Kompak Indonesia Dukung RUPS LB dan Desak DPRD Selamatkan Bank NTT

Spiritnesia.com, Jakarta – Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia (Kompak Indonesia) mendukung percepatan pelaksanaan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Luar Biasa (LB) Bank NTT dan mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTT untuk proaktif melakukan upaya menyelamatkan Bank NTT dari praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dan kehancuran.

 

Hal ini disampaikan Ketua KOMPAK Indonesia sekaligus Ketua Pembina Padma Indonesia (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia) melalui rilis tertulis yang diterima tim media ini pada Minggu (26/02/2023).

 

“Kami mendukung DPRD NTT untuk proaktif menyelamatkan Bank NTT dengan meminta pertanggungjawaban Gubernur NTT dan mendukung segera RUPS Luar Biasa untuk selamatkan Bank NTT dari kehancuran akibat praktek KKN,” tulis Gabrial Goa.

 

Gabrial Goa menegaskan, bahwa KOMPAK Indonesia dan Padma Indonesia siap mendampingi Mantan Dirut Bank NTT, Izhak Rihi dan Mantan Kepala Bank NTT Cabang Kefamenanu, Eddy Nggagas untuk meminta perlindungan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) dan melaporkan resmi dugaan praktek KKN di Bank NTT ke KPK RI dan OJK RI.

 

Ketua Kompak Indonesia itu juga mendesak Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Kupang dan Pengadilan PHI Kupang yang menangani perkara gugatan mantan Dirut Bank NTT dan mantan Kepala Cabang Bank NTT terhadap Bank NTT, agar tidak terjebak praktek KKN dan tidak fair serta tidak Adil syarat kepentingan.

 

“Untuk mengawasi Majelis Hakim maka kami akan bekerjasama dengan KPK RI, Banwas MA,Ombudsman RI, Komnas Ham dan Komisi Yudisial,” tegasnya.

 

Menurut Gabrial Goa, keberanian Amos Corputi dan Izhak Rihi serta Eddy Nggagas yang berani kritis dan menyuarakan kebobrokan Bank NTT patut diapresiasi dan didukung secara total. Mereka tidak takut diintimidasi. Mereka merupakan korban praktek ketidakadilan di Bank NTT. Mereka diberhentikan secara sepihak Pemegang Saham Bank NTT dan Direksi Bank NTT tanpa alasan yang jelas. Konspirasi dan praktek kongkalikong terus dialami oleh mereka mulai dari pemberhentian hingga proses hukum di Pengadilan.

 

“Terpanggil untuk bersama-sama rakyat NTT dan Penggiat Anti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme di NTT serta Pejuang Ham Indonesia, maka kami dari KOMPAK INDONESIA (Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi Indonesia) dan PADMA INDONESIA (Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia) menyatakan dukungan terhadap para korban ketidakadilan akibat dugaan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme di Bank NTT. (SN/tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *