Kategori
Berita Daerah Ekonomi Nasional Pendidikan

Motivasi Orangtua Dukung Anak Raih Sarjana di STIKES Maranatha Kupang, Semuel Selan Cs Keliling Pedalaman Amfoang

Spiritnesia.Com, Oelamasi – Untuk menjawab keinginan dan cita-cita Anak-anak Amfoang, yang bermimpi melanjutkan Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang, Drs. Samuel Selan, bersama Rombongan mengunjungi 14 Orang Tua Siswa di Desa Bitobe, Desa Fatumonas Amfoang Tengah, dan Desa Lelogama, Desa Leloboko, Desa Eelbanu, Desa OH’Aem II, Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi  Nusa Tenggara Timur (NTT). Kunjungan tersebut berlangsung selama dua Hari sejak Selasa, 31 Mei hingga Rabu, 1 Juni 2022.

Seperti disaksikan wartawan media ini, Drs. Samuel Selan bersama Rombongan melakukan perjalan dari Kampus STIKES Maranatha Kupang menuju Kec. Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang pada hari Selasa pagi (31/05) pukul 08:00 Wita dan tiba di Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang pada pukul 12:35 Wita dan disambut hangat oleh para orang tua siswa.

Sebagai rasa ungkapan terima kasih kepada Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang dan Rombongan, para orang tua siswa memberikan penghargaan atau pengalungan selendang. Hal itu dilakukan para orang tua siswa untuk menghargai jasa dan niat tulus Dewan Pembina STIKES Maranatha dan Rombongan yang telah bersedia menerima anak-anak mereka melanjutkan Pendidikan di STIKES Maranatha Kupang.

Pengalungan atau penghargaan dilanjutkan dengan acara diskusi bersama para orang tua siswa. Lalu makan siang bersama dan sesudah itu diskusi dilanjutkan dangan penegasan kepada para orang tua siswa, agar selalu mendukung dan mengontrol anak-anak yang telah dipercayakan untuk melanjutkan Pendidikan di STIKES Maranatha Kupang, sehingga anak-anak bisa menyelesaikan kuliah hingga Wisuda.

Seusai diskusi pada pukul 03 sore, Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang bersama Rombongan pamit dan kembali melanjutkan perjalan menuju Desa Fatumonas, untuk berjumpa lagi dengan beberapa orang tua siswa di Fatumonas.

Keterang foto jalan menuju Desa Bitobe, Kec. amfoang Tengah Kabupaten Kupang. Nusa Tenggara Timur. Foto istimewah (SN)

Pamit pisah bersama Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang dan Rombongan diwarnai isak tangis para orang tua siswa yang masih merindukan kebersamaan Selan Cs. Namun karena jadwal dan janji berjumpa lagi beberapa orang tua siswa di Desa Fatumonas, membuat Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang bersama rombongan harus berangkat menuju Desa Fatumonas.

Dalam perjalan pulang dari Desa Bitobe menuju Desa Fatumonas, mobil yang ditumpangi Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang dan Rombongan tidak dapar melaju kencang karena jalan berlubang dan bebatuan yang berserakan taking teratur, ditambah kondisi jalan yang licin akibat hujan lebat sehingga pengemudi pun harus extra hati-hati.

Kurang lebih jarak 1 kilo meter mendekati jalan Raya, terdapat Dua Mobil Pik Up dan Satu Mobil Avansa tampak tertahan, karena  kondisi Jalan berlumpur dan licin sehinga harus membutuhkan bantuan banyak orang guna menarik keluar satu per satu mobil dari jeratan lumpur. Baru pada  pukul 18:20 malam mobil-mobil tersebut berhasil di keluarkan.
Selanjutnya pada pukul 18:45 Wita
Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang bersama Rombongan melanjutkan perjalanan menuju Desa Fatumonas dan bertemu para orang tua siswa di Desa Fatumonas.

Di desa Fatumonas, Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang pun  berpesan dan menegaskan kepada para orang tua siswa agar selalu mendukung dan terus mendorong anak-anak terus belajar sehingga proses perkuliahan mereka berjalan baik hingga selesai dan diwisuda.

Setelah itu, Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang dan Rombongan pamit dan melanjutkan  perjalanan menuju Desa Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan dan bertemu lagi beberapa orang tua siswa di sana dan sekaligus nginap di Desa Lelogama.

Kurang lebih pada pukul 22.00 Wita sampailah Selan Cs di Desa Lelogama. Mereka disambut dengan hangat. Selan Cs pun menginap malam itu di Lelogama di salah satu rumah oran tua siswa.

Ke’esokan harinya sehabis sarapan pagi, Semuel Selan dan rombongan berangkat menuju desa Leloboko pada pukul 10:45 Wita. Di Desa Leloboko, Semuel Selan dan rombongan mendapat perlakuan yang sama istimewahnya dari beberapa orang tua siswa. Para orang tua siswa pun berjanji akan menjaga dan bersedia untuk mendorong anak-anak mereka tekun belajar sehingga sekolahnya berhasil sampai Wisuda.

Pada pukul 10:45 Wita, Semuel Selan bersama rombongan kembali melanjutkan perjalanan menuju Desa Eelbanu. Sebuah perjalanan yang cukup menguras tenaga dan menguji nyali para driver, mengingat kondisi jalan yang berliku-liku dan bebatuan serta lubang yang penuh genangan air serta berlumpur. Namun karena pengalaman driver yang mumpuni, rombongan mampu menembus sampai pada lokasi dimana para orang tua siswa sedang menunggu yaitu Desa Oelbanu.

Tepat pada pukul 14.00 Wita, Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha Kupang bersama rombongan tiba di Desa Oelbanu dan seperti biasanya para orang tua siswa yang ada di Desa itu menyambut Semuel Selan Dan Rombongan dengan pengalungan selendang, makan siang, dan diskusi. Semuel dalam diskusi tersebut menegaskan kepada para orang tua siswa agar selalu mengontrol anak-anak sehingga cita-cita nereka bisa terwujud. Diskusi selesai pada pukul 15.23 Wita.

Dari Oelbanu, Semuel Selan dan rombongan lalu berangkat Desa Oh’Aem II dan tiba pada pukul 18.00 Wita. Seperti biasa, para orang tua siswa menunggu dan menyambut Semuel Selan Cs an dengan hangat. Setelah berdiskusi dengan para orang tua, Semuel Selan dan rombongan pamit pulang menuju Kupang dan tiba di Kampus Maranatha Kupang pada pukul 22.00 Wita.

Seperti disaksikan awak media ini, Kondisi kesehatan Ketua Dewan Pembina STIKES Maranatha sangat terganggu bahkan tidak memungkinkan untuk berjalan jauh, namun karena semangatnya yang luar biasa mengalahkan kondisi jalan menuju Amfoang. Bahkan karena cintanya yang luar biasa terhadap anak-anak yang saat ini lagi menempuh pendidikan di Kampusnya itu, Ia mampu menyelesaikan perjalanannya di Dua Kecamatan dangan jangkauan Enam Desa, yang mana masing desa tersebut memiliki jalur berbeda-beda dan penuh lika-liku.

Aura Beliau semangatnya terpancar sebuah harapan dan cita-cita bagi anak-anak yang sudah pupus harapan untuk tetap melanjutkan pendidikan hingga selesai dan mendapatkan gelar sarjana. (Agus/SN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *