Diduga Ada ‘Konspirasi Busuk’ dan Nepotisme di IAKN Kupang, Ketua IKIF Tantang Rektor Klarifikasi Terbuka 

Spiritnesia.com, Kupang – Diduga ada ‘Kosprasi Busuk’ dan Nepotisme di tubuh Institut Agama Kristen Negeri  (IAKN) Kupang, Ketua Umum Ikatan Kaum Intelektual Fatuleu (IKIF), tantang Rektor Dr. I Made Suardana untuk mengklarifikasi secara terbuka soal seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap II.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Ikatan Kaum Intelektual Fatuleu (IKIF), Asten Bait, dalam menanggapi berita polemik terkait seleksi PPPK tahap II di IAKN Kupang di bilang Kota Kupang pada, Jumat, 06/06/2025.

“Kalau Pak Rektor  punya nyali, silakan klarifikasi terbuka di depan publik. Jangan cuma diam-diam saja. Kami masyarakat dan mahasiswa sudah terlalu muak dengan praktek-praktek begini yang cuma bikin sakit hati orang kecil,” tegas Asten.

Ia menambahkan bahwa berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya, nama yang dinyatakan lolos dalam seleksi PPPK tahap II tersebut bukanlah pegawai lama, melainkan istri salah satu dekan yang selama ini hanya mengabdi sebagai dosen paruh waktu (part time). Bahkan, kata dia, kehadiran yang bersangkutan di lingkungan kampus pun tidak pernah dianggap sebagai tenaga tetap.

“Orang yang sudah kerja 12 tahun lebih, dari jaman susah sampai sekarang, justru tidak diakomodir. Yang muncul malah orang baru yang hanya punya hubungan keluarga dengan pejabat. Ini bukan hanya tidak adil, tapi menjijikkan. Kampus itu tempat mencetak intelektual, bukan melayani nepotisme,” sembur Asten dengan nada tinggi.

Lebih lanjut, Asten menekankan bahwa formasi PPPK yang diperebutkan bukanlah untuk dosen, melainkan untuk pegawai. Oleh karena itu, sangat tidak masuk akal apabila seseorang yang tidak pernah tercatat sebagai pegawai justru bisa lolos seleksi.

“Porsinya itu untuk pegawai, bukan dosen. Tapi kenapa istri dekan bisa tembus? Ini tanda tanya besar. Dugaan kami, ini bukan soal kemampuan atau kontribusi, tapi soal koneksi dan kedekatan. Orang dalam jago main belakang, dan ini sangat merusak kepercayaan publik,” ujarnya.

Dia meminta agar Rektor tidak menutup-nutupi hal ini, sebab saat ini publik sudah tahu dan mencium aroma tak sedap dari hasil seleksi PPPK tersebut.

“Kita ini hidup di jaman digital, semua informasi cepat tersebar. Jangan kira publik bodoh. Kalau tidak segera ada klarifikasi resmi, maka kami akan lanjutkan aksi ke Ombudsman, Kemenag RI, bahkan ke Komisi X DPR RI. Jangan main-main dengan nasib orang yang sudah lama mengabdi,” tandas Asten.

Dalam kesempatan tersebut, Asten juga mengimbau seluruh civitas akademika IAKN Kupang serta masyarakat NTT untuk ikut mengawasi dan bersuara lantang terhadap praktik-praktik culas yang terjadi di lingkungan pendidikan tinggi.

“IAKN Kupang harus bersih dari mental-mental kolonial yang korup. Kalau pejabatnya sudah mulai bermain api, jangan salahkan kalau mahasiswa dan rakyat bangkit lawan,” tutupnya.

Rektor IAKN belum memberikan klarfikasi, meski tim media telah berupaya menemuinya di Kampus IAKN Kupang. Tim media ini hanya dijanjikan oleh staf bahwa menunggu di jadwalkan untuk bertemu Rektor. Namun, hingga berita ini di tayang belum mendapatkan konfirmasi dari Rektor IAKN Kupang. (Mel/Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *