengan materi “Membangun Kehidupan Berkeluarga” dibawakan langsung oleh Rd. Yeremias Siono, Lic., Iur., Can.

Dalam pematerinya ia juga menjelaskan bahwa, kehidupan berkeluarga ada dua hal dalam perkawinan yakni:
1. Dalam kehidupan berkeluarga tidak boleh di cerai beraikan.
2. Dalam kehidupan berkeluarga carilah kerajaan Allah.

“Iman itu harus hidup dalam kematangan” tandas Rd. Yeremias Siono Lic. Iur. Can.

Menurutnya dalam kehidupan berkeluarga ada banyak tantagan, baik itu dari dalam dan juga dari luar, maka dari itu, sebagai umat beriman harus tumbuh dalam iman, tuturnya.

Dalam Gereja Katolik mengharapkan keluarga yang bahagia lahir batin sehingga mempunyai tujuan dalam perkawinan yaitu; sejatera suami istri lahir batin, berusaha untuk mendapatkan keturunan, Kemampuan mendidik anak serta Pemenuhan kebutuhan suami istri yang sah. Sehingga pasangan suami/ istri berusaha dalam cinta kasih dengan berpedoman pada iman, harapan dan kasih.

Ia juga menegaskan bahwa, Cemburu yang berlebihan, Judi, Pencandu Alkohol, Ekonomi Keluarga yang pasang surut, kurang mengenal satu dengan lain dan ini merupaka permasalahan yang selalu terjadi dalam kehidupan berkeluarga sehingga harus perlu adanya Doa bersama dalam keluarga, mencintai Ekaristi Maha Kudus secara total, serta mengambil bagian dalam kesaksian Yesus Kristus, tegasnya.

“Keluarga adalah Gereja dan keluarga adalah tempat di mana kita belajar.” (EGi/SN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *