
Oplus_131072
Spiritnesia.com, Kupang – Wakil Bupati Sabu Raijua, Ir. Thobias Uly, M.Si, menghadiri Forum Koordinasi dan Konsolidasi Arah Kebijakan Kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mengusung tema “Dari Target Menjadi Aksi: Wujudkan Masyarakat Sehat NTT Melalui Akselerasi Program Prioritas dan Insentif Kinerja Daerah”.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT dan dibuka secara resmi oleh Gubernur NTT. Forum ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas RI, serta para Bupati, Wakil Bupati, dan Walikota se-Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dalam forum tersebut, Wakil Bupati Sabu Raijua menyampaikan kondisi riil pelayanan kesehatan di Kabupaten Sabu Raijua yang merupakan daerah kategori 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) dengan kemampuan fiskal daerah yang terbatas. Meski demikian, Pemerintah Daerah telah melaksanakan pelayanan kesehatan secara gratis kepada masyarakat.
“Program pemeriksaan kesehatan gratis bukan hal baru bagi kami di Sabu Raijua. Dengan segala keterbatasan, kami telah melaksanakannya selama ini dan akan terus mendorong percepatan implementasi di lapangan,” ungkap Wakil Bupati.
Lebih lanjut, Wakil Bupati juga menyoroti permasalahan tenaga kesehatan di daerah, terutama terkait larangan penggunaan tenaga kontrak sebagaimana disampaikan dalam kegiatan Ret-Ret di Magelang. “APBD kami tahun 2025 telah mengalokasikan anggaran untuk membayar dokter kontrak, namun terbentur dengan aturan pusat yang tidak memperbolehkan keberadaan tenaga kontrak, termasuk tenaga kesehatan. Hal ini membuat kami bingung dan membutuhkan solusi konkret dari pemerintah pusat,” ujarnya di hadapan Sekjen Kemenkes RI dan Dirjen Kesmas, pada Rabu, 04/06/2025.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua telah menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Pratama di Kecamatan Raijua, pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Australia. Namun, hingga saat ini fasilitas dan peralatan medis untuk rumah sakit tersebut belum tersedia.
“Kami sangat mengharapkan dukungan dari Pemerintah Pusat dalam penyediaan fasilitas dan perlengkapan medis agar rumah sakit ini bisa segera beroperasi dan melayani masyarakat di pulau terluar kami,” harap Wakil Bupati.
Forum ini menjadi momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan kesehatan di wilayah NTT untuk menyelaraskan arah kebijakan dan mendorong percepatan pelaksanaan program prioritas demi mewujudkan masyarakat sehat dan tangguh di seluruh pelosok daerah, termasuk di Kabupaten Sabu Raijua.