Spiritnesia.Com, Kefamenanu – Menanggapi beberapa isu terakir terkait kelangkaan pupuk disejumlan desa dan kecamatan di kabupaten Timor Tengah Utara. Kepala dinas pertanian kabupaten Timor tengah Utara Gregorius M Ratrigis S.P mengatakan tidak benar terjadi pengurangan pupuk bersubsidi.
Demikan disampaikan Kepala dinas pertanian kabupaten Timor tengah Utara Gregorius M Ratrigis S.P kepada media ini Selasa, 08/03/2022.
“Pemerinta melakukan alokasi sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) dan alokasi anggaran sesuai luas baku lahan sawa yang ditetapkan.”
RDKK sesuai potensi perencanaan tanam dimasing masing desa dan kecamatan, jelasnya.
Lebih lanjut beberapa waktu lalu, pemerinta dinas pertanian mendalami kemungkinan penyalahgunaan pupuk bersubsidi.
Ratrigis juga menjelaskan RDKK adalah rencana kebutuhan sarana produksi pertanian dan alat mesin pertanian untuk satu musim/siklus usaha, yang disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok tani, yang merupakan alat pesan sarana produksi pertanian kelompok tani Gapoktan atau lembaga lain penyalur sarana produksi pertanian.
“Termasuk perencanaan kebutuhan pupuk bersubsidi, sedangkan RDKK diimput kedalam sistim dengan basis NIK.”
Ratrigis menambakan kabupaten Timor tengah Utara setiap tahun mendapat jatah pupuk subsidi sebanyak pupuk Urea 1092 dan pupuk NPK sebanyak 440 ton. Semua pupuk akan dibagikan ke 24 kecamatan dan selanjutnya akan kepengecer guna dibagikan kekelompok tani.
Kelompok tani dapat mengambil kedua jenis pupuk pada kios pengecer dengan cara menebusnya sesuai dengan harga yang sudah ditentukan dan perlu diketahui jumlah kelompok tani di Kab. Timor tengah Utara sebanyak 1.614 kelompok tani yang sudah dikukukan.(SN.Charles/tim)