Spiritnesia.Com, KUPANG – Hasil survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tentang “Kondisi Sosial-Ekonomi dan Kinerja Pemerintah Provinsi: Pandangan Masyarakat NTT” di 3 (tiga) tahun Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat/VBL dan Josep Nae Soi (Viktory-Joss) dinilai miris dan aneh. Miris karena hasilnya bagus tetapi kondisi ekonomi keluarga di NTT bertambah buruk. Lalu aneh, karena setidaknya sebelum dilakukan survey, SMRC perlu menyajikan data perkembangan kemajuan pembangunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) selama 3 tahun kepemimpinan Viktory-Joss.
Demikian disampaikan Pengamat Politik Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) Universitas Widya Mandira (Unwira) Kupang, Apolonarius Gai, S. IP., M.Si kepada tim media ini via pesan WhatsApp/WA pada Kamis (23/02/2022), menanggapi rilis temuan hasil Survey SMRC pada 22/02/21 lalu.
“Hasil survei yang dilakukan SMRC itu apakah basis pertanyaan itu mengaju pada Visi-Misi dan Program Kerja Viktory-Joss atau bukan? Yang mirisnya adalah mengapa kondisi ekonomi keluarga di NTT bertambah buruk. Harusnya kalau semua sektor hasil surveynya bagus, maka sektor lainnya juga bagus,” jelasnya.
Menurut Mahasiswa Program Doktoral Undip Semarang itu, berdasarkan pengamatannya, ada keanehan terkait hasil survey SMRC. “Setidaknya sebelum dilakukan survey, SMRC menyiapkan sejumlah laporan perkembangan kemajuan pembangunan di NTT selama 3 tahun yang mengacu pada Visi-Misi dan Program Kerja Viktory-Joss,”.
Visi-Misi Viktory-Joss dimaksud Apolonarius antara lain NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera melalui: 1. Mewujudkan NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera berlandaskan pendekatan pembangunan yang bersifat inklusif dan berkelanjutan linclusive and sustainable development);
2. Meningkatkan Pembangunan Pariwisata dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. Membangun NTT sebagai salah satu gerbang dan pusat pengembangan pariwisata nasionai (New Tourism Teritory);
3. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas Infrastruktur di NTT;
4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia;
5. Mewujudkan reformasi birokrasi pemerintahan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Menurut Apolonarius, hal tersebut merupakan bagian substansial yang miss (hilang) atau yang tidak disinggung dari survey SMRC.
Seperti diberitakan sebelumnya (22/02), Hasil survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Kondisi sosial-ekonomi dan Kinerja Pemerintah Provinsi: Pandangan Masyarakat NTT”, mencatat, kondisi ekonomi keluarga di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam 3 tahun kepemimpinan Viktory-Joss (Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat/VBL dan Wakil Gubernur Josep A. Naesoi) tidak mengalami perubahan, bahkan bertambah buruk atau sangat buruk. Mayoritas 47 persen keluarga menilai kondisi ekonomi rumah tangga mereka saat ini tidak mengalami perubahan apa-apa alias masih sama seperti yang dulu. Bahkan ada 24 (dua puluh empat) persen keluarga yang menilai kondisi ekonomi rumah tangganya saat ini buruk atau jauh lebih buruk. Hanya sisah 27 persen yang menilai kondisi ekonomi rumah tangganya lebih baik atau jauh lebih baik dibanding tahun lalu (tahun 2021, red). Sisah 1 (satu) persen tidak menjawab. (SN/tim)