
Oplus_131072
Spiritnesia.com, Sabu Raijua – Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua menggelar Upacara dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan Tema “Hentikan Polusi Plastik” di Pelabuhan ASDP Seba.
Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Sabu Raijua Krisman B. Riwu Kore,SE.,MM dan diikuti oleh Ketua dan Wakil Ketua 2 DPRD Sabu Raijua, Sekretaris Daerah Kabupaten Sabu Raijua, Unsur FORKOPIMDA, Para Pimpinan OPD, BUMN,BUMD, Pimpinan Vertikal, Para ASN, PPPK dan Tenaga Kontrak Lingkup Pemerintah Sabu Raijua.
Dalam amanatnya Bupati Sabu Raijua membacakan Pidato Menteri Lingkungan Hidu/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Menurut UNEP dunia saat ini memproduksi lebih dari 400 juta ton plastik setiap tahun, namun hanya kurang dari 10% yang berhasil didaur ulang sisanya mencemari tanah, sungai, laut dan bahkan telah terdeteksi dalam rantai makanan manusia.
“Di Indonesia, situasinya tak kalah memperihatinkan. Berdasarkan data Sistem informasi Pengelolaan Sampah nasional (SIPSN) tahun2023, total timbunan sampah mencapai 56,6 juta ton, dimana sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20 % adalah sampah plastik. Ironisnya hanya 39,01 % yang terkelola secara layak sementara sisanya berakhir di TPA open dumping, dibakar terbuka, atau mencemari lingkungan,” ucapnya.
Tanpa upaya luar biasa, pada tahun 2028 seluruh TPA di Indonesia diproyeksikan akan penuh dan tak lagi mampu menampung sampah. Dampak yang ditimbulkan dari Polusi Plastik sangat serius yaitu Ekosistem lau rusak, Biota seperti penyu, burung laut dan ikan terancam, Nelayan kehilangan sumber penghidupan, Biaya pengelolaan meningkat drastis dan Pariwisata menurun karena pantai yang tercemar.
“Pemerintah Indonesia saat ini telah menegaskan target besar 100% pengelolaan sampah pada tahun 2029, sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024 dan arahan langsung Bapak Presiden. Kami bergerak melalui dua pendekatan dari Hilir Melarang TPA open dumping secara bertahap, Meningkatkan DAK dan insentif bagi daerah, Membangun infrastruktur pengelolaan di 33 kota besar, dan Memperkuat skema Extended Producer Responsibility bagi produsen dan dari Hulu Melarang impor scrap plastik, Mendorong pembatasan plastik sekali pakai melalui Perda-Perda Daerah, Menggalakan edukasi publik dan ekonomi sirkular serta menyusun regulasi pelarangan produksi plastik sekali pakai yang sulit didaur ulang. Ditingkat internasional, indonesia membawa semangat Lead By Example,” terangnya.
Ia menyebut, pada bulan Agustus mendatang, Indonesia akan hadir dalam Forum INC-5.2 di Jenewa, Perundingan terakhir penyusunan konvensi global yang mengikat secara hukum untuk menghentikan polusi plastik. Kami mendorong keadilan lingkungan, akuntabilitas produsen global dan dukungan nyata bagi Negara Berkembang. Indonesia hadir bukan sebagai korban pencemaran global, tetapi sebagai Pemimpin solusi. Kepada Gubernur, Bupati dan Walikota Kita harus menyerukan Segera buat Perda pelarangan plastik sekali pakai, bangun bank sampah dan fasilitas daur ulang lokal, Terapkan Zero waste to land fill sebagai visi bersama dan jadikan Sekolah, Pasar, Tempat Ibadah dan Kantor sebagai ruang edukasi hidup tanpa sampah.
Lebih lanjut, Ia mengapresiasi para pejuang lingkungan, dalam kesempatan ini, izinkan Saya memberikan penghormatan dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para penerima Kalpataru tahun 2025 Kalian semua adalah teladan hidup, saksi dari dedikasi, konsistensi dan keberanian dalam rangka menjaga bumi, kadang tanpa sorotan, tanpa insentif namun dengan penuh cinta dan tanggung jawab.
“Saudara-Saudara adalah pengingat bahwa perubahan besar bisa lahir dari tindakan kecil yang terus menerus. Kepada dunia usaha, saatnya berubah, produksi dan konsumsi harus bertanggung jawab,” ujarnya.
Desain produk, lanjut Bupati Krisman, harus mudah diguna ulang dan didaur ulang tidak ada lagi alasan untuk tetap memproduksi plastik yang tidak bisa diolah.
“Untuk Generasi Muda, Gen Z dan Gen Alpha, Kalian adalah agen perubahan jadilah pelopor gaya hidup minim plastik, Bawa botol minum sendiri, Tolak sedotan plastik, Gunakan tas belanja sendiri, Pilih produk lokal yang berkelanjutan, Aktif ajak teman-teman untuk mulai kelola sampah dan Edukasi lingkungan melalui media sosial kalian bukan Penonton kalian penentuan arah sejarah. Hari ini adalah panggilan bukan hanya untuk sadar, tapi untuk bertindak bersama,” tandasnya.
Ia menjelaskan bahwa, setiap langkah kecil memilah sampah, menolak plastik sekali pakai, memilih produk ramah lingkungan akan menciptakan gelombang perubahan besar. “Bumi tidak membutuhkan Kita. Kitalah yang membutuhkan bumi. Mari kita wariskan alam yang bersih, bukan krisis yang ditinggalkan,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Sabu Raijua juga Melaunching Gerakan Masyarakat Peduli Sampah Plastik.
Selepas Upacara dilanjutkan dengan melakukan Aksi Pungut Sampah Plastik dengan Rute Pelabuhan ASDP-Pasar Hede-Pantai Napae oleh Bupati Sabu Raijua, Ketua dan Wakil Ketua 2 DPRD Sabu Raijua, Sekretaris Daerah Kabupaten Sabu Raijua, Unsur FORKOPIMDA, Para Pimpinan OPD, BUMN,BUMD, Pimpinan Vertikal, Para ASN, PPPK dan Tenaga Kontrak Lingkup Pemerintah Sabu Raijua.