Spiritnesia.com – Kupang – Penjabat (PJ) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Ayodhia G.L Kalake, SH., MDC dalam Pidato Pembangunan Nusa Tenggara Timur soroti kemajuan signifikan yang telah dicapai oleh Provinsi NTT selama 1 tahun. Pidato yang berlangsung dengan mengangkat subtema Nusa Tenggara Timur Maju dan Sejahtera Menyongsong Indonesia Emas 2044.
Hal ini disampaikan Pj. Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake, SH., MDC dalam Pidato Capaian Pembangunan Ekonomi Nusa Tenggara Timur yang berlangsung di Aula El Tari pada Kamis, 15/8/2024.
Pj. Gubernur sejak dilantik pada 5 September 2023 berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan yang telah dirintis oleh pemerintahan sebelumnya. Salah satu pencapaian yang paling menonjol adalah pertumbuhan ekonomi NTT yang mencapai 5 persen.
Dalam pidato tersebut Pj. Gubernur menyampaikan bahwa Pemerintah terus berkomitmen melalui berbagai kebijakan dan kerja-kerja nyata untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2024 pada rentang 4,7-5,5% dan inflasi pada kisaran 2,51%.
“Saya menyadari bahwa segala kebijakan yang diambil oleh Pemerintah dapat berhasil apabila mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan berbagai elemen pemangku kepentingan strategis di daerah ini,” pungkasnya.
Berbagai capaian pembangunan selama satu tahun yang berlangsung di tengah berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman lingkungan lokal, nasional dan global yang terus berubah dinamis.
Perkenankan kami menyampaikan beberapa capaian pembangunan secara makro. Tingkat pertumbuhan ekonomi NTT pada Triwulan II Tahun 2024 mencapai 4,35%. Meskipun masih berada sedikit di bawah pertumbuhan nasional namun bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 7,35%.
Pertumbuhan ekonomi NTT ini berlangsung dalam inflasi yang dapat dikendalikan, di mana pada Juli 2024 inflasi 0,85% berada di rentang sasaran inflasi 2,5 ± 1%.
Hal ini diikuti dengan persentase kemiskinan yang menurun dari 19,96% tahun 2023 menjadi 19,48% atau 1,13 juta orang pada Maret 2024, berkurang 0,48% atau 13,54 ribu orang.
Sementara itu, kata Ayodhia, tingkat kemiskinan ekstrem pada tahun 2023 mencapai 3,93 persen atau menurun 2,63 persen dibandingkan pada tahun 2022. Seiring dengan itu, tingkat pemerataan pembangunan yang diukur dari indeks rasio gini yakni 0,325 di tahun 2023 menjadi 0,316 pada periode Maret 2024 dan lebih rendah dari rata-rata nasional 0,379.
Dengan berbagai capaian ini, Ayodhia optimis bahwa NTT berada di jalur yang benar menuju kemajuan dan kesejahteraan yang berkelanjutan. (Gusty)