
Spiritnesia.com, Kupang – Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena, menekankan pentingnya pengawasan terhadap pelaksanaan dan realisasi anggaran guna mencegah potensi kebocoran serta mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal ini disampaikan Gubernur NTT dalam rapat yang dilaksanakan secara daring dan luring di Ruang Rapat Gubernur NTT, pada Selasa (21/10/2025) malam. Turut hadir dalam rapat tersebut Plt. Kepala BPKP Provinsi NTT, Kapsari, para Asisten Sekda, Pimpinan Perangkat Daerah, serta pejabat struktural di lingkup Pemerintah Provinsi NTT.
“Banyak aset daerah kita yang masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Saya minta kepada seluruh Perangkat Daerah agar mengoptimalkan aset-aset tersebut. Jangan hanya mengeluh tanpa menghadirkan solusi,” tegas Gubernur.
Sementara itu, Plt. Kepala BPKP Provinsi NTT, Kapsari, menyampaikan sejumlah poin penting terkait mekanisme pengawasan BPKP, termasuk pelaksanaan review, audit, dan evaluasi terhadap tata kelola keuangan daerah. Ia juga menyoroti perlunya sinergi antara pemerintah daerah dan BPKP untuk memperkuat sistem pengawasan.
Ahmad Roziqin, Auditor Ahli Madya BPKP Provinsi NTT, menambahkan bahwa sejumlah pos PAD di Provinsi NTT masih belum dikelola secara optimal. Selain itu, potensi pemanfaatan aset daerah yang belum tercatat atau masih idle perlu segera ditindaklanjuti agar dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Melki Laka Lena meminta seluruh Pimpinan Perangkat Daerah untuk menindaklanjuti berbagai catatan dan rekomendasi dari BPKP dengan langkah konkret di lapangan. Ia berharap agar setiap program pemerintah memiliki makna, manfaat, dan dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran BPKP Provinsi NTT atas dukungan dan masukan konstruktif dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan berintegritas di Nusa Tenggara Timur.