Spiritnesia.com, Kupang – Untuk mewujudkan visi Kupang Kota Maju, bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kupang, Dr. Jefri Riwu Kore dan Dr. Lusia Adinda Lebu Raya (Jeriko-Adinda) siap melanjutkan program penataan Kota Kupang. Komitmen ini disampaikan di hadapan ratusan relawan Robert Fanggidae (RF) untuk Jeriko-Adinda, Sabtu (14/9) lalu.
Jeriko-sapaan karib Wali Kota Kupang Periode 2017-2022 ini, menjelaskan saat memimpin Kota Kupang, gebrakan pertama yang dilakukan adalah menata wajah Kota Kupang. Pasalnya, Kota Kupang memiliki kesan yang kurang bagus, seperti gelap, kotor, jalan sempit dan tidak punya land mark.
Oleh sebab itu, gebrakannya adalah memperindah wajah kota lebih khusus di jalur-jalur utama, seperti merevitalisasi tugu Adipura, Patung Kasih, Bundaran Tirosa, Patung Ina Bo’i dan beberapa tugu lainnya. Selain itu, dibangun taman kota seperti Taman Tagepe, Alun-Alun Kota Kupang, Pantai Kelapa Lima, Pantai LLBK dan Kawasan Kota Lama hingga Muara Abu. “Ini semua kita buat supaya membuat Kupang lebih indah, karena Kota Kupang adalah daerah transit,” kata Jeriko.
Menurutnya, dengan memperindah wajah Kota Kupang, dengan sendirinya wisata kota juga akan hidup. Ketika wisata mulai bergeliat, maka akan menarik sektor-sektor lain ikut maju, seperti UMKM. “Dengan makin banyak ruang publik, taman-taman kota dengan fasilitas olahraga dan rekreasi, makin banyak UMKM, pengrajin, konten creator dan sebagainya, sehingga kota ini bisa hidup sekarang,” kata Jeriko.
Namun, menurutnya, ini belum cukup. Pasalnya, Kota Kupang adalah satu-satunya kota yang berdekatan dengan dua negara sekaligus, yakni Timor Leste dan Australia. Oleh karena itu, Kota Kupang harus dibuat lebih maju. “Untuk itu visi kita 2024-2029 Kupang Kota Maju dan kalau Tuhan berkenan (kita terpilih), maka kita buat perubahan yang lebih besar lagi dari hari ini,” tegas Jeriko.
Mimpi ini bukan bualan belaka, sebab menurutnya, sudah ada perjanjian khusus dengan pemerintah pusat terkait penataan Kota Kupang. “Ini bukan omong-omong, tapi kita sudah punya komitmen, perjanjian dengan pemerintah pusat, hanya saja karena covid sehingga anggaran dialihkan. Jadi kalau kita terpilih pasti akan difollow up untuk dibangun,” kata Jeriko.
Alumni Universitas Gadjah Mada Jogjakarta ini menjelaskan beberapa perjanjian yang belum terwujud yakni pembangunan 4 gerbang kota, yang sedianya dibangun di batas kota Bimoku di Kelurahan Lasiana, Penfui, Bello dan Alak. Bahkan desainnya pun sudah dibuat. Tim dari Kementerian PUPR sudah lakukan survei lokasi. Sayangnya, anggarannya direfokusing sehingga tidak sempat dibangun hingga saat ini.
Selain itu, akan dibangun tempat ibadah, yakni renovasi Masjid Kelapa Lima dan pembangunan gereja oikumene. Masjid Kelapa Lima yang ada saat ini, kata Jeriko, akan direnovasi menjadi lebih besar dan megah. Selanjutnya, di kawasan pantai Ketapang Satu rencananya dibangun gereja oikumene yang megah dengan desain model perahu. Dengan demikian, view dari laut akan indah dengan pemandangan dua tempat ibadah yang megah tersebut. “Ini melambangkan Kupang sebagai kota toleran. Desainnya sudah ada dan sudah disetujui hanya batal karena pandemic. Yang baru dibuat adalah renovasi katedral yang baru saja selesai,” ujar Jeriko.
Kemudian pembangunan lain yang sudah disetujui tapi macet, yakni Bundaran El Tari. Desainnya sudah dibuat, namun mengalami perubahan saat dilakukan FGD. Semual desain tugu model lopo khas TTU. Namun, karena mempertimbangkan kenyamanan pandangan pengendara, maka desainnya diubah menjadi patung kuda. “Ini sudah disetujui juga tapi karena covid, sehingga tidak jadi dikerjakan,” ungkap Jeriko.
Tak sampai di situ, kawasan Patung Kirab juga rencananya direnovasi total. Kawasan ini akan dibuat hutan lontar sehingga menampakkan panorama yang indah. Sebelumnya boulevard di kawasan ini sudah ditimbun rata, namun sayang penataan Kawasan ini batal dilanjutkan.
“Itu semua sudah disetujui presiden. Waktu itu saya selaku salah satu Ketua Apeksi, sehingga sering bertemu pak Jokowi dan Kota Kupang ada perhatian khusus karena bertetangga dengan Timor Leste. Jadi memang kita perlu follow up supaya bisa dilaksanakan,” pungkas Jeriko.
Di acara deklarasi Relawan RF itu, Robert Fanggidae mengatakan perubahan wajah Kota Kupang saat ini adalah fakta. Kota Kupang yang dipimpin Jeriko sudah berubah menjadi lebih bagus.
Apalagi, kata dia, penataan ruang publik berupa taman kota sangat berdampak pada hadirnya UMKM-UMKM baru di Kota Kupang. “Kita lihat taman-taman jadi titik kumpul dan pusat kegiatan masyarakat. Jadi pusat hiburan dan juga pusat ekonomi baru,” ujar Direktur BPR TLM itu. (**)