
Ket: Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo. (Dok. Istimewa)
Spiritnesia.com, Kupang – Pemerintah Kota Kupang menerima bantuan 50 unit kontainer sampah dari Komite Masyarakat Perbankan Peduli (KMPP) Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas).
Hal ini disampaikan Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo pada saat menerima bantuan dari Perbanas di Ruang Rapat Utama Garuda Lantai 2, Kantor Wali Kota Kupang pada, Rabu, 02 Juli 2025.
Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menyampaikan apresiasi mendalam atas dukungan Perbanas dalam upaya membangun sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi. Ia menekankan bahwa masalah sampah adalah persoalan serius yang tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara konvensional.
Ia menjelaskan bahwa Pemkot Kupang telah membentuk Satgas Persampahan dan menyusun roadmap pengelolaan sampah yang jelas. “Target pengadaan 1.300 kontainer sampah RT merupakan bagian dari sistem baru yang tengah dibangun Pemkot Kupang,” kata dr. Christian.
Penyerahan bantuan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju Kota Kupang yang bersih dan berdaya saing. Dengan semangat gotong royong, visi besar dapat dijalankan meskipun dengan keterbatasan anggaran. Perbanas juga siap mendukung literasi keuangan untuk ASN maupun masyarakat umum.
Mewakili KMPP Perbanas, Vera Eve Lim, Direktur Bank BCA Kupang, menyampaikan bahwa bantuan kontainer sampah ini merupakan bagian dari program CSR Perbanas yang fokus pada tiga pilar utama: pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Menurutnya, sektor perbankan tidak hanya berperan sebagai penggerak ekonomi, tetapi juga harus hadir dalam isu-isu sosial dan lingkungan.
“Meski sehari-hari kami bersaing dalam bisnis, tapi di bawah payung Perbanas kami selalu bersatu untuk kepentingan masyarakat. Karena itu, kami berkomitmen tidak hanya memberikan 20, tetapi 50 kontainer, bahkan membuka peluang kerja sama hingga tiga tahun ke depan untuk mendukung program Pemkot Kupang,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa sebelumnya Perbanas telah mengadakan kegiatan literasi keuangan di Undana Kupang dengan antusiasme luar biasa dari mahasiswa. Isu perlindungan data pribadi dan bahaya pinjaman online ilegal menjadi topik utama yang dibahas bersama peserta.
“Kami juga siap mendukung literasi keuangan untuk ASN maupun masyarakat umum, karena tingkat adopsi teknologi digital saat ini lebih cepat dari literasi keuangan. Jika tidak ditopang edukasi yang baik, masyarakat bisa terjebak,” tegasnya.
Ia menyampaikan kesannya terhadap semangat dan potensi yang dimiliki Kota Kupang, serta mengajak seluruh pihak untuk membangun kota ini dengan semangat kolaborasi.
“Kami percaya peran perbankan penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Semoga bantuan ini bukan yang terakhir, dan menjadi awal dari banyak kolaborasi baik ke depan,” tutupnya.