
District Focal Point (DFP) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Melki Sonbai. (Dok. SN)
Spiritnesia.com, Kefamenanu – District Focal Point (DFP) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Melki Sonbai menyebut Kelompok Tani Tafeanpah dan Tulu Sene binaan Yayasan Centrum Inisaitif Rakyat Mandiri (CIRMA NTT) di Desa Faenake, Kecamatan Bikomi Utara, bisa disulap menjadi lahan pertanian yang berbasis Agrowisata.
Hal ini disampaikan District Focal Point (DFP) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Melki Sonbai kepada media ini pada saat mendatangi kelompok binaan di Desa Fainake, Kabupaten TTU, pada, Kamis, 14/08/2025.
“Melihat dari potensi yang ada di kelompok Tani Tafeanpah dan Tulu Sene di Desa Faenake ini sangat bisa untuk dirubah menjadi Kebun pertanian yang berbasis Agrowisata,” pungkasnya.
Dari pihak CIRMA NTT, jelas Melki, punya tekat dan mimpi besar untuk membangun ekonomi masyarakat dari desa, oleh karena itu, kebetulan saya diberikan kesempatan dan bergabung bersama CIRMA, dan tentu sebagai anak daerah pastinya berpikir untuk membangun daerah sendri.
“Yayasan CIRMA NTT punya mimpi dan komitmen untuk membangun ekonomi masyarakat dari gerakan kecil dengan dampak besar melalui bidang pertanian di Timur Barat NTT. Dan tentu, ini adalah kesempatan emas bagi saya selaku anak bumi untuk bisa membangun di TTU. Melihat dari potensi alam kita saat ini, saya sangat tertarik bahkan punya mimpi untuk bisa membangun pertanian berbasis Agrowisata,” ujarnya.
Di TTU, kata Melki, memiliki alam yang sangat menarik untuk dijadikan lahan pertanian berbasis Agrowisata. Maksud dan tujuan dari lahan berbasis Agrowisata adalah konsep yang menggabungkan aktivitas pertanian dengan pariwisata. “Ini memungkinkan wisatawan untuk mengalami langsung kehidupan di lahan pertanian, belajar tentang praktik pertanian berkelanjutan, dan menikmati keindahan alam pedesaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia membeberkan bahwa, ada keuntungan lahan pertanian berbasis Agrowisata yakni: meningkatkan ekonomi lokal, pemberdayaan masyarakat dan pendidikan kesadaran lingkungan.
“Agrowisata dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa melalui penjualan produk pertanian langsung ke konsumen, Agrowisata juga melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan operasional, sehingga memperdayakan mereka secara ekonomi dan sosial dan agrowisata dapat meningkatkan kesadaran wisatawan tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan pelestarian lingkungan,” jelasnya penuh semangat.
Ia menyebut bahwa dirinya akan membangun komunikasi dengan pemilik wilayah (Desa, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, red), penyuluh pertanian di Kecamatan untuk kedepan lahan yang sementara di kelola kelompok tani Tafeanpah dan Tulu Sene itu bisa dirubah menjadi lahan pertanian berbasis Agrowisata.