Diduga Ikut Cawe-Cawe Di Pilkada NTT, Mendagri Diminta Copot Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto

Spiritnesia.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mohammad Tito Karnavian diminta untuk segera mencopot Penjabat (Pj) Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, karena diduga ikut cawe-cawe untuk memenangkan salah satu Paslon tertentu di Pilkada NTT 2024.

Selain itu, Andriko diduga memaksakan pelaksanaan RUPS LB Bank NTT dengan agenda restrukturirasi pengurus, guna memasukan kembali para pengurus lama bank NTT dalam jajaran direksi dan komisaris bank NTT, untuk mengamankan agenda politik tertentu.

“Pertama, mendesak Mendagri Tito Karnavian untuk segera copot Pj Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto yang diduga cawe-cawe untuk menangkan Paslon tertentu di Pilkada NTT. Itu diduga dengan modus RUPS LB mendadak bank NTT dengan agenda terselubung yaitu memasukan kembali orang-orang lama yang terindikasi korupsi dalam jajaran direksi dan komisaris bank NTT,” jelas Gabriel Goa dalam rilisnya pada Senin (11/11/2024).

Gabriel Goa mengatakan, pencopotan Andriko Noto Susanto medesak, karena dinilai berpotensi merusak pesta demokrasi di NTT dan menciptakan konflik horizontal di masyarakat saat Pemilukada NTT, 27 November 2024 mendatang.

“Mendagri tolong angkat PJ Gubernur NTT yang baru yang berintegritas, bebas dari praktek KKN, setia pada nilai-nilai moral Pancasila dan UUD 1945,” pintanya.

Gelagat cawe-cawe PJ Gubernur NTT, kata Gabriel, untuk memenangkan salah satu Paslon di Pilkada NTT 2024, wajib hukumnya dikawal ketat semua Penggiat Anti Korupsi dan Pers baik di NTT maupun Nasional.

Sikap Pj Gubernur NTT itu dinilai memalukan, karena lebih sibuk cawe-cawe politik Pilkada 2024 dan Bank NTT, lalu lupa bahwa NTT Darurat Bencana, Darurat Human Trafficking dan Darurat Korupsi, darurat masia BBM Subsidi dan kasus Tipikor yang melilit Bank NTT, yakni kasus MTN 50 Miliar, Kasus Kredit Macet RP100 miliar, panjar dana Rp1,5 miliar untuk Pemprov NTT pada tahun 2022 yang tak dapat dipertanggungjawabkan hingga hari ni.

“Terpanggil nurani untuk selamatkan Nusa Tenggara Timur terutama rakyat NTT, maka kami dari KOMPAK INDONESIA Indonesia menyatakan, mendesak KPK RI segera memanggil dan memeriksa PJ Gubernur NTT, Sekda NTT dan mantan Komisaris Utama dan Direktur Utama bank NTT beserta jajarannya yang diduga terlibat perkara Tindak Pidana Korupsi Bank NTT,” jelasnya.

Berikut, lanjut Gabriel, KOMPAK Indonesia mengajak solidaritas Penggiat Anti Korupsi, Pers dan Tokoh-Tokoh Agama dan Lintas Iman di NTT untuk menyelamatkan NTT dari Praktek KKN Berjamaah, Perampokan Uang Rakyat NTT dari Bank NTT, Darurat Human Trafficking dan Perampokan Hak-Hak Ekosob Ralyat NTT melalui BBM Bersubsidi.

Sementara itu, Pj Gubernur NTT dalam menanggapi berbagai pemberitaan (12/11/2024) soal dugaan cawe-cawe dirinya di Pilkada NTT untuk memenangkan Paslon tertentu, mengaku kaget dengan pemberitaan media, tudingan bahwa dirinya melakukan pertemuan dengan pengurus Partai Nasdem NTT di Rujab Gubernur NTT.

“Saya baru dengar dari kalian dan saya juga baru baca dari media. Saya tidak tahu dan siapa yang buat berita,” kata Andriko, usai Rapat Paripurna di DPRD NTT, Senin (11/11/2024) dilansir dari VoxNtt.com.

Namun jawaban Andriko itu berubah ketika ditanyai berulang kali oleh media. Dia bahkan mengaku jika di Rujab sering ketemu.

“Saya tidak tahu pertemuan yang mana, kalau di Rujab itu sering ketemu. Tapi pertemuan yang mana saya tidak tahu,” ujarnya lagi.

Sementara soal pelaksanaan RUPS LB Bank NTT, Andriko membenarkannya. “Ini kan pindah dari Bank Jatim ke Bank DKI. Kemudian kepemimpinan para Plt itu sudah selesai sejak 7 November dan itu harus diganti karena itu haru RUPS,” tegasnya.

“Itu normal dan tidak ada kepentingan politik. Jadi gini, penjabat itu diberikan tugas 6 bulan. Jadi selama 6 bulan itu belum ada pejabat definitif, maka harus diganti atau bentuk penjabat baru,” tambahnya. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *