Kategori
Politik

Mimpi David Juandi Dari Sejak Camat Ingin Perbaiki Jalan Kualene-Oenopu dan Bangun Rumah Layak Huni Bagi Masyarakat

Spiritnesia.com, Kefamenanu – Calon Bupati TTU, David Juandi sudah sejak dulu saat masih menjadi Camat Biboki Tanpa ingin memperbaiki jalan dari Kualene dan Oebesi serta Oenopu, jika dirinya suatu saat menjadi Bupati TTU. Tidak hanya memperbaiki jalan, tetapi juga membangun rumah layak huni bagi masyarakat.

Hal itu disampaikan Cabub TTU, David Juandi saat kampanye di Oekopa Biboki Tanpa pada Kamis, 26 September 2024 bersama Cawabubnya yaitu Ronivon Natalino Bunga.

“Saya dulu waktu masih camat, kondisi jalan disini masih setengah mati. Kalau kita dari Kualene sampai keluar kembali di Oenopu itu, jalan rusak juga kita lihat rumah-rumah banyak yang tidak sehat. Waktu itu saya berpikir, andaikata suatu saat saya menjadi Bupati, maka hal pertama yang akan saya perhatikan itu adalah jalan untuk diperbaiki,” bebernya.

David menjelaskan, bahwa selain memperbaiki jalan dirinya juga ingin membangun rumah layak huni bagi masyarakat, agar masyarakat yang kondisi rumahnya tidak layak huni bisa menjadi layak huni. Hal itu karena bagi David, kondisi jalan yang bagus atau baik saja tidak cukup, tetapi kondisi rumah-rumah masyarakat di sekitar jalan harus baik dan layak untuk ditinggali atau layak huni.

Selain membangun jalan yan baik dan rumah layak huni bagi masyarakat, kondisi ekonomi masyarakat juga harus kuat.  Ia yakin kondisi ekonomi masyarakat di wilayah Biboki Tanpa akan terus naik dan membaik.

Hal itu karena wilayah Biboki Tanpa didukung oleh sektor pertanian dan peternakan seperti di area Oekopa dan Oebesi. Ada banyak orang TTU menjadi manusia-manusia hebat dan luar biasa, itu karena pendidikan mereka turut didukung oleh ternak.

“Dari satu ekor ternak yang kita jual dengan harga Rp5 juta dulu atau Rp10 juta hari ini, kita sudah bisa sekolahkan anak-anak kita. Dari sebab itu, kalau satu keluarga mendapat lima (5) ekor program ternak, maka dalam lima hingga sepuluh tahun hitunglah berapa banyak ternak yang dia punya,” jelasnya.

Hal itu yang ia terapkan selama menjadi  Bupati TTU satu periode ini, walau saat awal kepemimpinannya itu ia dan wakilnya (Eusabius Binsasi) hadapi tantangan pandemi Covid-19 dengan kebijakan realokasi dan refocusing anggaran APBD TTU, untuk penanganan pandemi tersebut.

Selain Covid 19 juga ada hantaman Badai Sikon Tropis Seroja yang menghambat proses Pembangunan daerah sesuai rencana pemerintah. Ditambah saat ini dilaksanakan proses Pilkada dengan kebutuhan anggaran besar yang mencapai Rp40 Miliar.

Dirinya juga belum melakukan banyak hal, karena selain tantangan tersebut, dirinya juga baru menjadi Bupati TTU 3 tahun 6 bulan, waktu yang sangat singkat untuk mengeksekusi semua cita-cita atau programnya membangun TTU. Namun, ia bersyukur telah melakukan banyak hal untuk membangun TTU.

“Siapa yang jadi Bupati 3 tahun 7 bulan bisa berbuat banyak seperti yang saya ceritakan tadi? Terus ada orang bilang, dia jadi Bupati dia kerja apa? Tidak pernah ada kerja, duduk saja. Saya bilang ini orang ini, coba kalau saya lihat dia punya muka ini,” ujarnya kesal disambut tawa peserta yang hadir. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *