Lompat ke konten
Beranda » Group band Musik Sehati Manajemen, Kurang Mendapat Perhatian dari Pemerintah Daerah

Group band Musik Sehati Manajemen, Kurang Mendapat Perhatian dari Pemerintah Daerah

Spiritnesia.com, Ende – Dari semenjak Tahun 1990 anak-anak lokal Daerah Kabupaten Ende, yang memiliki  pengalaman dan kemampuan Seniman dalam dunia tarik suara hingga mampu mendirikan Group Musik dengan nama Group Musik Sehati Manajemen (GMSM), namun kini kurang mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah sendri.

Demikian disampaikan salah satu Kibordis Group Musik Sehati Menejemen Oman Awaludin, kepada media ini di kediamannya, Minggu, 03/07/2022.

“Group Sehati Menejemen ini terdiri dari para seniman asli anak daerah, bahkan Sehati Manajemen ini sudah banyak pengalaman dalam menghibur masyarakat Ende dan sekitarnya bahkan melanglang buana sampai sampai pulau Kalimantan,” tutur Oman Awaludin.

Vokal group yang terbentuk pada tahun 1990 ini memiliki  personil hebat seperti dari pemain keyboard Oman Awaludin, Alvin Bata vokalis, Bura  Dare, dan kami memiliki Manajer Awaludin Said, yang memiliki pengetahuan, pengalaman serta memiliki ketrampilan yang luar biasa.

“Menurut Oman, untuk masyarakat Kabupaten Ende, tentu nama musisi lokal Oman Awaludin sudah tidak asing lagi ditelinga mereka, sebab musisi yang satu ini sudah berkiprah di dunia tarik suara sejak tahun delapan puluhan, bebernya.”

Bahkan Group musik Sehati Manajemen dengan lagu-lagu Flores Ende Lio dan lagu berirama Melayu, telah banyak menghibur masyarakat Ende dan sekitarnya.

Group musik Sehati Manajemen lanjut Oman, bukan hanya menghibur masyarakat Ende dan sekitarnya, namun sering diundang ke Pulau Sumatera, bahkan pernah menghibur masyarakat Kutai Kalimantan Timur atas undangann Bupati Kutai Kaltim Haji Isra Noor, yang saat menjadi Bupati, jelas Oman.

“Menurutnya kalau ditempat lain kami sangat dihargai, namun ditempat asal, kami kurang dihargai, bahkan Pemerintah Daerah lebih berani membayar mahal penyanyi dari luar daerah, sehingga ini terkesan tembang pilih,” ungkap Oman.

Padahal Penyanyi asal NTT tidak kalah jauh dengan penyanyi dari luar daerah, namun Pemerintah Daerah kita lebih menghargai penyanyi dari luar dari pada anak daerah sendiri, kritik Oman.

Lebih lanjut Oman menjelaskan bahwa suka dan duka kita menjadi seniman daerah, bahkan kita sering menghibur Calon Legislatif, namun setelah menang mereka juga lupa akan apa yang sudah dijanjikan, ungkap Oman dengan kecewa.

Oman juga mengisahkan bahwa waktu itu kita sempat mengikuti kontes KSI, namun kita gagal karena kita kurang dukungan dari Pemerintah Daerah.

(Tim/ SN. Slamet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *