Kategori
Berita Daerah Pendidikan

STIKes Maranatha Kupang Kunjung Amfoang Tengah, Warga Desa Binafun Bangga Anak Bisa Kuliah di Sekolah Kesehatan

Spiritnesia.com, Oelamasi – Warga Desa Binafun, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bangga anak-anak bisa dikuliahkan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES Marnatha Kupang).

Seperti disaksikan langsung oleh media ini, Ketu Dewan Pembina Yayasan Maranatha Nusa Tenggara Timur, Drs. Samuel Sellan Bersama Rombongan, di jemput langsung di depan halaman Gereja  Bethesda oleh Kepala Desa Binafun bersama masyarakat dengan Tarian Parang, Natoni serta pengalungan kepada rombongan STIKES Maranatha Kupang, Sabtu, 23/07/2022.

Seusai penjemputan dan pengalungan rombongan diarak masuk ruangan Gereja untuk melanjutkan sosialisasi kepada peserta siswa-siswi STIKes Maranatha dan seluruh masyarakat di ruangan Gereja Bethsaida, oleh Kepala Desa Binafun Admin P. Baitanu, bersama Ibu Pendeta Bethesda Liske Messah, STh, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda.

Seperti di saksikan langsung media ini bahwa turut hadir dalam acara kunjungan yakni, Kepala Yayasan STIKes Maranatha Kupang, Drs. Samuel Selan, Ketua STIKes Stefanus Mendes Kiik, M.Kep.,Sp.Kep.Kom, Ketua Pengawas, Sekertaris Yayasan, Pembina Yayasan.

Menurut Okran Neno, salah seorang Pemuda Pemerhati Pendidikan di wilayah Amfoang Tengah, dalam sambutanya, menyampaikan bahwa Secara jujur saya mau katakan bahwa 31 Mahasiswa Amfoang Tengah ini sangat luar biasa dan ini kami baru pertama kali bisa diberikan kesempatan untuk masuk menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, ungkap Neno.

“Kami sudah benar-benar merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya, dan patut kita harus mengambil kesempatan ini untuk anak-anak kita yang saat ini sudah bergabung bersama STIKes Maranatha Kupang,” ujar laki-laki mudah itu.

Jangankan Kuliah, bermimpi saja untuk sekolah di Kesehatan itu sudah sangat sulit, namun melalui STIKes Maranatha kami di beri kesempatan untuk boleh bergabung dan bersaing di Sekolah Kesehatan ini tentu kami sangat bangga, tutur Okran.

“Kami ini ibaratnya baru merdeka di Tahun kemarin, artinya merdeka dalam bidang pendidikan itu masih minim bahkan bisa kita hitung dengan jari pun bisa untuk pendidikan Sarjana,  maka itu ketika kita katakan merdeka tapi kalau pendidikan masih minim itu pun saya merasa kurang.”

Maka lanjutnya, melalui tindakan yang dilakuan oleh Yayasan STIKes Marantha ini sangat luar biasa, karena kami diberi ruang untuk anak- anak bergabung di Sekolah kesehatan, bahkan kami di kunjung langsung oleh ketua STIKes Maranatha bersama rombongan dan ini satu hal yang luar biasa, ujarnya.

Kami juga salut karna STIKes Maranatha, sudah ambil anak- anak dari seluruh wilayah Amfoang, untuk bisa masuk menempuh pendidikan di sekolah kesehatan, oleh karena itu kami sangat berterima kasih kepada Bapak Drs. Samuel Sellan dan seluruh jajaran yang sudah hadir di wilayah Amfoang untuk membantu kami khususnya di bidak pendidikan kesehatan ini.

“Terima kasih juga kepada Ibu Sal Uf yang sudah mau bekerja sama untuk membangun pendidikan di wilayah Amfoang.”

Oleh karena itu kami titipkan 31 mahasiswa ini dengan segala keterbatasan dari masing-masing peserta, namun kami titipkan dan memberikan kepercayaan penuh kepada Yayasan STIKes Maranatha untuk membina dan mendidik anak-anak kami, ujar laki-laki pemerhati pendidikan itu.

“Kami juga berharap agar program ini bisa berlanjut di Tahun akan datang, dan kami mohon agar kami juga bisa menjadi bagian lagi dari yang lain, karena kami warga di wilayah Amfoang ini hampir keseluruhan itu adalah petani semua, maka kami hanya bisa berharap agar pada periode berikutnya kami juga masih bisa ikut terlibat dan merasakan sensasi pendidikan di sekolah kesehatan khususnya di STIKes Maranatha, seperti saat ini kami di wilayah Amfoang Tengah yang sudah mendapat 31 peserta,” harapnya.

Sementara pada kesempatan yang sama Ketua STIKes Maranatha Kupang, Ns. Stefanus Mendes Kiik, M.Kep.,Sp.Kep.Kom, juga menyampaikan kepada peserta Mahasiswa STIKes Maranata agar selalu akan menjaga kepercayaan Orang Tua dan  Yayasan Marantha. (SN)

Kategori
Berita

Diduga Oknum Anggota Polres Malaka Aniaya Warga, dan Ancam Potong Pakai Parang

Spiritnesia.com, Malaka- Diduga oknum Anggota Polres Malaka alias IT, melakukan penganiayaan terhadap beberapa warga Desa Kamanasa dan mengancam potong pakai Parang panjang.

Demikian disampaikan Rudy Klau, yang juga salah satu korban penganiayaan alias di tampar pakai Kursi, oleh oknum Anggota Polres Malaka kepada media ini melalui pesan WhatsApp, Sabtu, 16/07/2022.

“Kejadian saat itu, pada tanggal 11 Juli 2022 sekitar pukul 02.00 dini Hari, si pelaku (oknum Polisi, red) masuk dengan oto ( Mobil, red) dia dan parkir di depan rumahnya, sempat Gas Kuat-kuat mobilnya, tidak tau dia baru pulang dari mana, kita tidak tau, jelas Rudy Klau.

Menurut Rudy, Tiba-tiba saja dia langsung muncul di dalam Lopo Cafe, pegang parang panjang, seolah-olah mau potong kami semua yg ada disitu, jelas Rudy dalam pesan WhatsAppnya.

Lebih lanjut Rudy menceritakan kronologis kejadian awal, kami langsung panik dan lari bubar, tertinggal beberapa orang yg tidak sempat lari. Sehingga mereka semua jadi korban Aksi, yaitu:

1. Rudy Klau, kena lempar pake Kursi.
2. Yulius duli, salah satu korban yg kena hantam pake (pakai) kursi Karna (karena) posisi duduk membelakangi Pelaku.
3.Bere Lalak, yg posisi berdiri dekatnya Kena tumbuk dan langsung jatuh di tempat. Lalu ketika beralih dari situ pelaku (IT, red) langsung potong jerigen, dan menuju pada Korban ke 4. Veri Klau, kena Tumbuk (tonjok, red) di testa, jelasnya lagi.

Sementara itu lanjut Rudy menceritakan, pelaku ikut lagi beberapa teman yg (yang) sudah lari, dan hadang di jalan, yakni:
1. Boni, kena tempeleng dan langsung jatuh bersamaan dgn motor. Beralih ke Korban ke
2. Vigi Bere, tamparan belakang mengenai bibir dan pecah, dan pelaku beralih lagi ke Korban
3. Anto Seran, kena cekik di leher dan dorong hingga terjatuh.

Setelah itu kami langsung berusaha untk (untuk) lanjutkan perjalanan pulang, dia (IT, red) jalan duluan dan hadang kami lagi yg ke dua, dan itu tidak ada korban pukul, kita hanya adu mulut, ungkap Rudy.

Dan setelah itu dia ikuti terus sampai di dalam kampung, untuk adu mulut lagi dgn (dengan) kami.

Sementara Satreskrim Polres Malaka Zainal Arifin Abdulrahman S.H., di konfirmasi media ini melalui Pesan WhatsApp, menyampaikan bahwa, terkait kasus tersebut akan kami tindak lanjuti, tutur Zainal Arifin Abdulrahman.

Namun untuk sementara anggota yang bersangkutan masih sakit jadi belum bisa memberikan keterangan, tulisnya. (SN)

Kategori
Berita Daerah Ekonomi Nasional

Sosialisasi Program BSPRS, Wali Kota Jeriko Tuai Pujian Warga

Spiritnesia.Com, Kupang – Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore,MM,MH, menuai banyak pujian dan apresiasi dari warga saat mensosialisasikan program Bantuan Stimulan Penyedia Rumah Swadaya (BSPRS). Sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya atas program yang merupakan gabungan antara dana alokasi khusus pemerintah pusat dengan APBD Kota Kupang ini, Wali Kota yang akrab disapa Jeriko ini selalu hadir dalam sosialisasi di 8 kelurahan tempat program ini dilaksanakan. Selain menjelaskan tentang program tersebut, Wali Kota juga berkesempatan mendengarkan ungkapan hati sejumlah warga.

Ketua RW 05, Kelurahan Airnona, Jonathan Nato mewakili suara warga, dalam Sosialisasi Program Bantuan Stimulan Penyediaan Rumah Swadaya yang berlokasi di RT 001/RW 005 Kelurahan Airnona, Senin (23/05) mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada Wali Kota Kupang, yang menurutnya telah sangat luar biasa dan gigih dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Kota Kupang. Mereka berharap kepemimpinan Jeriko sebagai Wali Kota bisa terus berlanjut di periode mendatang. Ungkapan terima kasih juga disampaikan Ketua RT 17 Kelurahan Airnona, Yuliana Kalelina. “Terima kasih atas semua kerja keras Bapa Wali Kota. Kami bangga karena Wali Kota sudah terbukti memperhatikan masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.

Sebelumnya Ketua RW 11 Kelurahan Oebobo, Gaspar Atok, mewakili warganya sangat berterima kasih, karena dalam kurun waktu tiga tahun terakhir kelurahan Oebobo sudah menerima banyak bantuan pembangunan rumah layak huni berkat program BSPRS ini. Mereka berjanji akan terus mendukung kinerja Wali Kota oleh karena seluruh bantuan yang sudah diterima warga kelurahan Oebobo.

Hal senada juga disampaikan Getwirda Ndolu Tupa, warga Kelurahan Lasiana. Mewakili warga Kelurahan Lasiana dia menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Kupang karena telah menepati janjinya. “Kami bersyukur karena akhirnya program Bapa Wali Kota boleh terjawab dan kami merasa bahwa program ini sangat baik. Kalau bisa program ini tidak berhenti di sini tapi dilanjutkan. Kami percaya bahwa Bapa Wali maju bukan karna kekuatan tetapi karna pimpinan Tuhan yang menunjukkan Bapa Wali sebagai pemimpin terbaik, yang bisa mengangkat nama Kota Kupang menjadi terang, cerah dan masyarakat pada akhirnya pasti akan hidup sejahtera dan bahagia,” ungkapnya dengan penuh antusias.

Demikian pula yang disampaikan Donatus Funan, warga Kelurahan Penfui yang sehari-hari berprofesi sebagai supir taksi. Mewakili penerima bantuan di kelurahan Penfui dia menyampaikan terima kasih untuk kepedulian dan perhatian dari Pemkot Kupang. Sementara itu Paulina Nanggula Kefi, warga Kelurahan Kuanino menyampaikan limpah terima kasih kepada Wali Kota Kupang beserta seluruh jajaran terkait yang telah memberikan perhatian dan kepedulian kepada mereka. “Doa kami sertai Bapa dalam setiap pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.

Saat sosialisasi di Kelurahan Pasir Panjang, Yeskial Fuakani selaku tokoh masyarakat mengungkapkan syukur kepada Tuhan, yang melalui pemerintah pusat dan Pemkot Kupang sehingga pada tahun ini warga mereka bisa mendapat bantuan rumah swadaya. Diakuinya saat ini masih banyak warga yang kurang beruntung, bukan hanya tinggal di rumah yang tidak layak huni, bahkan ada yang sama sekali belum memiliki rumah. Mewakili masyarakat kelurahan Pasir Panjang, dia memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota Kupang atas kerja, pelayanan dan perhatiannya yang luar biasa bagi masyarakat di Kota Kupang.

Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R Riwu Kore, MM,MH, saat sosialisasi di tiap kelurahan memastikan pemenuhan kebutuhan akan rumah layak huni menjadi prioritas utama di masa kepemimpinannya. Bahkan menurutnya rumah layak huni bagi warga jauh lebih penting dari pembangunan infrastruktur seperti taman, trotoar dan jalan. Untuk tahun 2022, 249 unit rumah siap dibangun lewat program ini, dengan rincian; Kelurahan Penfui 25 unit, Kelurahan Oebobo 20 unit, Kelurahan Kuanino 15 unit, Kelurahan Airnona 32 unit, Kelurahan Oesapa 40 unit, Kelurahan Lasiana 30 unit, Kelurahan Pasir Panjang 17 unit dan Kelurahan Alak 70 unit. Selain bantuan pembangunan rumah, menurutnya setiap rumah yang dibangun akan dilengkapi dengan sejumlah perabotan seperti tempat tidur, kursi dan meja yang merupakan sumbangan dari Anggota DPD RI, Ny. Hilda Riwu Kore Manafe dan beberapa donatur lainnya. Wali Kota mengakui saat ini masih banyak warga Kota Kupang yang belum memiliki hunian yang layak. Karena itu Pemkot Kupang akan terus berupaya lewat program-program seperti ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kepala Bidang Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Dinas PRKP Kota Kupang, Bustaman, S.STP, M.M, dalam sosialisasi di setiap titik menjelaskan, program ini sudah berjalan sejak tahun 2018 lalu. Hingga tahun ini bantuan program tersebut mencapai 762 unit. Jika ditambah dengan program bedah rumah yang didanai APBD Kota Kupang maka total rumah yang dibangun mencapai 1043 unit.

Ditambahkannya, program ini dilatarbelakangi oleh visi Wali Kota Kupang periode 2017-2022 yakni terwujudnya Kota Kupang yang layak huni, cerdas, mandiri dan sejahtera dengan tata kelola bebas KKN, yang terjabar dalam misi menyediakan ruang kota yang aman, produktif dan berkelanjutan. Diakuinya saat ini masih ada tiga ribu kepala keluarga di Kota Kupang yang tinggal di rumah yang tidak layak huni dan membutuhkan uluran tangan pemerintah. Karena itu dia berharap terobosan luar biasa dari Wali Kota ini bisa terus berlanjut agar makin banyak warga kurang mampu yang dibantu.

Sosialisasi ini menurutnya bertujuan untuk menjelaskan hak dan kewajiban para penerima bantuan serta tanggung jawab dari semua pihak yang terlibat, supaya program bisa berjalan lancar, tepat sasaran dan tepat guna. Kepada para penerima bantuan dia mengingatkan meskipun program ini dikerjakan secara swadaya namun akan tetap dievaluasi dan diperiksa, karena itu harus dikerjakan sesuai spesifikasi. (**)

Kategori
Berita Daerah

Warga Desa Lokomea Gelar Bakti Sosial Sambut Bulan Bakti Gotong Royong

Spiritnesia.Com, Kefamenanu – Sambut Bulan Bakti Gotong Royong, Desa Lokomea, Kecamatan Biboki Utara  Kabupaten, Timor Tengah Utara (TTU) menggelar bakti sosial membersihkan sumber mata air, pada Jumat (13/5/2022).

Kerja bakti diikuti seluruh warga Desa Lokomea.

Pelaksanaan Tugas (Plt) Desa Lokomea Oktaviana Imelda Nora Seuk kepada Spiritnesia.com, melalui sambungan telepon menuturkan bakti sosial sengaja dilakukan pada sumber mata air, mengingat mata air tersebut merupakan sumber air bersih yang biasanya dialiri ke masyarakat.

“Jadi hari ini kami melaksanakan bakti sosial dengan membersihkan sumber mata air. Kegiatan tadi masyarakat sangat antusias karena memang itu sumber mata air bagi masyarakat di Desa Lokomea,” terang Nora.

Bakti sosial tersebut Nora sebut selain untuk menyambut bulan Bakti Gotong Royong, juga sebagai ajakan kepada warga untuk rasa memiliki dalam memelihara sumber mata air, menjaga  kebersihan lingkungan serta tetap menjaga kekompakan.

“Kita berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memupuk rasa kebersamaan warga di Desa Lokomea, karena kebersamaan inilah yang akan membawa Desa Lokomea lebih maju,” tutup Nora. (Labaran/SN)

Kategori
Berita Nasional

Serahkan Bantuan Rumah Layak Huni, Warga Desa Giriwono: Ibu Puan Membawa Berkah Ramadan

Spiritnesia.Com, Wonogiri – Ketua DPR RI Dr.(H.C) Puan Maharani menekankan adanya tugas dan tanggungjawab Negara untuk hadir dalam menyediakan tempat tinggal yang layak bagi warga negara. Hal ini disampaikan Puan dalam acara Penyerahan Bantuan Stimulan Penyediaan Rumah Swadaya Individu Prasejahtera di Dusun Joho, Desa Giriwono, Wonogiri, Selasa (26/04).

Dalam kesempatan ini, Puan berdialog dengan 150 orang kepala rumah tangga yang mendapatkan bantuan. Total, ada 280 rumah yang menerima bantuan. Setiap rumahnya mendapat bantuan sebesar Rp 35 juta dengan target renovasi selama 1 bulan.

“Rumah itu harus nyaman dan layak huni. Karena rumah itu tempat keluarga berkumpul, tempat suami istri memulai hidup berkeluarga, tempat anak-anak pertama dididik dan tumbuh,” kata Puan.

“Jadi kalau secara fisik saja sudah tidak layak, tentu akan turut mempengaruhi kehidupan keluarga yang menempatinya. Negara harus hadir dalam penyediaan tempat tinggal. Karena hak untuk bertempat tinggal warga negara Indonesia disebut jelas dalam UUD 1945,” lanjut Puan.

Puan menekankan aspek Rumah Layak Huni dalam program bantuan renovasi rumah ini. Puan berharap renovasi rumah ini bisa menjadikan penghuninya menerapkan gaya hidup sehat.

“Seharusnya rumah yang akan dibangun itu adalah rumah yang memang layak huni dengan ventilasi dan sirkulasi udara yang baik. Juga ada air dan listriknya. Nanti kalau sudah selesai, tolong dijaga rumahnya sebaik-baiknya. Tolong dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan saya harap bisa bermanfaat bagi Bapak Ibu sekalian sekeluarga,” kata Puan.

Salah satu yang mendapat bantuan, Suyadi warga Joho Kidul, mengaku senang mendapat bantuan ini. Selama proses pengerjaan, Suyadi dan keluarga menumpang di rumah saudara terdekatnya. Bagi Suyadi, ini berkah Ramadan karena selama ini ia dan 6 anggota keluarganya tinggal di rumah yang tidak layak huni.

“Renovasi sekitar 1-2 bulan, karena dirombak total. Jadi dibangun dari awal,” tutur Suyadi.

Program bantuan untuk rumah tidak layak huni ini berdasarkan SK Bupati Wonogiri tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh. Yang meliputi kawasan Krisak, Gerdu, Giriwono, Bulusulur, Pokoh Kidul, Sendang, Banaran, Wuryorejo, dan Baturetno.(*)

Kategori
Berita Daerah

LTI Ajak Warga Dukung DOB dan Tolak Hoaks

Spiritnesia.Com, Kupang – Organisasi masyarakat Laskar Timor Indonesia (LTI), mengajak warga Indonesia untuk mendukung pembentukan daerah otonomi baru (DOB) di Papua dan beberapa daerah lainnya di tanah air. Laskar Timor Indonesia juga mengajak warga tolak informasi menyesatkan (hoaks).

Pernyataan sikap tersebut disampaikan langsung Ketua Umum Laskar Timor Indonesia, Pdt. Ady W. F. Ndiy, M. Th., Minggu (24/04), menanggapi situasi bangsa yang terjadi saat ini.

“Kami mendukung penuh segala upaya program kerja pemerintah, termasuk pembentukan daerah otonomi baru di Papua dan daerah lainnya,” tegas Pdt. Ady.

Menurutnya, pemekaran dan pembentukan daerah otonomi baru merupakan langkah kebijakan pemerintah dalam rangka pemerataan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di daerah-daerah terpinggirkan, khususnya di Papua.

Pdt. Ady, juga mengajak warga untuk merawat situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantibmas) yang tetap kondusif dan mendukung terhadap pelaksanaan pembangunan Indonesia yang semakin maju dan sejahtera.

Dirinya berharap warga bijak dan tidak mudah terprovokasi berbagai informasi sesat dari oknum atau kelompok yang sengaja mengadu domba masyarakat dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, baik melalui media sosial maupun berbagai aksi unjuk rasa.

“Sebagai bagian dari elemen bangsa, siap bersinergi dengan aparat keamanan dalam melawan setiap upaya pecah belah bangsa. Bagi kami NKRI harga mati, Pancasila harga mati,” katanya.

Laskar Timor Indonesia memberikan dukungan penuh kepada institusi Polri dalam menjaga kantibmas dan melawan setiap upaya pecah belah bangsa yang berusaha menghancurkan negara kesatuan republik indonesia.(**)

 

Kategori
Berita Daerah

Warga Seki Apresiasi Kinerja CV Gasrem

Spiritnesia.Com, OELAMASI – Desa Seki adalah salah satu Desa yang tergolong jauh dari sumber air bersih. Desa di kecamatan Amabi Oefeto Timur Kabupaten Kupang ini memiliki medan yang sulit. Dengan ketinggian lebih dari 375 meter dari permukaan laut membuat Desa ini sangat sulit mengakses Air bersih. Telah banyak pihak yang mencoba mengatasi persoalan air bersih tersebut namun belum ada yang berhasil. Keadaan topografi dengan medan yang sulit merupakan kendala terbesar dari proses ini. Hingga akhirnya datanglah Gasrem Surya Perdana sebuah CV dengan teknologi dan tenaga yang berkompeten berhasil mengalirkan air bersih hingga ke pemukiman desa Seki.

Demikaian penyampaian Kepala Desa Seki Iwayan Nirta ketika memberikan keterangan pada media ini Sabtu (09/04/2022).

“Sebagai aparat desa kami berterima kasih kepada pihak CV Gasrem yang telah membantu kami warga Desa Seki. Mata Air Kami letaknya sangat jauh di lembah dan kondisi medan yang sulit. Sudah banyak pihak yang mencoba sebelumnya namun gagal. Anggaran sudah banyak yang kami habiskan tetapi target tidak tercapai. Akhirnya Pa Robert dan teman-teman datang dan mereka berhasil menaikan air ke dalam desa ini. Ini merupakan kerinduan kami semua,” jelas Nirta.

Lebih lanjut Ketua TPK Soleman Kasmetan juga mengatakan hal yang sama bahwa awalnya kami ragu apakah ini bisa berhasil. Semua perencanaan awal kami dirombak dan dengan tim yang kompeten, peralatan yang berkualitas serta adanya mukjizat maka air dapat maso di kampung. Ini luar biasa dan juga campur tangan Tuhan”. Terang Kamsmetan.

Robertus Take Lemaking Direktur CV Gasrem Surya Perdana sendiri ketika ditemui menjelaskan bahwa bahwa semua hal tersebut terjadi karena pekerjaan dilakukan dengan ketulusan.

“Kita mengerjakan ini dengan hati. Niat kita adalah membantu masyarakat di desa ini. Kasihan selama ini mereka kekurangan air bersih. Banyak waktu dan tenaga terbuang untuk mengambil air. Ini sangat tidak efektif. Jadi kami datang untuk benar-benar membantu mengatasi persoalan ini. Panjang jaringan air bersih yang kita sediakan dengan kondisi medan ini sepanjang 3,5 KM. Dan hasilnya bisa dilihat sendiri. Semua warga bersuka ria menyambut keberhasilan ini. Alat yang yang canggih dan tenaga kerja yang berkompeten belum tentu bisa berhasil jika tidak disertai dengan ketulusan hati untuk bekerja,”jelas Robert.

Lebih lanjut Sara Nuban Salah satu warga mengaku sangat bergembira dengan masuknya air ke desa.

“Kami senang sekali Kka. Selama ini kita setengah mati ambil air. Jauh sekali tapi sekarang tu aer su dekat di ketong pung rumah. Sekali lagi terima kasih. Secara khusus buat Kka Robert dan CV Gasrem yang sudah bawa air ini.”(**)

Kategori
Berita Daerah

Warga Minta Pemerintah Perhatikan JUT Mausaka Penghubung Belu, Malaka, TTU

Spiritnesia.Com, BELU – Salah satu Jalan Usaha Tani (JUT) yang terletak di daerah perbatasan tiga Kabupaten yakni Kabupaten Belu, Malaka dan TTU yang nyaris ambruk karena longsor, hal ini dikarenakan pengaruh curah hujan yang berkepanjangan dan tidak ada irigasi yang dapat mengalirkan air menuju kali.

Karena kerusakan jalan usaha tani itu masyarakat meminta agar pemerintah dapat segera meperhatikan, demi mempermudah warga yang akan melakukan pengangkutan hasil panen dengan menggunakan kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Demikian informasi yang dihimpun media ini pada, Kamis (31/03/22) siang saat berada di lokasi.

Salah satu warga Desa Meotroi, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka, Mikhael Asa ketika ditemui dikediamannya menyampaikan bahwa, dirinya sangat bersyukur karena pemerintah sudah memfasilitasi masyarakat, dengan adanya jalan Mausaka dapat mempermudah masyarakat terutama saat musim panen tiba.

“Saat musim panen, masyarakat tidak pikul kasi keluar padi dari sawah ke pinggir jalan raya negara (JRN). Sebab masyarakat sudah memberikan tanah untuk membangun jalan dan ini sangat membantu masyarakat,” ungkap Mikhael.

Menurut Mikhael, dampak pekerjaan JUT tersebut karena tidak ada irigasi yang dapat mengalirkan air menuju kali sehingga berdampak pada lahan sawah milik para petani di area tersebut rusak dan timbul jalur air baru dan menyebabkan tanah longsor.

“Seandainya saat membuka jalan usaha tani tersebut, pihak pekerja membuka deker atau gorong-gorong dipinggiran jalan, mungkin kondisi lahan kami tidak separah tahun ini yang ambruk dikikis air dan berdampak longsor. Kerusakan yang terjadi pada lahan saya diakibatkan oleh genangan air dan tidak ada irigasi yang dapat mengalirkan air menuju kali,” jelasnya.

Jumlah kerusakan padi yang dialami oleh Michael Asa tahun ini lumayan besar. Diperkirakan 20an Ha rusak akibat longsor. Katanya dari lahan yang rusak sudah kehilangan 16 karung padi dan apabila diuangkan mencapai Rp.11.200.000.

“Harapan saya, semoga para pemangku jabatan baik pemerintah desa, Camat maupun DPRD turun survei langsung ke lokasi yang berdampak longsor agar mereka bisa tahu jumlah kerusakan yang dialami oleh masyarakat,” harap Mikhael.

Terpisah, Pj Desa Meotroi, Agustinus Koli ketika dikonfirmasi media ini mengatakan bahwa, soal kerusakan (erosi) yang terjadi di Jalan Usaha Tani (JUT) Mausaka tersebut, dirinya sudah sempat mengusulkan ke pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka. Kerusakan JUT tersebut pihaknya pun sudah sampaikan ke pihak Kecamatan, dan saat Musrenbangdes pun sudah disampaikan.

“Soal itu, saya sudah sempat usul juga tapi dari pihak Pemda mengatakan bahwa tidak bisa, karena itu sudah masuk wilayah Kabupaten lain. Jadi, pihaknya tidak bisa anggarkan dari DD untuk menyikapi kerusakan yang diakibatkan oleh Erosi. APBD pun tidak mempan untuk menangani kerusakan tersebut, sebab secara teritorial wilayah keberadaan JUT tersebut sudah masuk wilayah Kabupaten lain,” urainya.

Pj Desa Meotroi ini nyatakan pada beberapa saat yang lalu Wakil Bupati Malaka Louise Lucky Taolin, mendatangi Nurobo dirinya sudah sampaikan hal ini ke Wakil Bupati Malaka. “Karena hal tersebut merupakan tanggung jawab para petinggi, sedangkan dirinya sebagai bawahan tidak bisa melangkahi wewenang atasan,” bebernya.

Terpisah, Kepala Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Amandus Koamesak kepada media ini menyampaikan bahwa, secara administratif JUT Mausaka masuk dalam wilayah pemerintah daerah Kabupaten Belu. Demi kebaikan bersama dari Pemerintah Desa Tasain akan lakukankoordinasi dengan Pemerintah Desa Meotroi agar bisa memperbaiki jalan tersebut.

“Terkait kerusakan JUT Mausaka, akan membangun komunikasi bersama Pemda Malaka (Desa Meotroi), sebab hal itu sudah berdampak pada tanaman padi milik masyarakat yang terbentang di bantaran JUT yang rusak,”katanya.

Dikatakan Amandus, untuk inventarisasi JUT Mausaka tersebut belum termasuk dalam potensi Desa Tasain. Terkait kerusakan tanaman padi yang dialami oleh masyarakat di lokasi itu, pihaknya belum bisa menjawab sebab semuanya kembali kepada kemampuan keuangan yang ada saat ini, karena kurang lebih tiga (3) tahun belakangan ini Pemerintah Desa lebih fokus pada Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Dari Pemerintah Desa Tasain akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Belu soal kerusakan jalan usaha tani ini. Sebab itu merupakan inventaris Pemda Belu, karena dilihat dari batas wilayahnya lokasi JUT itu sudah masuk dalam wilayah Kabupaten Belu. Pembangunan JUT tersebut dieksekusi sebelum Malaka dimekar menjadi Kabupaten baru, dan menggunakan APBD Kabupaten.

Kerusakan (longsor) mulai melanda jalan usaha tani Mausaka sejak tahun 2021 saat adanya badai seroja dan kerusakan hebatnya baru saja terjadi pada 08 Februari 2022 ketika banjir kembali melanda wilayah tersebut.

Pemerintah Desa Tasain akan bertanggung jawab atas kerusakan jalan itu dan akan mengusulkan kepada Pemda Belu. Untuk upaya mencegah agar tidak menyebar proses pengikisan tanah, pihaknya belum bisa mengeksekusi bantuan untuk mencegah. Sebab kerusakannya sangat kruasial dan membutuhkan biaya yang besar untuk perbaikan.

Sejauh ini belum ada laporan masuk ke Pemda Belu terkait kerusakan JUT ini dikarenakan adanya miskomunikasi mengenai batas administratif. Pihaknya bingung, soal kerusakan ini mau diserahkan kepada Pemda Malaka atau Pemda Belu, dirinya belum tahu pasti soal lokasi tanah tersebut.

“Pekerjaan JUT Mausaka dilakukan sejak tahun 2006 dan dilanjutkan lagi tahun 2011, melalui kegiatan padat karya dengan menggunakan dana swakelola serta dieksekusi langsung oleh Pemda Belu. Jalan usaha Tani tersebut masuk dalam aset pemerintah kabupaten Belu,” tutupnya. (Tim)

Kategori
Berita Organisasi

Yasintus L. Naif : Minta Keberadaan Warga TTU di Kupang, Ambil Bagian Dalam Pembangunan di Ibu Kota Provinsi

Spritnesia.Com, Kefamenanu – Panitia pelaksana Deklarasi dan Pelantikan Pengurus Paguyuban TTU-Kupang berdialog bersama Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timur Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Yasintus Lape Naif, sekaligus membahas keberdaan warga TTU yang ada di Kota Kupang, untuk turut mengambil bagian didalam pembangunan di Ibu Kota Provinsi, serta menunjukan jati diri orang TTU.

Demikian disaksikan langsung tim media ini di  rumah jabatan Wakil ketua DPRD Kab. TTU
Minggu, (20/03/2022).

“Dalam dialog tersebut mewakili Badan Pengurus yang akan dilantik, Wakil Ketua I Dolfus Tuames menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wakil ketua DPRD Kab. TTU Yasintus Lape Naif yang telah menyediakan waktu untuk berbagi bersama rombongan Paguyuban TTU-Kupang di rumah jabatan Wakil ketua DPRD Kab. TTU.”

Dirinya juga menjelaskan, bahwa hasil kerja-keras dan semangat kebersamaan orang TTU di kota Kupang telah melahirkan Paguyuban TTU-Kupang sebagai organisasi persaudaraan dan kebersamaan masyarakat TTU yang tinggal di kota Kupang.

“Paguyuban TTU Kupang sudah beberapa kali mengunjungi kelompok- kelompok arisan asal TTU yang berada di Kupang untuk bersama-sama berhimpun dalam paguyuban TTU Kupang. Dan mereka merespon baik. Tentunya kami akan terus menerus melakukan konsolidasi agar semua orang TTU bisa berhimpun bersama”, Kata Dolfus.

Sementara Wakil ketua DPRD Kab. TTU Yasintus Lape Naif mengatakan, bahwa dengan hadirnya paguyuban TTU Kupang merupakan langkah maju dari keluarga besar TTU di Kupang. Sebab, berhimpun bersama merupakan hal positif yang harus didukung oleh semua pihak termasuk Lembaga DPRD Kabupaten TTU.

“Ia pun berpesan agar paguyuban TTU benar-benar dijaga eksistensi sebagai organisasi pemersatu masyarakat TTU yang ada di Kupang.”

Orang TTU harus menunjukan jati dirinya di kota Kupang dengan mendukung pemerintah Kota Kupang dengan melibatkan diri dalam pembagunan kota Kupang sebagai ibu Kota dari provinsi NTT dan juga memeberikan sumbangsi pikiran bagi masyakat-masyakat TTU, tutupnya. ( SN/GR)