Kategori
Berita Daerah Olahraga

Sejumlah Kegiatan ‘Hiasi’ Puncak Disnatalis Sta. Filo Mena Ke-28

Spiritnesia.com, Kefamenanu- Sejumlah rangkaian kegiatan diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Disnatalis Paroki Sta. Filo Mena- Mena ke-28 Tahun.

Rangkaian kegiatan menuju puncak Disnatalis Paroki Sta. Filo Mena- Mena ke-28 Tahun pada tanggal 11 Agustus 2022 mendatang itu diawali dengan pertandingan Bola Volly yang dibuka secara resmi oleh Romo, Kanisius selaku Pastor Paroki Sta. Filo Mena-Mena, Minggu Sore (24/7/2022).

Selain pertandingan bola volly antar Desa Separoki Sta. Filo Mena-Mena dan antar tingkat SMA, adapun lomba paduan suara antar lingkungan, lomba kuis Kitab Suci tingkat SD dan SMP, juga lomba menulis Opini tingkat SMA.

“Puncak dari seluruh kegiatan ini akan dirangkaikan dengan perayaan Disnatalis Paroki Sta. Filo Mena-Mena pada tanggal 11 Agustus,” kata Pastor Paroki dalam kesempatan itu.

Umat Paroki Sta. Filo Mena-Mena diharapkan berpatisipasi dalam seluruh rangkaian kegiatan tersebut.

“Kita berharap semua bisa berpartisipasi dalam kegiatan – kegiatan. Seluruh rangkaian ini selain dalam rangka Dianalisis Paroki Sta Filo Mena-Mena, juga untuk mempererat tali persaudaraan umat khususnya umat yang berada di wilayah Pastor Paroki Sta. Filo Mena-Mena,” tuturnya. (Labaran)

Kategori
Berita

Kecam Pemecatan Masal Sejumlah PAC, Simpatisan Jeriko Demo di Muscab Demokrat

Spiritnesia.Com, Soe – Simpatisan Jefri Riwu Kore (Jeriko) mengecam pemecatan masal sejumlah Ketua DPAC yang (diduga) dilakukan DPD Partai Demokrat NTT. Simpatisan Jeriko bahkan turun melakukan demonstrasi memprotes pemecatan masal tersebut di arena Musyawarah Cabang (Muscab) Serentak Partai Demokrat, di Hotel Bahagia Dua, Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, Rabu (18/05/2022) siang.

Demikian disampaikan Koordinator Simpatisan Jeriko dalam rilis tertulis yang diterima tim media ini pada Kamis (19/05/2022).

“Demonstrasi simpatisan Jeriko itu sebagai protes atas ketidakadilan praktek berdemokrasi di Partai Demokrat, khususnya oleh DPD Demokrat NTT, yang lakukan pemecatan masal sejumlah Ketua DPAC,” tandasnya.

Herison menjelaskan, bahwa simpatisan Jeriko dalam aksi tersebut, meminta Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Leonardus Lelo untuk menemui mereka. Namun Leo Lelo tidak muncul di lokasi demo.  Leo Lelo tetap diam tidak bicara terkait pemecatan masal sejumlah Ketua DPAC itu. Hal ini disinyalir sebagai aksi balas dendam terhadap para Ketua DPC yang memilih Jeriko saat Musda 2021 lalu.

“Ada sejumlah Ketua DPAC yang dipecat secara sepihak oleh Leonardus Lelo, ada pemecatan masal disejumlah daerah, di Malaka, Belu, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Ende hingga Flores Timur. Ini contoh praktek buruk berdemokrasi yang dilakukan Leonardus Lelo dan kroni-kroninya,” ujarnya.

Herison masih pada tuntutan yang sama yakni meminta  Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan mengapa Jefri Riwu Kore dikalahkan secara tidak demokratis dalam Musda yang berlangsung tahun 2021 lalu. Padahal Jefri Riwu Kore adalah pemenang hasil Musda dengan 12 suara mengalahkan Leonardus Lelo yang hanya memperoleh 11 suara.

Heri bahkan menuding bahwa acara Muscab tersebut ilegal, karena dipimpin oleh Leonardus Lelo yang adalah Ketua Partai Demokrat NTT yang ditunjuk secara ilegal oleh DPP. “Mengapa demikian, karena yang bersangkutan kalah dalam Musda DPD Partai Demokrat NTT tahun 2021 yang lalu,” tegasnya.

Dalam aksi tersebut, Heri yang membawa sekitar 300 masa. Mereka menuntut agar sejumlah Ketua DPAC yang dipecat masal oleh Ketua DPD segera dipulihkan kembali, agar pemilihan Ketua DPC dalam Muscab serentak kali ini berlangsung secara demokratis.

Menutup orasinya, Heri mengatakan bahwa pihaknya masih akan mengawal seluruh kegiatan yang dilakukan Partai Demokrat di NTT. Termasuk akan melakukan aksi pada Muscab Region Sumba dan Flores yang akan dilangsungkan di kampung halaman Ketua DPD Partai Demokrat NTT di Kabupaten Sikka.

Sementara terkait aksi di TTS, pihaknya masih akan terus melakukan aksi hingga selesai acara Musda. “Kami akan terus melakukan aksi hingga Partai Demokrat menjelaskan mengapa Jeriko dikalahkan dalam Musda? Mengapa para Ketua DPAC dipecat secara masal? Itu tuntutan kami,” pungkasnya.

Gegara aksi damai tersebut, seremonial pembukaan Muscab Demokrat yang dijadwalkan akan berlangsung hari itu pada pukul 13.00 Wita diundur hingga pukul 17.00 Wita. Bahkan beberapa acara pada kegiatan Muscab Demokrat itu serentak akan diundur hingga Kamis (19/05). Muscab serentak yang diselenggarakan DPD Partai Demokrat NTT itu untuk memilih Ketua DPC region Timor, Rote, Sabu dan Alor. (SN/TIM)

Kategori
Berita Daerah Nasional

Demo di Muscab Partai Demokrat NTT, Simpatisan Jeriko Kecam Pemecatan Masal Sejumlah Ketua DPAC

Spiritnesia.Com, TTS – Aksi Damai yang dilakukan Simpatisan Jeriko di Arena Musyawarah Cabang (Muscab) Serentak Partai Demokrat di Hotel Bahagia Dua, Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, Rabu (18/5) siang, mengecam pemecatan masal sejumlah Ketua DPAC yang dilakukan Ketua DPD Partai Demokrat NTT.

Bukan hanya itu, gara-gara aksi damai tersebut, beberapa acara pada kegiatan Muscab serentak ini akan diundur hingga Kamis (19/5), bahkan seremonial pembukaan yang dijadwalkan akan berlangsung hari ini pada pukul 13:00 wita diundur hingga pukul 17:00 wita, Muscab serentak yang diselenggarakan DPD Partai Demokrat NTT tersebut akan memilih Ketua DPC region Timor, Rote, Sabu dan Alor.

Dalam aksi tersebut, Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Leonardus Lelo terus diteriaki oleh Simpatisan Jeriko, ia dituntut masa aksi untuk menemui mereka, namun Leonardus tidak muncul di lokasi demo, dirinya tetap bersembunyi dibalik pemecatan masal sejumlah Ketua DPAC yang disinyalir sebagai aksi balas dendam terhadap para Ketua DPC yang memilih Jeriko saat Musda 2021 lalu.

“Ada sejumlah Ketua DPAC yang dipecat secara sepihak oleh Leonardus Lelo, ada pemecatan masal disejumlah daerah, di Malaka, Belu, TTU, TTS, Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Ende hingga Flores Timur. Ini contoh praktek buruk berdemokrasi yang dilakukan Leonardus Lelo dan kroni-kroninya,” kata Heri.

Hal lain yang diangkat oleh Koordinator Simpatisan Jeriko, Herison Arianto masih pada tuntutan yang sama. Dalam orasinya, mantan Ketua BEM Unflor ini menuntut agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan mengapa Jefri Riwu Kore dikalahkan secara tidak demokratis dalam Musda yang berlangsung tahun 2021 lalu, padahal Jefri Riwu Kore adalah pemenang hasil Musda dengan 12 suara mengalahkan Leonardus Lelo yang hanya memperoleh 11 suara.

Bahkan Heri menuding bahwa acara Muscab tersebut ilegal, karena dipimpin oleh Leonardus Lelo yang adalah Ketua Partai Demokrat NTT yang ditunjuk secara ilegal oleh DPP, mengapa demikian, kata Heri, karena yang bersangkutan kalah dalam Musda DPD Partai Demokrat NTT tahun 2021 yang lalu.

Heri yang membawa sekitar 300 masa aksi menuntut agar sejumlah Ketua DPAC yang dipecat masal oleh Ketua DPD segera dipulihkan kembali, agar pemilihan Ketua DPC dalam Muscab serentak kali ini berlangsung secara demokratis.

Dalam orasi penutupnya, Heri mengatakan bahwa pihaknya masih akan mengawal seluruh kegiatan yang dilakukan Partai Demokrat di NTT, termasuk akan melakukan aksi pada Muscab Region Sumba dan Flores yang akan dilangsungkan di kampung halaman Ketua DPD Partai Demokrat NTT di Kabupaten Sikka.

Sementara terkait aksi di TTS, pihaknya masih akan terus melakukan aksi hingga selesai acara Musda, “kami akan terus melakukan aksi hingga Partai Demokrat menjelaskan mengapa Jeriko dikalahkan dalam Musda, mengapa para Ketua DPAC dipecat secara masal, itu tuntutan kami,” pungkas Heri.(SN/TIM)

Kategori
Berita Daerah

Gegara Pecat Sejumlah PAC, Simpatisan Jeriko Pastikan Demo Lagi Di Muscab Demokrat

Spiritnesia.Com, KUPANG – Geram gegara di beberapa daerah para Ketua-Ketua PAC diganti dan dipecat secara tidak hormat dan tanpa melalui mekanisme yang sah, Simpatisan Jefri Riwu Kore akan kembali melakukan aksi damai di Musyawarah Cabang (Muscab) Partai Demokrat yang akan dilaksanakan di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) pada Rabu (18/5/2022).

Hal itu disampaikan Koordinator Simpatisan Jeriko, Herison Arianto dalam rilis tertulis yang diterima tim media ini pada Senin (16/05/2022).

“Padahal proses Musda sudah selesai. Jika masih ada upaya seperti ini, berarti kami (Simpatisan Jeriko, red) bisa katakan Leonardus Lelo Cs nasih menyimpan dendam berkepanjangan terhadap Jeriko. Karena dalam proses verifikasi pergantian Ketua PAC yang tidak lagi aktif, para Ketua DPC pro Jeriko tersebut dipersulit dengan berbagai macam cara,” tulisnya.

Menurut Herison, DPD Partai Demokrat NTT tidak menghiraukan instruksi DPP Partai Demokrat yang melarang keras upaya pemecatan terhadap senior-senior partai yang telah berjerih lelah membesarkan partai Demokrat dari bawah.

“Diketahui bahwa hampir di seluruh daerah para Ketua PAC diganti secara sepihak tanpa melalui mekanisme yang tidak prosedural. Pergantian di tengah jalan tersebut berdampak pada dukungan suara bagi para ketua-ketua DPC yang hendak maju dalam arena Muscab,” bebernya.

Oleh karena itu, lanjutnya, Simpatisan Jeriko mengajak semua insan yang cinta demokrasi untuk sungguh-sungguh mengawal proses Muscab yang akan berlangsung pada (18/5).

“Aksi kawal Muscab ini akan tetap kami laksanakan. Prosesnya hingga saat ini Simpatisan Jeriko telah membuat laporan kepada Polres setempat dan memasukan surat ijin ke Satgas Covid Kabupaten TTS,” pungkas Heri.

Herison mengungkapkan, Simpatisan Jeriko akan menurunkan kurang lebih 500 orang Simpatisan Jeriko Kabupaten TTS. Dirinya meminta semua pihak mendukung aksi ini agar berjalan lancar dan sukses. “Aksi ini merupakan aksi damai tanpa kekerasan,” tegasnya.

Koordinator Simpatisan Jeriko itu juga kembali mengingatkan aksi kecurangan DPP Demokrat pada Tahun 2021 lalu. Sejumlah aktivis tetap menentang praktek buruk demokrasi yang dilakukan Partai Demokrat terhadap proses Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Demokrat, yang mana dalam proses Musda lalu, Jefri Riwu Kore yang notabene peraih suara mayoritas di zalimi dan tidak ditunjuk oleh DPP untuk memimpin Partai Demokrat di NTT.

Menurut Herison, arah perjuangan Simpatisan Jeriko kali ini masih sama yakni meminta Ketua Umum AHY menjelaskan secara langsung mengapa Jefri Riwu Kore dikalahkan dalam proses Musda. Sementara Jeriko adalah peraih suara signifikan, lebih banyak dari Leonardus Lelo.

“Simpatisan Jeriko tetap konsisten, tetap pada spirit awal untuk menegakan demokrasi yang sejati. Kami tetap mendesak agar Ketua Umum AHY menjelaskan mengapa Jefri Riwu Kore yang notabene memenangkan dukungan mayoritas jumlah suara yakni 12 suara dikalahkan oleh DPP. Lalu DPP menunjuk Leonardus Lelo yang hanya meraih 11 suara sebagai Ketua DPD Partai Demokrat NTT,” ujar Heri.

Mantan Ketua BEM Unflor ini merincikan, bahwa hingga saat ini tidak ada itikad baik dari Partai Demokrat untuk menjelaskan tuntutan Simpatisan Jeriko. Termasuk dalam berbagai aksi-aksi sebelumnya yang dilakukan Simpatisan Jeriko, DPP Partai Demokrat tidak menghiraukannya. (SN/tim)